Perkembangan Bahasa C
Bahasa C++ merupakan pengembangan
dari bahasa C yang ditulis oleh Ken Thompson pada tahun 1970. Bahasa C untuk
pertama kali ditulis oleh Brian W. Kernighan dan Denies M. Ricthie pada tahun
1972. Bahasa C, pada awalnya dioperasikan diatas sistem operasi UNIX
Bahasa C Merupakan bahasa
pemrograman tingkat menengah yang berada di antara bahasa tingkat rendah dan
bahasa tingkat tinggi yang biasa disebut dengan bahasa Assambly. Bahasa C
mempunyai banyak kemampuan, di antaranya untuk membuat perangkat lunak,
misalnya dBASE, Word Star, dan lain-lain. Pada tahun 1980 seorang ahli yang
bernama Bjarne Stroustrup mengembangkan beberapa hal dari bahasa C yang
kemudian dinamakan C with Classes, yang pada tahun 1983 berganti nama menjadi
C++.
Mengenal IDE Borland C++
IDE merupakan singkatan dari
Integreted Development Environment, merupakan lembar kerja terpadu untuk
mengembangkan program.IDE dari Borland C++ dapat digunakan untuk :
Menulis naskah program
Mengompilasi program (compile)
Melakukan pengujian terhadap
program (debugging).
Mengaitkan objek dan library ke
program (linking).
Menjalankan program (running).
Untuk mengaktifkan aplikasi
Borland C++ ver5.02, Anda dapat menggunakan cara yaitu :
Klik tombol start à pilih All
Program à Borland C++ 5.02 à klik Borland C++
IDE dari Borland C++ adalah
seperti tampak pada gambar dibawah ini
IDE pada Borland C++ terbagi
menjadi 4 (empat)bagian, yaitu :
Menu Utama
Menu utama atau menu bar terdiri
dari File, Edit, Search, Run, Compile, Debug, Project, Option, Window dan Help.
Jendela Text Edit
Tempat untuk menetikkan dan
membuat program. Jika yang pertama kali anda membuat program, maka nama file
jendela editor adalah NONAME00.CPP.
Jendela Message
Tempat untuk menampilkan
pesan-pesan pada proses kompilasi dan link program.
Baris Status
Baris di mana ditampilkan
keterangan-keterangan pada saat Anda mengaktifkan menu bar dan submenu.
Membuat File Editor
Langkah-langkahnya adalah :
Klik Menu File
Klik New
Pilih dan klik Text Edit
Latihahan, Ketik
Perintah-perintah yang terdapat pada Gambar di bawah ini
Menyimpan File Editor
Setelah selesai mengetikkan
naskah , langkah selanjutnya adalah menyimpan dengan cara :
Klik menu File à Save
Tekan hotkey Ctrl _ KS
Sebagai latihan, buatlah folder
kerja anda. Sebagai berikut :
Klik ikon Up One Level sampai ke
drice C:, atau klik combobox Look In kemudian pilih drive C:
Klik ikon Create New Folder
sehingga akan tampil New Folder.
Tuliskan nama foldernya,
LatihanCPP. Tekan tombol Enter.
Kemudian tekan tombol enter lagi,
sehingga Look In, menunjukkan Folder LatihanCPP.
Tuliskan pada kotak isian file
Name, dengan nama LAT-1. Tekan Enter atau klik tombol Open. Maka selanjutnya
file anda telah tersimpan.
Menerjemahkan Program
Langkah yang anda ikuti adalah :
Klik Menu Project
Pilih dan klik Compile
Atau dapat menekan Hotkey Alt+F9
Menjalankan Program
Dengan Langkah sebagai berikut :
Klik Menu Debug
Pilih dan klik Run
Atau menekan Htkey Ctrl+F9
Atau dengan Command Prompt
Klik start à All Program Ã
Accessories à Command Prompt
Ketik dimana Nama File itu
disimpat dalam folder dan dalam file.
Klik nama file yang disimpan tadi
seperti LAT-1 lalu enter
Membuka File Editor
Membuka atau memanggil file
editor yang sudah pernah dibuat, dengan langkah sebagai berikut :
Klik Menu File
Open
Stuktur Program C++
Struktur program C++ sama seperti
struktur program C dahulu. Struktur program terdiri sejumlah blok fungsi.
Setiap blok fungsi terdiri dari satu atau beberapa pernyataan yang melaksanakan
tugas tertentu.
Struktur Program
# include <file-include>
Main ( )
{
Pernyataan ;
………..
………..
}
Contoh :
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void main ()
{
clrscr ();
cout <<”Hallo Agus, welcome to
Borland C++.\n”;
getch ();
}
Output :
MENGENAL MODEL DATA, KONSTANTA,
VARIABEL, PERINTAH MASUKAN DAN KELUARAN
Pengenalan Tipe Data
Borland C++ memiliki 7 tipe data
dasar
Tipe
Data
Ukuran
Memori
Jangkauan Nilai Jumlah
Digit
Char 1 Byte -128 s.d 127
Int 2 Byte -32768 s.d 32767
Short 2 Byte -32768 s.d 32767
Long 4 Byte -2,147,435,648 s.d
2,147,435,647
Float 4 Byte 3.4 x 10-38 s.d 3.4 x
10+38 5 – 7
Double 8 Byte 1.7 x
10-308 s.d 1.7 x 10+308 15 – 16
Long
Double
10 Byte 3.4 x 10-4932 s.d
1.1 x 10+4932 19
Tipe Data Tambahan
Unsigned digunakan bila data yang
digunakan hanya data yang positif saja
Tipe
Data
Jumlah
Memori
Jangkauan Nilai
Unsigned Integer 2 Byte 0
– 65535
Unsigned Character 1 Byte 0
– 255
Unsigned Long Integer 4 Byte 0 – 4,294,967,295
Deklarasi Konstanta
Konstanta adalah suatu nilai yang
sifatnya tetap. Secara garis besar konstanta dapat dibagi menjadi dua bagian,
yaitu :
Konstanta Bilangan
Dalam hal ini konstanta bilangan
dibagi menjadi tiga kelompok, antara lain;
Konstanta Bilangan Bulat
(Integer).
Konstanta Desimal Berpresisi
Tunggal ( Floating Point )
Konstanta Desimal Berpresisi
Ganda ( Double Precision )
Konstanta Teks
Dalam hal ini konstanta Teks
dibagi menjadi dua kelompok, antara lain;
Data Karakter (Character).
Data Teks (String)
Bentuk deklarasi konstanta
diawali dengan reserved word const. Bentuk penulisannya :
const nama-konstanta = nilai
konstanta;
contoh : const x = 89;
Deklarasi Variabel
Suatu tempat menampung data atau
konstanta dimemori yang mempunyai nilai atau data yang dapat berubah-ubah
selama proses program
Dalam pemberian nama variabel,
mempunyai ketentuan-ketentuan antara lain ;
Tidak boleh ada sepasi ( cth :
gaji bersih ) dan dapat menggunakan tanda garis bawah ( _ ) sebagai penghubung
(cth : gaji_bersih).
Tidak boleh diawali oleh angka
dan menggunakan operator aritmatika
Variabel, dibagi menjadi dua
jenis kelompok, yaitu :
Variabel Numerik
Bilangan Bulat atau Integer
Bilangan Desimal Berpresisi
Tunggal atau Floating Point.
Bilangan Desimal Berpresisi Ganda
atau Double Precision.
Variabel Text
Character ( Karakter Tunggal )
String ( Untuk Rangkaian Karakter
)
Deklarasi Variabel ini meliputi
tipe variabel, seperti : integer atau character dan nama variabel itu sendiri.
Setiap kali pendeklarasian variabel harus diakhiri oleh tanda titik koma ( ; ).
TIPE VARIABEL SIMBOL DEKLARASI
Integer int
Floating Point float
Double Precision double
Karakter char
Unsigned Integer unsigned int
Unsigned Character unsigned char
Long Integer long int
Unsigned Long Integer unsigned long int
Bentuk penulisannya :
Tipe data nama variabel;
Contoh Deklarasi
char nama_mahasiswa;
char grade;
float rata_rata ;
int nilai;
Contoh Deklarasi pada
program
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
#include<iostream.h>
main()
{
float rata_rata ;
int nilai;
char nama_mahasiswa;
char grade;
…
…
}
Perintah Keluaran
Perintah standar output yang
disediakan oleh Borland C++, diantaranya adalah :
printf()
Fungsi printf() merupakan fungsi
keluaran yang paling umum digunakan untuk menampilkan informasi kelayar.
Bentuk Penulisan
printf(“string-kontrol”,
argumen-1, argumen-2, …);
TIPE DATA Penentu Format Untuk printf()
Integer %d
Floating Point
Bentuk Desimal %f
Bentuk Berpangkat %e
Bentuk Desimal dan Pangkat %g
Double Precision %lf
Character %c
String %s
Unsigned Integer %u
Long Integer %ld
Long Unsigned Integer %lu
Unsigned Hexadecimal Integer %x
Unsigned Octal Integer %o
Printf(“%c merupakan abjad yang
ke – %d”,’b’,2);
Contoh Program :
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
main()
{
int a = 7;
char b = ‘G’;
clrscr();
printf(“%c Merupakan Abjad Yang Ke – %d”, b, a);
}
Escape Sequences
ESCAPE SEQUENCES PENGERTIAN
\b Backspace
\f Formfeed
\n Baris Baru
\r Carriage Return
\t Tab ( default = 8 karakter )
\’ Tanda kutip tunggal ( ‘ )
\” Tanda Kutip Ganda ( ” )
\\ Backslash
\xaa Kode ASCII dalam hexadecimal.(aa menunjukkan angka ASCII ybs )
\aaa Kode ASCII dalam octal. (aaa menunjukkan angka ASCII ybs )
puts()
Perintah puts() sebenarnya sama
dengan printf(), yaitu digunakan untuk mencetak string ke layar. puts() berasal
dari kata PUT STRING.
putchar()
Perintah putchar() digunakan
untuk menampilkan sebuah karakter ke layar. Penampilan karakter tidak diakhiri
dengan pindah baris.
cout()
Fungsi cout() merupakan sebuah
objeck didalam C++ digunakan untuk menampilkan suatu data kelayar. Untuk
menggunakan fungsi cout() ini, harus menyertakan file header iostream.h
Perintah Masukan
scanf()
Fungsi scanf() digunakan untuk
memasukkan berbagai jenis data.
Bentuk Umum dari fungsi ini
adalah :
TIPE DATA Penentu Format Untuk scanf()
Integer %d
Floating Point
Bentuk Desimal %e atau %f
Bentuk Berpangkat %e atau %f
Double Precision %lf
Character %c
String %s
Unsigned Integer %u
Long Integer %ld
Long Unsigned Integer %lu
Unsigned Hexadecimal Integer %x
Unsigned Octal Integer %o
gets()
Fungsi gets() digunakan untuk
memasukkan data string, Bentuk umum dari fungsi ini adalah gets(nama-variabel-array);
cin()
Fungsi cin() merupakan sebuah
objeck didalam C++ digunakan untuk memasukkan suatu data. Untuk menggunakan
fungsi cin() ini, harus menyertakan file header iostream.h .
getch()
Fungsi getch() (get character and
echo) dipakai untuk membaca sebuah karakter dengan sifat karakter yang
dimasukkan tidak perlu diakhiri dengan menekan tombol ENTER, dan karakter yang
dimasukan tidak akan ditampilkan di layar. File header yang harus disertakan
adalah conio.h.
getche()
Fungsi getche() dipakai untuk
membaca sebuah karakter dengan sifat karakter yang dimasukkan tidak perlu
diakhiri dengan menekan tombol ENTER, dan karakter yang dimasukan ditampilkan
di layar. File header yang harus disertakan adalah conio.h.
Selain itu kedua fungsi ini dapat
digunakan untuk menahan agar tidak langsung balik kembali kedalam listing
program dan hasil dari program yang di eksekusi dapat dilihat tanpa menekan
tombol ALT – F5. Karena fungsi getch() merupakan fungsi masukkan, jadi sebelum
program keluar harus menginputkan satu buah karakter.
OPERATOR PADA C++
Operator merupakan simbol atau
karakter yang biasa dilibatkan dalam program untuk melakukan sesuatu operasi
atau manipulasi, seperti penjumlahan, pengurangan dan lain-lain.
Operator Aritmatika
Operator untuk operasi aritmatika
yang tergolong sebagai operator Binary adalah :
Operator Keterangan Contoh
* Perkalian 4 * 5
/ Pembagian 8 / 2
% Sisa
Pembagian 5 % 2
+ Penjumlahan 7 + 2
− Pengurangan 6 − 2
Operator yang tergolong sebagai
operator Unary, adalah :
Operator Keterangan Contoh
+ Tanda
Plus −4
− Tanda Minus +6
Operator Assignment
Sebelumnya kita telah mengenal
operator pemberi nilai ( assignment operator ) yaitu tanda “ = “. Sebagai
contoh penggunaan operator pemberi nilai :
A = A + 1
Dari penulisan ekspresi diatas,
Borland C++ dapat menyederhanakan menjadi :
A += 1
A+ = 1 atau A – = 1 ; masih dapat
disederhanakan menjadi A ++ atau A –
Notasi ++ atau — dapat diletakkan
di depan atau di belakang variable.
Contoh A ++ atau ++ A / A — atau
— A
Kedua bentuk penulisan notasi ini
mempunyai arti yang berbeda :
Jika diletakkan di depan
variable, maka proses penambahan atau pengurangan akan dilakukan sesaat sebelum
atau langsung pada saat menjumpai ekspresi ini sehingga nilai variabel tadi
akan langsung berubah begitu ekspresi ini ditemukan, sedangkan
Jika diletakkan di belakang
variable, maka proses penambahan atau pengurangan akan dilakukan setelah
ekspresi ini dijumpai atau nilai variabel tadi akan tetap pada saat ekspresi
ini ditemukan
Notasi “ += “ ini dikenal dengan
operator majemuk. Ada beberapa operator pemberi nilai aritmatka diantaranya :
Operator Keterangan
*= Perkalian
/= Pembagian
%= Sisa Pembagian
+= Penjumlahan
-= Pengurangan
Operator Penambah dan Pengurang
Masih berkaitan dengan operator
pemberi nilai, Borland C++ menyediakan operator penambah dan pengurang. Dari
contoh penulisan operator pemberi nilai sebagai penyederhanaannya dapat
digunakan operator penambah dan pengurang.
Operator Keterangan
++ Penambahan
– Pengurangan
Operator Relasi
Operator Relasi digunakan untuk
membandingkan dua buah nilai. Hasil perbandingan operator ini menghasilkan
nilai numerik 1 (True) atau 2 (False).
Operator Keterangan
== Sama Dengan ( bukan pemberi nilai )
!= Tidak Sama dengan
> Lebih Dari
< Kurang Dari
>= Lebih Dari sama dengan
<= Kurang Dari sama dengan
Operator Logika
Operator Keterangan
&& Operator Logika AND
| | Operator Logika OR
! Operator
Logika NOT
Operator Logika AND
Operator logika AND digunakan
untuk menghubungkan dua atau lebih ekspresi relasi, akan dianggap BENAR, bila
semua ekspresi relasi yang dihubungkan bernilai BENAR.
Operator Logika OR
Operator logika OR digunakan
untuk menghubungkan dua atau lebih ekspresi relasi, akan dianggap BENAR, bila
salah satu ekspresi relasi yang dihubungkan bernilai BENAR dan bila semua
ekspresi relasi yang dihubungkan bernilai SALAH, maka akan bernilai SALAH.
Operator Logika NOT
Operator logika NOT akan
memberikan nilai kebalikkan dari ekspresi yang disebutkan. Jika nilai yang
disebutkan bernilai BENAR maka akan menghasilkan nilai SALAH, begitu pula
sebaliknya
Operator Bitwise
Operator Bitwise digunakan untuk memanipulasi data dalam bentuk bit. Borland
C++ menyedikan enam buah operator bitwise.
Operator Keterangan
~ Bitwise
NOT
<< Bitwise Shift Left
>> Bitwise Shift Right
& Bitwise AND
^ Bitwise
XOR
| Bitwise
OR
Operator Bitwise << (Shift
Left)
Operator Bitwise Shift Left
digunakan untuk menggeser sejumlah bit kekiri.
Operator Bitwise >> (Shift
Right)
Operator Bitwise Shift Right
digunakan untuk menggeser sejumlah bit kanan.
Operator Bitwise & (And)
Operator Bitwise & ( And )
digunakan untuk membandingkan bit dari dua operand. Akan bernilai benar (1)
jika semua operand yang digabungkan bernilai benar (1). Berikut anda dapat
melihat ilustrasi untuk membandingkan bit dari 2 operand
Operator Bitwise | ( Or )
Operator Bitwise | ( Or )
digunakan untuk membandingkan bit dari dua operand. Akan bernilai benar jika
ada salah satu operand yang digabungkan ada yang bernilai benar (1). Berikut
anda dapat melihat ilustrasi untuk membandingkan bit dari 2 operand.
Operator Bitwise ^ ( eXclusive Or
)
Operator Bitwise ^ ( XOr )
digunakan untuk membandingkan bit dari dua operand. Akan bernilai benar (1)
jika dari dua bit yang dibadingkan hanya sebuah bernilai benar (1). Berikut
anda dapat melihat ilustrasi untuk membandingkan bit dari 2 operand.
Operator Bitwise ~ ( Not )
Operator Bitwise ~ ( Not )
digunakan membalik nilai bit dari suatu operand. Berikut anda dapat melihat
ilustrasi untuk membandingkan bit dari 2 operand.
Contoh Operator dalam Program :
Contoh 1 :
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
#include <iomanip.h>
void main ( )
{
Int a, b, c = 0, d = 0 ;
cout <<”Masukkan Nilai A :
“; cin>>a;
cout <<”Masukkan Nilai B :
“; cin>>b;
c = a % b;
d = a * b;
cout <<”Hasil dari C = A %
B = “<<c<< endl ;
cout <<”Hasil dari D = A *
B = “<<d<< endl;
getch ( ) ;
}
Contoh 2 :
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
#include <iomanip.h>
void main ( )
{
Int a = 10, b = 5 ;
printf(”Nilai A = %d”, a);
printf(”\nNilai ++A = %d”, ++a);
printf(”\nNilai A = %d”, a);
printf(”\n\nNilai B = %d”, b);
printf(”\nNilai — B = %d”, –b);
printf(”\nNilai B = %d”, b);
getch ( ) ;
}
FUNGSI
Function ( Fungsi ) merupakan
blok dari kode yang dirancang untuk melaksanakan tugas khusus. Pada intinya
fungsi berguna untuk :
Mengurangi pengulangan penulisan
program yang berulangan atau sama.
Program menjadi terstruktur,
sehingga mudah dipahami dan dikembangkan.
Fungsi-fungsi yang sudah kita
kenal sebelumnya adalah fungsi main(), yang bersifat mutlak, karena fungsi ini
program akan dimulai, sebagai contoh yang lainnya fungsi printf() yang
mempunyai tugas untuk menampilkan informasi atau data kelayar dan masih banyak
lainnya.
Struktur Fungsi
Sebuah fungsi sederhana mempunyai
bentuk penulisan sebagai berikut :
nama_fungsi(argumen)
{
… pernyataan /
perintah;
… pernyataan /
perintah;
… pernyataan
/ perintah;
}
Contoh pembuatan fungsi sederhana
:
/* pembuatan fungsi garis() */
garis()
{
printf(“\n———————-\n”);
}/
* program utama */
main()
{
clrscr();
garis();
cout<<“Institut Sains dan
Teknologi Al-Kamal”<<endl;;
garis();
getche();
}
Prototipe Fungsi
Prototipe fungsi digunakan untuk
menjelaskan kepada kompiler mengenai :
Tipe keluaran fungsi.
Jumlah parameter.
Tipe dari masing-masing
parameter.
Salah satu keuntungan pemakai
prototipe, kompiler akan melakukan konversi antara tipe parameter dalam
definisi dan parameter saat pemanggilan fungsi tidak sama atau akan menunjukkan
kesalahan jika jumlah parameter dalam definisi dan saat pemanggilan berbeda.
Contoh prototipe fungsi :
float total ( float a, float b);
(menggunakan titik koma)
Jika dalam penggunaan fungsi yang
dideklarasikan dengan menggunakan prototipe, maka bentuk definisi harus diubah.
Sebagai contoh pada pendefinisian berikut :
float total(a, b)
float a, y;
Bentuk pendefinisian diatas harus
diubah menjadi bentuk modern pendefinisian fungsi :
float total(float a, float b)
(Tidak menggunakan titik koma)
Parameter Fungsi
Terdapat dua macam para parameter
fungsi, yaitu :
Parameter formal adalah variabel
yang ada pada daftar parameter dalam definisi fungsi.
Parameter Aktual adalah variabel
yang dipakai dalam pemanggilan fungsi.
Bentuk penulisan Parameter Formal
dan Parameter Aktual.
Pemanggilan dengan nilai ( Call
by Value )
Pemanggilan dengan nilai
merupakan cara yang dipakai untuk seluruh fungsi buatan yang telah dibahas
didepan. Pada pemanggilan dengan nilai, nilai dari parameter aktual akan
ditulis keparameter formal. Dengan cara ini nilai parameter aktual tidak bisa
berubah, walaupun nilai parameter formal berubah. Contoh Program :
/* ———————— */
/* Penggunaan Call By Value */
/* Program Pertukaran Nilai */
/* ———————— */
#include<conio.h>
#include<stdio.h>
#include<iostream.h>
tukar(int x, int y);
main()
{
int a, b;
a = 88; b = 77;
clrscr();
cout<<”Nilai Sebelum
Pemanggilan Fungsi”;
cout<<”\na =
“<<a<<” b = “<<b;
tukar(a,b);
cout<<”\nNilai Setelah
Pemanggilan Fungsi”;
cout<<”\na =
“<<a<<” b = “<<b;
getch();
} tukar(int x, int y)
{
int z;
z = x; x = y; y = z;
cout<<”\n\nNilai di dalam
Fungsi Tukar()”;
cout<<”\nx =
“<<x<<” y = “<<y;
cout<<endl;
}
Pemanggilan dengan Referensi
(Call by Reference)
Pemanggilan dengan reference
merupakan upaya untuk melewatkan alamat dari suatu variabel kedalam fungsi.
Cara ini dapat dipakai untuk mengubah isi suatu variabel diluar fungsi dengan
melaksanakan pengubahan dilakukan didalam fungsi. Contoh :
/* Penggunaan Call By Reference
*/
/* Program Pertukaran Nilai */
/* —————————- */
#include<conio.h>
#include<stdio.h>
#include<iostream.h>
tukar(int *x, int *y);
main()
{
int a, b;
a = 88; b = 77;
clrscr();
cout<<”Nilai Sebelum
Pemanggilan Fungsi”;
cout<<”\na =
“<<a<<” b = “<<b;
tukar(&a,&b);
cout<<endl;
cout<<”\nNilai Setelah
Pemanggilan Fungsi”;
cout<<”\na =
“<<a<<” b = “<<b;
getch();
}
tukar(int *x, int *y)
{
int z;
z = *x; *x = *y; *y = z;
cout<<endl;
cout<<”\nNilai di Akhir
Fungsi Tukar()”;
cout<<”\nx =
“<<*x<<” y = “<<*y;
}
Pengiriman Data Ke Fungsi
Pengiriman Data Konstanta Ke
Fungsi
Mengirimkan suatu nilai data
konstanta ke suatu fungsi yang lain dapat dilakukan dengan cara yang mudah,
dapat dilihat dari program berikut :
/* Pengriman data Konstanta */
/* ———————— */
#include<conio.h>
#include<stdio.h>
#include<iostream.h>
luas(float sisi);
main()
{
float luas_bs;
clrscr();
luas_bs = luas(4.25);
cout<<”\nLuas Bujur Sangkar
= “<<luas_bs;
getch();
} luas(float sisi)
{
return(sisi*sisi);
}
Pengiriman Data Variabel Ke
Fungsi
Bentuk pengiriman data Variabel,
sama seperti halnya pengiriman suatu nilai data konstanta ke suatu fungsi,
hanya saja nilai yang dikirimkan tersebut senantiasa dapat berubah-ubah. Bentuk
pengiriman tersebut dapat dilihat dari program berikut:
/* ———————— */
/* Pengriman data Konstanta */
/* ———————— */
#include<conio.h>
#include<stdio.h>
#include<iostream.h>
luas(float sisi);
main()
{
float luas_bs, sisi_bs;
clrscr();
cout<<”\nMenghitung Luas
Bujur Sangkar”<<endl;
cout<<”\nMasukan Nilai Sisi
Bujur Sangkar : “;
cin>>sisi_bs;
luas_bs = luas(sisi_bs);
cout<<”\nLuas Bujur Sangkar
= “<<luas_bs<<” Cm”;
getch();
} luas(float sisi)
{
return(sisi*sisi);
}
Pernyataan return().
Digunakan untuk mengirimkan nilai
atau nilai dari suatu fungsi kepada fungsi yang lain yang memanggilnya.
Pernyataan return() diikuti oleh argumen yang berupa nilai yang akan
dikirimkan. Contoh pemakaian pernyataan return() dapatdilihat pada contoh
berikut ;
/* ————————– */
/* Penggunaan Fungsi return() */
/* ————————– */
#include<conio.h>
#include<stdio.h>
#include<iostream.h>
tambah(int c); //prototype fungsi
tambah
main()
{
int a, b = 5;
clrscr();
a = tambah(b);
cout<<”Nilai Setelah
Pemanggilan Fungsi :”<<a;
getch();
} tambah(int c) //fungsi tambah
{
return(c+=2);
}
Inline Function
Fungsi inline ( inline function )
digunakan untuk mempercepat proses program, terutama program-program yang
menggunakan sering menggunakan fungsi, terutama program-program yang
menggunakan pernyataan perulangan proses seperti for, while dan do – while. Inline
function dideklarasikan dengan menyisipkan kata kunci inline didepan tipe data.
/* ————————– */
/* Penggunaan inlide function */
/* ————————– */
#include<conio.h>
#include<stdio.h>
#include<iostream.h>
inline int hitung(int a, int b)
{
return(a * b);
}
main()
{
int k;
clrscr();
for(k = 1; k < 20; k++)
cout<< k <<”.
“<<hitung(k, 2 * k) << endl;
getch();
}
Function Overloading
Function Overloading adalah
mendefinisikan beberapa fungsi, sehingga memiliki nama yang sama. Dapat
diartikan bahwa fungsi yang overload berarti menyediakan versi lain dari fungsi
tersebut. Salah satu kelebihan dari C++ adalah Overloading. Sebagai contoh membentuk
fungsi yang sama dengan tipe yang berbeda-beda dan dibuatkan pula nama fungsi
yang berbedabeda pula.
/* ——————————- */
/* Penggunaan function
overloading */
/* ——————————- */
#include<conio.h>
#include<stdio.h>
#include<iostream.h>
int hitung(int b);
long hitung(long c);
float hitung(float d);
void main()
{
clrscr();
cout<<hitung(4)<<endl;
cout<<hitung(2)<<endl;
cout<<hitung(3)<<endl;
cout<<hitung(5)<<endl;
getch();
} int hitung(int b)
{
return(b*b);
} long hitung(long c)
{
return(c*c);
}
double hitung(double d)
{
return(d*d);
}
Fungsi Untuk Operasi String
Kompiler seperti Borland C++
maupun TURBO C++ menyediakan sejumlah fungsi yang berkaitan dengan operasi
string, antara lain :
Fungsi Manipulasi String
Fungsi Konversi string
Menggabungkan string dengan
strcat() :
//*Contoh untuk menunjukkan efek
strcat()
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
#include <string.h>
Void main()
{
char st[128] = “satu dua”;
Clrscr();
Cout <<“Isi st semula :
“<< st<< endl;
Strcat(st, “tiga empat lima”);
Cout <<“Isi st sekarang : “
<< st << endl;
}
Menggabungkan dua buah string :
//*Contoh untuk menunjukkan
penggunaan strcmp()
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
#include <string.h>
Void main()
{
char st[128] = “satu dua”;
Char cpp[ ] = “c++”; Clrscr();
Cout <<“Masukkan sembarang
string “<< endl;
Cin.getline(st, sizeof (st));
Int hasil = strcmp(st, cpp);
If (hasil==0)
Cout <<st <<
“==“<<cpp<<endl;
Else if (hasil<0)
Cout <<st <<
“<“<<cpp<<endl;
Else
Cout <<st <<
“>“<<cpp<<endl;
}
Mengetahui Panjang String dengan
strlen()
//* contoh strlen() untuk
memperoleh panjang string
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
#include <string.h>
void main()
{
char bunga[15] = “mawar”;
char kosong[15] = “ “;
clrscr();
cout << strlen (bunga)
<< endl;
cout << strlen (kosong)
<< endl;
}
Mengkonversi ke huruf kecil
dengan strlwr() & strupr()
//*Contoh untuk mengkonversi
string ke huruf kecil atau sebalinya menggunakan strcat()
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
#include <string.h>
Void main()
{
char st[128] = “satu dua”;
Clrscr();
Cout <<“Isi st semula :
“<< st<< endl;
Strcat(st, “tiga empat lima”);
Cout <<“Isi st sekarang : “
<< st << endl;
}
Membalik string dengan strrev()
//* contoh pemakaian strrev()
untuk membalikstring
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
#include <string.h>
void main()
{
char kompiler[ ] = “Borland C++”;
clrscr();
strrev(kompiler);
cout<<
kompiler<<endl;
}
Contoh menyalin string dengan
strcpy()
//* contoh pemakaian strrev()
untuk membalikstring
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
#include <string.h>
void main()
{
char teks[ ] = “C++ ok”;
char data[25];
clrscr();
strcpy(data, teks);
cout<<”isi data : “<<
data<<endl;
}
Konversi String ke Angka atau
sebaliknya.
Untuk melakukan konversi dari
suatu string ke bilangan, pemrograman dapat menggunakan sejumlah fungsi bawaan.
Fungsi-fungsi yang telah tersedia
dapat dilihat pada table berikut :
Fungsi Prototipe Keterangan
atoi stdlib.h Mengkoversi
string argument menjadi nilai bertipe INT
atof stdlib.h Mengkoversi
string argument menjadi nilai bertipe FLOAT
atol stdlib.h Mengkoversi
string argument menjadi nilai bertipe Long Int
Beberapa contoh hasil
pengkonversian stringkebilangan :
atof(“+2.1E+02”) è 210
atof(“+2”) è 2
atof(“2ABC”) è 2
atof(“ 20.1”) è 20
atoi(“+2.1E+02”) è 2
atoi“+2”) è 2
atoi(“2ABC”) è 2
atoi(“ 20.1”) è 20
atol(“+2.1E+02”) è 2
atoll(“+2”) è 2
atoll(“2ABC”) è 2
atol(“ 20000000”) è 20000000
PENYELESAIAN KONDISI
Pernyataan IF
Pernyataan if mempunyai
pengertian, “ Jika kondisi bernilai benar, maka perintah akan dikerjakan dan
jika tidak memenuhi syarat maka akan diabaikan”.
Bentuk umum dari pernyataan if
if (kondisi)
pernyataan;
Pernyataan IF – ELSE
Pernyataan if -else mempunyai
pengertian, “ Jika kondisi bernilai benar, maka perintah-1 akan dikerjakan dan
jika tidak memenuhi syarat maka akan mengerjakan perintah-2”.
Bentuk umum dari pernyataan if
if (kondisi)
perintah-1;
else
perintah-2;
Jika if-else diikuti dengan
pernyataan majemuk maka bentuk penulisannya sebagai berikut :
if (kondisi)
{
perintah-1;
…
}
else
{
perintah-2;
…
}
Pernyataan NESTED IF
Nested if merupakan pernyataan if
berada didalam pernyataan if yang lainnya. Bentuk penulisan pernyataan Nested
if adalah :
if(kondisi)
if(kondisi)
…perintah;
else
…perintah;
else
if(kondisi)
…perintah;
else
…perintah;
Pernyataan IF – ELSE Mejemuk
Bentuk dari if-else bertingkat
sebenarnya serupa dengan nested if, keuntungan penggunanan if-else bertingkat
dibanding dengan nested if adalah penggunaan bentuk penulisan yang lebih
sederhana
if(kondisi1)
{
..perintah;
..perintah;
}
else if(kondisi2)
{
..perintah;
..perintah;
}
…
…
else
{
..perintah;
..perintah;
}
Pernyataan switch – case
Pernyataan switch – case ini
memiliki kegunaan sama seperti if – else bertingkat, tetapi penggunaannya untuk
memeriksa data yang bertipe karakter atau integer. Bentuk penulisan perintah
ini sebagai berikut :
switch (ekspresi integer atau
karakter )
{
case konstanta-1 :
… perintah;
… perintah;
break;
case konstanta-2 :
… perintah;
… perintah;
break;
……
……
default :
… perintah;
… perintah;
}
Pernyataan break menunjukan bahwa
perintah siap keluar dari switch. Jika pernyataan ini tidak ada, maka program
akan diteruskan kecabang – cabang yang lainnya.
Contoh program penyelesaian
kondisi :
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
#include<iostream.h>
main()
{
char kode;
clrscr();
cout<<”Masukkan Kode Barang
[A..C]
: “;
cin>>kode
switch(kode)
{
case ‘A’ :
case ‘a’ :
cout<<”Alat Olah Raga”;
break;
case ‘B’ :
case ‘b’ :
cout<<”Alat Elelktronik”;
break;
case ‘C’ :
case ‘c’ :
cout<<”Alat Masak”;
break;
default:
cout<<”Anda Salah Memasukan
kode”;
break;
}
getch();
PROSES PERULANGAN
Pernyataan for
Perulangan yang pertama adalah
for. Bentuk umum pernyataan for sebagai berikut :
for(inisialisasi;syarat
pengulangan;pengubah nilai pencacah )
Bila pernyataan didalam for lebih
dari satu maka pernyataan-pernyataan tersebut harus diletakan
didalam tanda kurung.
for ( inisialisasi; syarat
pengulangan; pengubah nilai pencacah )
{
pernyataan / perintah;
pernyataan / perintah;
pernyataan / perintah;
}
Kegunaan dari masing-masing
argumen for diatas adalah :
Inisialisasi : merupakan bagian
untuk memberikan nilai awal untuk variabel-variabel tertentu.
Syarat Pengulangan : memegang
control terhadap pengulangan, karena bagian ini yang akan menentukan suatu
perulangan diteruskan atau dihentikan.
Pengubah Nilai Pencacah :
mengatur kenaikan atau penurunan nilai pencacah.
Sebagai contoh program untuk
mencetak bilangan dari 1 hingga 10 secara menaik, sebagai berikut :
/* ————————— */
/* Program for – bilangan naik */
/* ————————— */
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
#include<iostream.h>
main()
{
int a;
clrscr();
for(a = 1; a <= 10; ++a)
cout<<a;
}
Pernyataan nested – for
Pernyataaan Nested for adalah
suatu perulangan for didalam perulangan for yang lainnya. Bentuk umum
pernyataan Nested for sebagai berikut :
for ( inisialisasi; syarat
pengulangan; pengubah nilai pencacah )
{
for ( inisialisasi; syarat
pengulangan; pengubah nilai pencacah)
{
pernyataan / perintah;
}
}
Didalam penggunaan nested-for,
perulangan yang didalam terlebih dahulu dihitung hingga selesai, kemudian
perulangan yang diluar diselesaikan.
/*—————————*/
/* Program for – Nested for */
/* ————————- */
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
main()
{
int a, b;
clrscr();
for(a = 1; a <= 5; a++)
{
cout<<endl;
for(b = a; b <= 5; b++)
cout<<a;
}
}
Perulangan Tidak Berhingga
Perulangan tak berhingga
merupakan perulangan ( loop ) yang tak pernah berhenti atau mengulang terus,
hal ini sering terjadi disebabkan adanya kesalahan penanganan kondisi yang
dipakai untuk keluar dari loop.
Sebagai contoh, jika penulisan
perintah sebagai berikut :
/* ————————- */
/* Program for Tdk Berhingga */
/* ————————- */
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
main()
{
int bil;
clrscr();
for (bil = 60; bil >=10;
bil++)
cout<< bil;
}
Jika terjadi hal semacam ini,
untuk menghentikan proses yang terus menerus semacam ini denan
menekan tombol CTRL – PAUSE atau
CTRL – BREAK.
Pernyataan goto
Pernyataan goto merupakan
instruksi untuk mengarahkan eksekusi program kepernyataan yang diawali dengan
suatu label. Label merupakan suatu pengenal (identifier) yang diikuti dengan
tanda titik dua ( : ). Bentuk pemakaian goto sebagai berikut :
goto label;
Contoh Penggunaan goto, dapat
dilihat pada program berikut :
/* —————————— */
/* Program dengan pernyataan goto
*/
/* —————————— */
#include<iostream.h>
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
main()
{
int a, b;
char lagi;
atas:
clrscr();
cout<<”Masukkan Bilangan =
“;
cin>>a;
b = a % 2;
cout<<”Nilai a % 2 adalah =
“,a, b);
cout<<“Ingin Hitung Lagi
[Y/T] : “);
lagi = getche() ;
if (lagi == ‘Y’ || lagi == ‘y’)
goto atas;
getch();
}
Pernyataan While
Bentuk umum perulangan while, dengan
lebih dari perintah / pernyataan, sebagai berikut :
while ( syarat )
{
Pernyataan / perintah ;
}
Contoh Program
/* ——————- */
/* Program while.cpp */
/* ——————- */
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
main()
{
int bil=1;
clrscr();
while(bil<=10)
{
cout<<bil;
++bil;
}
}
Pernyataan do – while
Pernyataan perulangan do – while
merupakan bentuk perulangan yang melaksanakan perulangan terlebih dahulu dan
pengujian perulangan dilakukan dibelakang.
Bentuk umum perulangan do –
while, sebagai berikut :
do
Pernyataan / perintah ;
while ( syarat )
Bentuk umum perulangan do –
while, dengan lebih dari perintah / pernyataan, sebagai berikut :
do
{
Pernyataan / perintah ;
}
while ( syarat )
Contoh Program :
/* —————— */
/* Program do – while */
/* —————— */
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
main()
{
int bil=2;
clrscr();
do
{
cout<<bil;
bil+=2;
}
while(bil<=10);
}
Pernyataan break
Pernyataan break telah dibahas
pada pernyataan pengambilan keputusan switch. Pernyataan break ini berfungsi
untuk keluar dari struktur switch. Selain itu pernyataan break berfungsi keluar
dari perulangan ( for, while dan do-while ). Jika pernyataan break dikerjakan,
maka eksekusi akan dilanjutkan ke pernyataan yang terletak sesudah akhir dari
badan perulangan ( loop ).
Do While dengan break :
/* ——————————- */
/* Program do – while dengan
break */
/* ——————————- */
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
main()
{
int bil = 1;
clrscr();
do
{
if (bil >= 6)
break;
cout<<bil;
}
while(bil++);
}
For dengan Break
/* —————————– */
/* Perulangan FOR dengan break;
*/
/* —————————– */
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
main()
{
int bil=1;
clrscr();
while (bil <= 10)
{
if (bil > 5)
break;
cout << bil<<endl;
bil++
}
}
Pernyataan continue
Pernyataan continue digunakan
untuk mengarahkan eksekusi ke iterasi (proses) berikutnya pada loop yang sama,
dengan kata lain mengembalikan proses yang sedang dilaksanakan ke-awal loop
lagi, tanpa menjalankan sisa perintah dalam loop tersebut.
/* —————————– */
/* Perulangan FOR dengan continue
*/
/* —————————– */
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
main()
{
int bil;
clrscr();
for(bil=1; bil<=10; ++bil)
{
cout << bil <<endl;
continue;
cout<< “Apa saya
muncul?“<<endl;
}
}
VARIABEL ARRAY
Variabel Larik atau lebih dikenal
dengan ARRAY adalah adalah Tipe terstruktur yang terdiri dari sejumlah
komponenkomponen yang mempunyai tipe yang sama. Suatu Array mempunyai jumlah
komponen yang banyaknya tetap. Banyaknya komponen dalam suatu larik ditunjukan
oleh suatu indek untuk membedakan variabel yang satu dengan variabel yang
lainnya. Variabel array dalam C++, dapat digolongkan menjadi tiga buah dimensi
:
Array Berdimensi Satu.
Array Berdimensi Dua
Array Berdimensi Tiga.
Array Berdimensi Satu
Cara mendeklarasikan variabel
array sama seperti deklarasi variabel yang lainnya, hanya saja diikuti oleh
suatu indek yang menunjukan jumlah maksimum data yang disediakan.
Bentuk umum pendeklarasian array
:
Tipe-Data Nama_Variabel[Ukuran]
Keterangan :
Type Data : Untuk menyatakan type
datayang digunakan.
Ukuran : Untuk menyatakan jumlah
maksimum elemen array.
Contoh Pendeklarasian Array
float Nil_Akhir[6];
float è type data, Nil_Akhir è
elemen array, [6] èJumlah elemen Array
Suatu array dapat digambarkan
sebagai kotak panjang yang berisi kotak-kotak kecil didalam kotak panjang
tersebut.
Subscript atau Index array pada
C++, selalu dimulai dari Nol ( 0 )
Bentuk umum pengaksesan dengan
bentuk :
Nama_Array[Subscript/Index]
Contoh :
Nil_Akhir[3];
Nil_Akhir[1];
Nil_Akhir[0];
Inisialisasi Array Dimensi Satu
Inisialisasi adalah memberikan
nilai awal terhadap suatu variabel. Bentuk pendefinisian suatu array dapat
dilihat dari contoh berikut :
Tipe_data nama_array[jml_elemen]
= { nilai array };
Contoah Program :
/* —————————- */
/* Program Array Satu Dimensi */
/* —————————- */
#include<conio.h>
#include<stdio.h>
#include<iostream.h>
#include<iomanip.h>
main()
{
int i;
char nama[5][20];
float nilai1[5];
float nilai2[5];
float hasil[5];
clrscr();
for(i=1;i<=2;i++)
{
cout<<”Data Ke –
“<<i<<endl;
cout<<”Nama Siswa : “;
gets(nama[i]);
cout<<”Nilai Teori : “;
cin>>nilai1[i];
cout<<”Nilai Praktek : “;
cin>>nilai2[i];
hasil[i] = (nilai1[i] * 0.40)+
(nilai2[i] * 0.60);
cout<<endl;
}
cout<<”——————————————”;
cout<<”——-”<<endl;
cout<<”No. Nama Siswa Nilai
Nilai “;
cout<<”Hasil”<<endl;
cout<<” Mid Tes FInal “;
cout<<”Ujian”<<endl;
cout<<”——————————————”;
cout<<”——-”<<endl;
for(i=1;i<=2;i++)
{
cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(4)<<i;
cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(20)<<nama[i];
cout<<setprecision(2)<<”
“<<nilai1[i];
cout<<setprecision(2)<<”
“<<nilai2[i];
cout<<setprecision(2)<<”
“<<hasil[i]<<endl;
}
cout<<”————————-
—————–”;
cout<<”——-”<<endl;
getch();
}
Array Berdimensi Dua
Array dimensi dua tersusun dalam
bentuk baris dan kolom, dimana indeks pertama menunjukan baris dan indeks kedua
menunjukan kolom. Array dimensi dua dapat digunakan seperti pendatan penjualan,
pendataan nilai dan lain sebagainya.
Bentuk Umum pendeklarasian array
:
Tipe-Data
Nama_Variabel[index-1][Index-2]
Keterangan :
Type Data : Untuk menyatakan type
data yang digunakan.
Index-1 : Untuk menyatakan jumlah
baris
Index-2 : Untuk menyatakan jumlah
kolom
Inisialisasi Array Dimensi Dua
Inisialisasi adalah memberikan
nilai awal terhadap suatu variabel. Bentuk pendefinisian suatu array dapat
dilihat dari contoh berikut :
Tipe_data nama_array[jml_elemen]
= { nilai array };
Contoh Pendeklarasian Array
Sebagai contoh pendeklarasian
yang akan kita gunakan adalah pengolahan data penjualan, berikut dapat anda
lihat pada tabel berikut :
Jenis Barang Tahun
2001 2002 2003
Printer 150 159 230
Keyboard 100 125 150
Monitor 210 125 156
Jika anda lihat dari tabel diatas
maka dapat dituliskan kedalam array dimensi dua berikut :
int data_jual[3][3];
Keterangan :
[3] Jumlah Kolom, [3] Jumlah
Baris, data_jual : Nama Array, int : Tipe data elemen array
Bentuk umum pengaksesan dengan
bentuk :
Nama_Array[Index-1][Index-2]
Contoh Program :
/* —————- */
/* Array Dimensi 2 */
/* —————- */
#include<conio.h>
#include<stdio.h>
#include<iostream.h>
#include<iomanip.h>
main()
{
int i, j;
int data_jual[4][4];
clrscr();
for(i=1;i<=3;i++)
{
for(j=1;j<=3;j++)
{
cout<<”Data Ke –
“<<i<<” “<<j<<endl;
cout<<”Jumlah Penjulan : “;
cin>>data_jual[i][j];
}
}
cout<<”Data Penjualan
Pertahun”<<endl;
cout<<”———————–”<<endl;
cout<<”NO 2001 2002
2003″<<endl;
cout<<”———————–”<<endl;
for(i=1;i<=3;i++)
{
cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(5)<<i;
for(j=1;j<=3;j++)
{
cout<<setiosflags(ios::right)<<setw(4);
cout<<data_jual[i][j];
cout<<” “;
}
cout<<endl;
}
cout<<”———————–”<<endl;
getch();
}
LATIHAN-LATIHAN
Latihan 1
Soal :
Buat program menghitung suhu dan
volume dengan data input Nama, NIM, Jurusan, Alamat, No HP, Email, Suhu (dalam
Celcius), Panjang, Lebar, Tinggi, Jari-jari serta Alas, dan output Suhu (dalam
satuan Kelvin, Reamur, Fahrenhit) serta Volume (Balok, Bola, Kerucut)
Jawaban :
#include <iostream.h>
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
main()
{
char nama[30], nim[9], jur[3],
alamat[50], hp[15], email[30];
float c, k, r, f, p, l, t, j, a,
vbalok, vbola, vkerucut;
printf(“PROGRAM MENGHITUNG SUHU
DAN VOLUME Oleh : \n”);
printf(“\nNama : “);
gets(nama);
printf(“NIM : “);
gets(nim);
printf(“Jurusan: “);
gets(jur);
printf(“Alamat : “);
gets(alamat);
printf(“No Hp : “);
gets(hp);
printf(“Email : “);
gets(email) ;
cout << “\nMasukkan suhu
dalam derajat Celcius = “;
cin >> c;
k = c+273.15;
r = c*0.8;
f = (c*1.8)+32;
cout << “\nMaka luas suhu
dalam derajat Kelvin = ”
<< k
<< endl;
cout << “Maka luas suhu
dalam derajat Reamur = ”
<< r
<< endl;
cout << “Maka luas suhu
dalam derajat Fahrenheit = ” << f
<< endl;
cout << “\nMasukkan
panjang = “;
cin >> p;
cout << “Masukkan
lebar = “;
cin >> l;
cout << “Masukkan
tinggi = “;
cin >> t;
cout << “Masukkan
jari-jari= “;
cin >> j;
cout << “Masukkan alas = “;
cin >> a;
vbalok = p*l*t;
cout << “\nMaka volume
Balok = ” << vbalok
<< endl;
vbola = (4/3)*3.14*(j*j*j);
cout << “Maka volume
bola = ” << vbola
<< endl;
vkerucut = 0.3*3.14*(j*j)*t;
cout << “Maka volume
kerucut = ” << vkerucut
<< endl;
printf(“\n –Terima kasih Anda
Telah Menggunakan Program Ini–”);
getch();
}
Output Program :
Latihan 2
Soal :
Buat program kalkulator untuk
menghitung data input X dan Y, untuk menghasilkan perhitungan X x Y, X / Y, X +
Y, X – Y, Akar X dan akar Y, serta Kuadrat X dan kuadrat Y
Jawab :
#include <iostream.h>
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
#include <math.h>
main()
{
char nama[30], nim[9], jur[3],
alamat[50], hp[15], email[30];
float x, y, kali, bagi, tambah,
kurang, akarx, akary, kuadratx, kuadraty;
printf(“PROGRAM KALKULATOR Oleh :
\n”);
printf(“\nNama : “);
gets(nama);
printf(“NIM : “);
gets(nim);
printf(“Jurusan: “);
gets(jur);
printf(“Alamat : “);
gets(alamat);
printf(“No Hp : “);
gets(hp);
printf(“Email : “);
gets(email) ;
cout << “\nMasukan X = “;
cin >> x;
cout << “Masukan Y = “;
cin >> y;
kali = x*y;
cout << “\nMaka X x Y = ”
<< kali
<< endl;
bagi = x/y;
cout << “Maka X / Y = ”
<< bagi
<< endl;
tambah = x+y;
cout << “Maka X + Y = ”
<< tambah
<< endl;
kurang = x-y;
cout << “Maka X – Y = ”
<< kurang
<< endl;
akarx = sqrt(x);
akary = sqrt(y);
cout << “Maka akar X dan
akar Y = ” << akarx << ” dan ” << akary
<< endl;
kuadratx = x*x;
kuadraty = y*y;
cout << “Maka kuadrat X dan
kuadrat Y = ” << kuadratx << ” dan ” << kuadraty
<< endl;
printf(“\n –Terima kasih Anda
Telah Menggunakan Program Ini–”);
getch();
}
Output Program
Latihann 3
Soal :
Buat program untuk menghitung
nilai mahasiswa dengan data input Nama, NIM, Jurusan, Nilai UTS (bobot 30%),
Nilai UAS (bobot 40%), Nilai Absensi (bobot 10%), serta Nilai Tugas (bobot
20%), dengan output masing-masing nilai sesuai bobotnya serta nilai akhir.
Jawab :
#include <iostream.h>
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
#include <math.h>
main()
{
char nama[30], nim[9], jur[3];
float uts, uas, absensi, tugas,
nuts, nuas, nabsensi, ntugas, nakhir;
printf(“PROGRAM MENGHITUNG NILAI
MAHASISWA \n”);
printf(“\nNama : “);
gets(nama);
printf(“NIM : “);
gets(nim);
printf(“Jurusan: “);
gets(jur);
cout << “\nMasukan nilai
UTS = “;
cin >> uts;
cout << “Masukan nilai UAS
= “;
cin >> uas;
cout << “Masukan nilai
Absensi = “;
cin >> absensi;
cout << “Masukan nilai
Tugas = “;
cin >> tugas;
nuts = uts*0.3;
cout << “\nMaka Nilai UTS
dari 30% adalah = ” <<
nuts
<< endl;
nuas = uas*0.4;
cout << “Maka Nilai UAS
dari 40% adalah = ”
<< nuas
<< endl;
nabsensi = absensi*0.2;
cout << “Maka Nilai Absensi
dari 10% adalah = ” <<
nabsensi
<< endl;
ntugas = tugas*0.1;
cout << “Maka Nilai Tugas
dari 20% adalah = ”
<< ntugas
<< endl;
nakhir =
nuts+nuas+nabsensi+ntugas;
cout << “\nJadi, Mahasiswa
yang bernama ” << nama << ” mendapatkan nilai ” << nakhir
<< endl;
getch();
}
Output Program
Latihann 4
Soal :
Buatlah program untuk menghitung
nilai numerik A, B, C, K, L, M. menggunakan menu pilihan (a…e), dengan ketentuan
sebagai berikut :
Jika pilihan a untuk menghitung
A*8<=6*M+B;
Jika pilihan b untuk menghitung
K+10>A&&L-4>8*C;
Jika pilihan c untuk menghitung
(4+2*B-C)/A;
Jika pilihan d untuk menghitung
(A-4)*C/2+10;
Jika pilihan e untuk menghitung
(K-L*M/2-10)-2*10/6
Jawab
#include<stdio.h>
#include<iostream.h>
#include<conio.h>
#include<iomanip.h>
void main()
{
char pil;
int
A,B,C,K,L,M,hasila,hasilb,hasilc,hasild,hasile;
cout<<”——————————–”<<endl;
cout<<”PROGRAM MENGHITUNG
NILAI NUMERIK”<<endl;
cout<<”——————————–”<<endl;
cout<<” “<<endl;
cout<<” Masukkan Pilihan Anda
(a…e): “,cin>>pil;
A=6;
B=12;
C=4;
K=10;
L=4;
M=6;
switch(pil)
{
case ‘a’:
cout<<” Pilihan
Anda a. A*8<=6*M+B “<<endl;
cout<<”
“<<endl;
hasila=A*8<=6*M+B;
cout<<” Hasilnya
adalah = “<<hasila<<” “<<endl;
break;
case ‘b’:
cout<<” Pilihan
Anda b. K+10>A&&L-4>8*C = “<<endl;
cout<<”
“<<endl;
hasilb=K+10>A&&L-4>8*C;
cout<<” Hasilnya
adalah = “<<hasilb<<endl;
break;
case ‘c’:
cout<<” Pilihan
Anda c. D=(4+2*B-C)/A “<<endl;
cout<<”
“<<endl;
hasilc=(4+2*B-C)/A;
cout<<” Hasilnya
adalah = “<<hasilc<<endl;
break;
case ‘d’:
cout<<” Pilihan
Anda d. D=(A-4)*C/2+10 “<<endl;
cout<<” “<<endl;
hasild=(A-4)*C/2+10;
cout<<” Hasilnya
adalah = “<<hasild<<endl;
break;
case ‘e’:
cout<<” Pilihan
Anda d. D=(K-L*M/2-10)-2*10/6 “<<endl;
cout<<”
“<<endl;
hasile=(K-L*M/2-10)-2*10/6;
cout<<” Hasilnya
adalah = “<<hasile<<endl;
break;
default:
cout<<” Anda belum memilih !
“<<endl;
}
getche();
}
Output Program
Latihan 5
Soal :
Buatlah program untuk membuat
aneka perhitungan yang menggunakan menu dengan ketentuan tiap menu sebagai
berikut :
Menu A untuk Menghitung Suhu,
dengan data input Derajat Fahrenheit dan output Derajat Celcius, Reamur serta
Kelvin
Menu B untuk Menghitung Luas,
dengan data input Alas, Tinggi, Panjang, Lebar, Jari-jari serta Sisi, dan
output Luas Segitiga, Persegi, Lingkaran, Jajaran Genjang serta Trapesium.
Menu C untuk Menghitung Volume,
dengan data input Alas, Tinggi, Panjang, Lebar serta Jari-jari, dan output
Volume Balok, Bola serta Kerucut.
Menu D untuk Menghitung Keliling,
dengan data input Panjang, Lebar, Tinggi, Jari-jari serta Alas, dengan output
yang diinginkan berupa Keliling Persegi Panjang serta Keliling Bola.
Menu E untuk Menghitung Mata
Uang, dengan data input Jumlah Uang dalam Dinar, Dollar, Yen serta Euro, dan
output hasil konversi seluruh mata uang tersebut kedalam Rupiah.
Jawaban :
#include<stdio.h>
#include<iostream.h>
#include<conio.h>
#include<iomanip.h>
void line();
void main()
{
char pil;
float F;
float phi_1=0.8;
float phi_2=1.8;
float phi_3=3.14;
float phi_4=1.3333333;
float phi_5=0.3333333;
float alas, tinggi, panjang,
lebar, jari, sisi, dollar,dinar,yen,euro, DollartoRp, DinartoRp, YentoRp,
EurotoRp;
float
KBola,KPersegi,Persegi,Segitiga,Lingkaran,Jajaran,Trapesium,Balok,Bola,Kerucut,
Celcius,Kelvin,Reamur;
cout<<” SELAMAT DATANG Dl
ANEKA PROGRAM MENGHITUNG “<<endl;
line();
cout<<” “<<endl;
cout<<” A. Program Menghitung Suhu “<<endl;
cout<<” B. Program Menghitung Luas “<<endl;
cout<<” C. Program Menghitung Volume “<<endl;
cout<<” D. Program Menghitung Keliling “<<endl;
cout<<” E. Program Menghitung Mata Uang”<<endl;
cout<<” “<<endl;
cout<<” Masukan Pilihan Anda
(A…E): “,cin>>pil;
switch(pil)
{
case ‘A’:
cout<<” Pilihan
Anda A. Program Menghitung Suhu “<<endl;
cout<<”
“<<endl;
cout<<” Masukkan
derajat Fahrenheit = “,cin>>F;
cout<<”
“<<endl;
Celcius=(F-32)/phi_2;
Kelvin=(
F-32)/phi_2+273.15;
Reamur=(F-32)/2.25;
cout<<” Maka suhu
derajat Celcius = “<<Celcius<<endl;
cout<<” Maka suhu
derajat Reamur =
“<<Reamur<<endl;
cout<<” Maka suhu
derajat Kelvin =
“<<Kelvin<<endl;
break;
case ‘B’:
cout<<” Pilihan
Anda B. Program Menghitung Luas “<<endl;
cout<<”
“<<endl;
cout<<” Masukkan
alas = “,cin>>alas;
cout<<” Masukkan
tinggi = “,cin>>tinggi;
cout<<” Masukkan
panjang = “,cin>>panjang;
cout<<” Masukkan
lebar = “,cin>>lebar;
cout<<” Masukkan
jari-jari = “,cin>>jari;
cout<<” Masukkan
sisi = “,cin>>sisi;
cout<<”
“<<endl;
Segitiga=(alas*tinggi)/2;
Persegi=panjang*lebar;
Lingkaran=phi_3*jari;
Jajaran=alas*tinggi;
Trapesium=(2*sisi)/2*tinggi;
cout<<” Maka Luas
Segitiga =
“<<Segitiga<<endl;
cout<<” Maka Luas
Persegi =
“<<Persegi<<endl;
cout<<” Maka Luas
Lingkaran =
“<<Lingkaran<<endl;
cout<<” Maka Luas
Jajaran Genjang = “<<Jajaran<<endl;
cout<<” Maka Luas
Trapesium =
“<<Trapesium<<endl;
break;
case ‘C’:
cout<<” Pilihan
Anda C. Program Menghitung Volume “<<endl;
cout<<”
“<<endl;
cout<<” Masukkan
alas = “,cin>>alas;
cout<<” Masukkan
tinggi = “,cin>>tinggi;
cout<<” Masukkan
panjang = “,cin>>panjang;
cout<<” Masukkan
lebar = “,cin>>lebar;
cout<<” Masukkan
jari-jari = “,cin>>jari;
cout<<”
“<<endl;
Balok=2*(panjang*lebar);
Bola=phi_3*phi_4*((jari*jari)*jari);
Kerucut=phi_3*phi_5*(jari*jari)*tinggi;
cout<<” Maka Volume Balok =
“<<Balok<<endl;
cout<<” Maka Volume
Bola = “<<Bola<<endl;
cout<<” Maka Volume Kerucut
= “<<Kerucut<<endl;
break;
case ‘D’:
cout<<” Pilihan
Anda D. Program Menghitung Keliling “<<endl;
cout<<”
“<<endl;
cout<<” Masukkan
panjang = “,cin>>panjang;
cout<<” Masukkan
lebar = “,cin>>lebar;
cout<<” Masukkan
tinggi = “,cin>>tinggi;
cout<<” Masukkan jari-jari =
“,cin>>jari;
cout<<” Masukkan alas =
“,cin>>alas;
cout<<” “<<endl;
KPersegi=(panjang*lebar)*2;
KBola=(2*phi_1)*jari;
cout<<” Maka
Kelilihg Pesegi Panjang = “<<KPersegi<<endl;
cout<<” Maka
Keliling Bola = “<<KBola<<endl;
break;
case ‘E’:
cout<<” Pilihan
Anda E. Program Menghitung Mata Uang “<<endl;
cout<<”
“<<endl;
cout<<” Masukkan
Dinar = “,cin>>dinar;
cout<<” Masukkan
Dollar = “,cin>>dollar;
cout<<” Masukkan
Yen = “,cin>>yen;
cout<<” Masukkan
Euro = “,cin>>euro;
cout<<”
“<<endl;
DinartoRp=(dinar*5)*9500;
DollartoRp=dollar*9500;
EurotoRp=(euro*2)*9500;
YentoRp=(yen*9500)/4;
cout<<” Maka “<<dinar;
cout<<” Dinar =
“<<DinartoRp<<” Rupiah “<<endl;
cout<<” Maka “<<dollar;
cout<<” Dollar =
“<<DollartoRp<<” Rupiah “<<endl;
cout<<” Maka “<<yen;
cout<<” Yen = “<<YentoRp<<” Rupiah
“<<endl;
cout<<” Maka “<<euro;
cout<<” Euro = “<<EurotoRp<<” Rupiah
“<<endl;
break;
default:
cout<<” Pilihan Anda salah !
“<<endl;
}
getche();
}
void line()
{
int i;
for(i=0;i<80;i++)
cout<<”=”;
cout<<endl;
}
Output Program
Latihan 6
Soal :
Buatlah program dengan
menggunakan Array untuk menghitung nilai akhir mahasiswa. Setiap mahasiswa di
input data Nama, NIM, Jurusan, Nilai Tugas, Nilai UTS, Nilai UAS, proses input
diulang untuk seluruh mahasiswa. Jika proses penginputan selesai, maka cetak
daftar nilai mahasiswa berikut Nilai akhirnya.
Jawab :
#include<stdio.h>
#include<iostream.h>
#include<conio.h>
#include<iomanip.h>
void line();
void main()
{
int i,
Tugas[5],UTS[5],UAS[5],NilaiAkhir[5];
long int NIM[8];
char
NamaMahasiswa[30][30],Jurusan[20][20];
for(i=1;i<=5;i++)
{
cout<<” “<<endl;
cout<<setw(55)<<”
PROGRAM MENGHITUNG NILAI AKHIR “<<endl;
cout<<setw(48)<<” MAHASISWA ISTA “<<endl;
cout<<setw(52)<<” MATA KULIAH PEMROGRAMAN C++ “<<endl;
cout<<” “<<endl;
line();
cout<<setiosflags(ios::right);
cout<<” “<<endl;
cout<<” Mahasiswa ke-
“<<i<<endl;
cout<<” Masukkan Nama
Mahasiswa :
“;gets(NamaMahasiswa[i]);
cout<<” Masukkan NIM :
“;cin>>NIM[i];
cout<<” Masukkan Jurusan : “;gets(Jurusan[i]);
cout<<” Masukkan Nilai
Tugas : “;cin>>Tugas[i];
cout<<” Masukkan Nilai
UTS :
“;cin>>UTS[i];
cout<<” Masukkan Nilai
UAS :
“;cin>>UAS[i];
NilaiAkhir[i]=Tugas[i]+UTS[i]+UAS[i];
cout<<endl;
}
cout<<” Output :
“<<endl<<endl;
cout<<setw(54)<<” DAFTAR NILAI MAHASISWA “<<endl;
cout<<setw(56)<<”
MATA KULIAH : PEMROGRAMAN C++ “<<endl;
cout<<endl;
line();
cout<<setiosflags(ios::right);
cout<<setw(5)<<”No.
Nama Mahasiswa NIM Tugas UTS UAS
Nilai Akhir”<<endl;
line();
for(i=1;i<=5;i++)
{
cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(4)<<i;
cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(20)<<NamaMahasiswa[i];
cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(10)<<NIM[i];
cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(6)<<Tugas[i];
cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(6)<<UTS[i];
cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(6)<<UAS[i];
cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(66)<<NilaiAkhir[i];
cout<<endl;
}
{
line();
cout<<setiosflags(ios::right);
getch();
}
}
void line()
{
int i;
for(i=1;i<80;i++)
cout<<’=';
cout<<endl;
}
SELESAI