Rabu, 22 Mei 2013

// header
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
#include <iostream.h>
int i,N;
char Nama[100][30];
int Teori[100],Praktek[100];
float NA[100]; // Nilai Akhir
float NR [100]; // Nilai Rata
char NH [100]; // Nilai Huruf
float NRALL[100] ;
double xVar ;
double jum ;
double rata ;
double jum1 ;
double rata1 ;
double jum2 ;
double rata2 ;
float nilai[10];
// body
void main()
{
cout << "\n\nBissmillahirrahmanirrahim \n\nSaya Yang Bernama Dibawah ini :";
   cout << "\n\nNama : SUHAILAH\n\nNRP  : 120423\n\nTI   : A \n\nAkan Membuat Daftar Nilai Mahasiswa & \n\nRata2 Nilai Akhir,Rata2 Teori,Rata2 Praktek "; ;
   cout << "\n\nBerapa Jumlah Data Yang Mau Di input ? ";
   cin >> N;
   for(i=0;i<N;i++)
   {
     cout << "\n\nInputkan Data mahasiswa, Nama,Teori,Praktek, : ";
     cin >> Nama[i] >> Teori[i] >> Praktek[i];
     NA[i] = (0.4*Teori[i])+(0.6*Praktek[i]);
     NR[i]= (Teori[i] + Praktek[i])/2;

      jum+=Teori[i];
      rata=jum/N;

      jum1+=Praktek[i];
      rata1=jum1/N;

      jum2+=NA[i];
      rata2=jum2/N;
     if(NA[i] < 40) NH[i]='E';
     else if (NA[i] <60) NH[i]='D';
          else if (NA[i]<70) NH[i]='C';
               else if (NA[i]<80) NH[i]='B';
                    else NH[i]='A';
   }

   cout << "\n\nDaftar Nilai Mahasiswa & Rata2 Nilai Akhir,Rata2 Teori,Rata2 Praktek ";
   cout << "\n===========================================================================";
   cout << "\n !     Nama!   Teori! Praktek!   NA!  NH!Rata2 NA!RT2 Teori!Rata2 Praktek! ";
   cout << "\n===========================================================================";

   for(i=0;i<N;i++)
   {
cout << "\n" " !     ";
cout << Nama[i]  << "!      " << Teori[i]   << "!      "
     << Praktek[i] << "!   " << NA[i]  << "!   "
        << NH[i] << "!      " << NA[i]/2 << "!       "
        << Teori[i]/2 << "!           " << Praktek[i]/2 << "!";
   cout << "\n---------------------------------------------------------------------------";
   }
   {
   cout << "\nNilai Rata - Rata Teori   : "  <<rata;
   cout << "\nNilai Rata - Rata Praktek : "  <<rata1;
   cout << "\nNilai Rata - Nilai Akhir  : "  <<rata2;
   }
   cout << "\n\nSemoga bermanfaat \n\nAlhamdulillah Selesai Juga";
   getch(); // tahan dulu jangan langsung hilang yaaa
}

Selasa, 14 Mei 2013


Banyak orang menduga, ‘pacaran islami’ “nggak ada dalam kamus ajaran Islam.” (JNC: 72) Tidak sedikit yang mengira, “pacaran sudah jelas bukan dari Islam, sehingga mustahil ada pacaran Islami.” (PIA: 24) “Jangan sampai kalau yang melakukannya ‘ngerti’ agama, maksudnya mereka yang berkecimpung di pengajian, lalu itu bisa disebut dengan pacaran islami.” (JNC: 75) Ada yang menyatakan, kemustahilan itu lantaran tidak abadinya cinta dan tidak jelasnya definisi dan ikatan pacaran. (Lihat KHP: 6.) “Jadi, dari mana kok bisa bilang ada istilah pacaran islami?” (JNC: 71) Bab 2 ini ikhtiar pengungkapannya.
Ternyata Cinta Tidak Mustahil Abadi
Salah satu alasan utama penghujat ‘pacaran islami’ adalah seruan: “Oiii … Ternyata Cinta tuh, Nggak Abadi!” (KHP: 130). Benarkah seruan ini? Mari kita periksa.
KHP mendasarkan seruannya itu pada pernyataan antropolog Helen Fischer bahwa “kasus-kasus perceraian muncul ketika telah mencapai empat tahun masa perkawinan” dan “kalaupun bertahan, pasti karena faktor-faktor lain” di luar cinta (KHP: 132). Mengapa hanya empat tahun masa perkawinan? Menurut teori Fischer (Four Years Itch), itu karena bekerjanya sejumlah hormon yang diproduksi di otak selama orang jatuh cinta hanya empat tahun (KHP: 132).
Layakkah teori itu untuk dijadikan sandaran? Dalam pengamatan saya, penyandaran tersebut sesat-pikir lantaran ‘bersandar pada otoritas’ yang tidak tepat. (Lihat JSP: 12-13.) Lain halnya bila yang dirujuk ialah pakarnya: psikolog atau dokter yang berkecimpung di bidang hormon. Sekalipun begitu, mungkin masih ada manfaatnya bila kita periksa teorinya. Sebab itu, marilah kita asumsikan bahwa Helen Fischer memang ahli di bidang hormon.
Menurut teori Four Years Itch itu, hormon pemicu gelora cinta cuma bertahan sekitar empat tahun, setelah itu tak berbekas lagi. Karenanya, KHP menyimpulkan dengan memakai hitung-hitungan, “misalnya, orang yang pacarannya sudah tiga tahun, berarti kan [gelora cintanya] cuma bisa bertahan setahun setelah menikah, hehehe…” (KHP: 132)
Akan tetapi, kita bisa bertanya-tanya: Benarkah teori tersebut? Kalau iya, mengapa daya tahan hormon penggelora itu empat tahun saja? Apakah sudah merupakan ‘kodrat biologis’ yang berlaku universal sepanjang masa? Mungkinkah karena itu pria yang berpoligami cenderung lebih mencintai istri-baru daripada istri-lama? Dan yang bermonogami tergoda untuk berselingkuh? Ataukah karena penghayatan interaksi dengan lawan-jenis secara ‘modern’ lah penyebab sang hormon berumur pendek? Bukankah angka empat tahun itu hanya data statistik dari penelitian terhadap sekian orang di zaman modern ini?
Pertanyaan utama kita: Apakah teori four years itch itu berlaku pula pada gelora cinta Muhammad Rasulullah saw. kepada istri-istri beliau? Mari kita periksa melalui hadits-hadits.
Aisyah r.a. berkata: “Tidak ada rasa cemburuku terhadap salah seorang dari istri-istri Nabi saw. yang melebihi rasa cemburuku terhadap Khadijah, padahal aku tidak pernah bertemu dengannya. Akan tetapi, [rasa cemburuku itu timbul] karena Nabi saw. sering menyebut-nyebut dia. …” (HR Bukhari dan Muslim) Dari Aisyah r.a., dia berkata: “… aku berkata [kepada Rasulullah saw.]: ‘Apa yang membuatmu selalu teringat kepada salah seorang nenek dari nenek-nenek kabilah Quraisy itu? Dia sudah tua renta dan telah habis ditelan masa [karena telah lama meninggal dunia]. Bukankah Allah sudah memberimu pengganti yang lebih baik daripada dia?’” (HR Bukhari dan Muslim. Dan dalam satu hadits riwayat Ahmad disebutkan, Rasulullah saw. menjawab: “Allah tidak memberiku pengganti yang lebih baik daripada dia.” [FBSSB8: 141])
Hadits-hadits itu mengisyaratkan, rasa cinta Rasulullah saw. kepada istri pertama, yaitu Khadijah r.a., tetap bergelora walau sudah berlangsung berpuluh-puluh tahun, bahkan kendati dia sudah wafat dan Nabi saw. telah menikah lagi. Gelora tersebut tampaknya begitu besar, sampai-sampai istri lain yang masih hidup sangat cemburu.
Apakah abadinya cinta beliau itu khusus bagi Khadijah r.a.? Mari kita tengok dua hadits shahih lainnya:
Aisyah r.a. mengatakan bahwa Rasulullah saw., ketika sakit yang membawa beliau ajal, bertanya: “Di mana aku besok, di mana aku besok?” Yang beliau maksud adalah hari giliran Aisyah. Lalu istri-istri beliau memberi izin kepada beliau untuk tinggal di mana saja yang beliau inginkan. Ternyata beliau memilih rumah Aisyah sampai beliau meninggal. (HR Bukhari dan Muslim) Sebelum itu, Aisyah r.a. pernah berkata: “Kaum muslimin pada saat ini sudah mengetahui betapa cintanya Rasulullah saw. kepada Aisyah.” (HR Bukhari dan Muslim)
Sewaktu menghadapi sakaratul-maut itu, sudah berapa lama Rasulullah saw. menikah dengan Aisyah r.a.? Dalam kitab Fathul Bari, jilid 8, disebutkan bahwa Nabi saw. wafat ketika Aisyah berusia delapanbelas tahun (KW1: 187). Adapun Aisyah r.a. berkata: “Nabi saw. menikahiku ketika aku masih berusia enam tahun. … [walau] ibuku menyerahkan aku kepada beliau ketika aku baru berusia sembilan tahun.” (HR Bukhari dan Muslim) Jadi, ketika itu Aisyah r.a. telah menikah dengan beliau selama duabelas tahun.
Jika teori Four Years Itch berlaku pada diri beliau, dan dengan asumsi bahwa rasa cinta beliau dimulai pada saat nikah, maka tentunya yang paling dicintai beliau pada akhir hayat itu adalah istri terbaru yang belum sampai empat tahun beliau nikahi. Namun, hadits-hadits tersebut mengisyaratkan, yang paling beliau cintai (nomor dua sesudah Khadijah r.a.) justru istri ‘terlama’ (di antara yang masih hidup) yang telah beliau nikahi selama duabelas tahun!
Dengan demikian, terdapat indikasi bahwa Rasulullah saw. telah membuktikan, gelora asmara itu bisa abadi, sekurang-kurangnya sampai akhir hayat, bukan hanya empat tahun. Selain itu, tampaknya istri yang lebih dia cintai adalah yang lebih lama dan lebih akrab dalam berinteraksi dengan beliau. Kalau begitu, bagaimana sebaiknya kita bersikap?
Jika Anda dan calon pasangan hidup Anda berkepribadian seperti orang-orang ‘modern’ yang menjadi obyek riset Helen Fischer, dan merasa mustahil meniru pola cinta Rasulullah saw. (terutama terhadap Khadijah r.a. dan Aisyah r.a.), maka mungkin tidak ada salahnya kalian pilih strategi “tidak ada cinta sebelum nikah”. Dengan memulai asmara hanya pada saat ijab-qabul, kalian bisa mengharap gelora cinta yang maksimal selama empat tahun pertama pernikahan.
Akan tetapi, kalau kepribadian Anda dan calon pasangan hidup Anda tidak seperti orang-orang ‘modern’ yang menjadi obyek riset Helen Fischer, dan kalian yakin bahwa pola cinta Rasulullah saw. terhadap lawan-jenis di zaman ‘kuno’ itu bisa diterapkan di era ‘modern’ ini, maka bisa dimengerti bila kalian optimis mampu memperpanjang ‘usia harapan hidup’ si hormon penggelora asmara di tubuh kalian selama mungkin! Meskipun kalian pacaran selama empat tahun sebelum nikah, misalnya, insya’ Allah gelora cinta kalian tidak akan padam pada saat ijab-qabul dan bahkan masa-masa sesudahnya, hingga akhir hayat kalian berdua!
Aisha Chuang menegaskan, asmara islami tak pernah merupakan akhir. Selalu ada kelanjutannya atau harapan bagi yang menjalaninya. Dengan kata lain, cinta sejati merupakan proses yang idealnya berlangsung abadi. (NAI: 50)

Artikel utama untuk bagian ini adalah: masalah tak terpecahkan dalam fisika
Riset fisika mengalami kemajuan konstan dalam banyak bidang, dan masih akan tetap begitu jauh di masa depan.
Dalam fisika benda kondensi, masalah teoritis tak terpecahkan terbesar adalah penjelasan superkonduktivitas suhu-tinggi. Banyak usaha dilakukan untuk membuat spintronik dan komputer kuantum bekerja.
Dalam fisika partikel, potongan pertama dari bukti eksperimen untuk fisika di luar Model Standar telah mulai menghasilkan. Yang paling terkenal adalah penunjukan bahwa neutrino memiliki massa bukan-nol. Hasil eksperimen ini nampaknya telah menyelesaikan masalah solar neutrino yang telah berdiri-lama dalam fisika matahari. Fisika neutrino besar merupakan area riset eksperimen dan teori yang aktif. Dalam beberapa tahun ke depan, pemercepat partikel akan mulai meneliti skala energi dalam jangkauan TeV, yang di mana para eksperimentalis berharap untuk menemukan bukti untuk Higgs boson dan partikel supersimetri.
Para teori juga mencoba untuk menyatikan mekanika kuantum dan relativitas umum menjadi satu teori gravitasi kuantum, sebuah program yang telah berjalan selama setengah abad, dan masih belum menghasilkan buah. Kandidat atas berikutnya adalah Teori-M, teori superstring, dan gravitasi kuantum loop.
Banyak fenomena astronomikal dan kosmologikal belum dijelaskan secara memuaskan, termasuk keberadaan sinar kosmik energi ultra-tinggi, asimetri baryon, pemercepatan alam semesta dan percepatan putaran anomali galaksi.
Meskipun banyak kemajuan telah dibuat dalam energi-tinggi, kuantum, dan fisika astronomikal, banyak fenomena sehari-hari lainnya, menyangkut sistem kompleks, chaos, atau turbulens masih dimengerti sedikit saja. Masalah rumit yang sepertinya dapat dipecahkan oleh aplikasi pandai dari dinamika dan mekanika, seperti pembentukan tumpukan pasir, "node" dalam air "trickling", teori katastrof, atau pengurutan-sendiri dalam koleksi heterogen yang bergetar masih tak terpecahkan. Fenomena rumit ini telah menerima perhatian yang semakin banyak sejak 1970-an untuk beberapa alasan, tidak lain dikarenakan kurangnya metode matematika modern dan komputer yang dapat menghitung sistem kompleks untuk dapat dimodelkan dengan cara baru. Hubungan antar disiplin dari fisika kompleks juga telah meningkat, seperti dalam pelajaran turbulens dalam aerodinamika atau pengamatan pola pembentukan dalam sistem biologi. Pada 1932, Horrace Lamb meramalkan:
Saya sudah tua sekarang, dan ketika saya meninggal dan pergi ke surga ada dua hal yang saya harap dapat diterangkan. Satu adalah elektrodinamika kuantum, dan satu lagi adalah gerakan turbulens dari fluida. Dan saya lebih optimis terhadap yang pertama.

Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk membuat Anda semangat menghadapi hari. Misalnya dengan melakukan beberapa hal ini. Seperti yang dikutip dari Times of India, berikut enam kebiasaan di pagi hari yang wajib dilakukan agar selalu fokus dan semangat.

1. Melihat Warna Terang
Para ahli mengatakan, warna terang dapat membuat mata lebih segar dan 'melek' ketika Anda bangun tidur di pagi hari. Anda akan merasakan adanya peningkatan energi secara tiba-tiba, yang membuat semangat sepanjang hari.

Sebagai rekomendasi, cobalah menaruh benda seperti lampu meja, sarung bantal, atau bingkai foto berwarna oranye di samping tempat tidur. Untuk pilihan lainnya, Anda bisa memakai busana berwarna fuschia atau meminum jus jeruk saat sarapan.

2. Hindari Menekan Tombol 'Snooze'
Semakin sering Anda menekan tombol tunda pada alarm, maka Anda akan semakin tak bersemangat. Hal ini dikarenakan, ketika menekan tombol 'snooze' otak menyadari fakta bahwa Anda bisa tidur 5 menit lagi, sehingga otak cenderung masuk ke dalam mode tidur lelap, sekali lagi. Inilah yang membuat Anda lesu dan menguap sepanjang hari.

3. Visualisasi Jadwal Seharian
Menggambarkan rencana di benak, akan membuat Anda lebih fokus dan bersemangat. Menurut para pakar, hal tersebut bisa bantu Anda menjalani rencana dengan lebih siap. Tanyakan pada diri, apa yang membuat Anda bersemangat hari ini, secara otomatis Anda pun jadi terangsang untuk mau berpikir ke depan dengan cara yang positif.

4. Minum Air
Meminum banyak air saat bangun dapat membantu tubuh menyimpan cadangan mineral yang hilang pada malm hari. Menurunnya kadar mineral dapat membuat Anda lelah secara fisik dan mental. Oleh karena itu, atur
kadar air dalam tubuh dengan meminum delapan hingga 10 gelas dalam sehari.

5. Terpapar Sinar Matahari
Sesegera mungkin Anda terpapar sinar matahari, secepat itu pula kadar melatonin (hormon yang membuat Anda mengantuk) berkurang. Sebagai rekomendasi, awali hari dengan duduk di teras rumah, sambil membaca koran dan sarapan pagi.

6. Melakukan Aktivitas Fisik
Selain beberapa cara di atas, memulai hari dengan berolahraga atau melakukan aktivitas fisik selama 45 menit seperti berlari kecil, berjalan di taman dapat mengurangi rasa pusing akibat bangun pagi. Selain itu, olahraga membuat Anda di luar ruangan membuat Anda lebih mudah terpapar sinar matahari.


wolipop.com

Rasulullah Salallahu’alaihi Wasallam bersabda, “Sesungguhnya dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalehah

Lihat, betapa wanita sholehah itu istimewa, sehingga Rasul pun mengatakan bahwa wanita sholehah itu perhiasan dunia. Tapi wanita seperti apa sih yang bisa menjadi perhiasan dunia? Apa yang cantik jelita, hmm gak juga. Cantik yang seperti itu relatif (sebagian temanku mengatakan seperti itu). Si A bilang gadis ini cantik, tapi belum tentu si B mengatakan hal yang sama.

Tapi ada yang lebih dari sekedar cantik.
Apakah itu? 
Ya, inner beauty.

Tak ada yang meragukan bahwa wanita itu senang keindahan. Tapi keindahan dari dalam itu yang terkadang sulit untuk dimunculkan. Bagaimanakah cara memiliki inner beauty:

1. Berbudi pekerti yang baik
Diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Abu Umamah, tuturnya, “Rasulullah SAW bersabda: Aku adalah pemimpin rumah di pinggiran surga bagi orang yang tidak mau bertengkar mulut meskipun ia benar, pemimpin rumah di bagian tengah surga bagi orang yang tidak mau berdusta meskipun hanya bercanda, dan pemimpin rumah bagian atas surga bagi orang yang baik budi pekertinya

Gimana? Sudah memilih akan ingin di surga bagian yang mana?

2. Tidak menyakiti orang lain
Mencegah keburukanmu kepda orang lain sesungguhnya adalah shodaqohmu bagi dirimu sendiri” (HR. Al Bukhori)

3. Santun dalam berbicara
…. Ucapan yang baik adalah shodaqoh ….” (Diriwayatkan oleh Al Bukhori dari Abu Hurairoh r.a)
Berbicaralah dengan pelan, jangan mengeraskan suara di atas volume yang dibutuhkan oleh pendengar. Tidak memotong pembicaraan orang lain, dan perhatikanlah lawan bicara. Bicaralah seperlunya.

4. Jangan Berbohong
Rasulullah SAW bersabda: “Bersikaplah jujur, sesungguhnya kejujuran menghantarkan pada kebajukan, dan kebajikan menghantarkan ke surga. ……” (Diriwayatkan oleh Muslim dari Abdullah)

5. Malu
Rasulullah SAW bersabda: “Malu hanya membuahkan kebaikan
Ada 4 hal yang terkait malu yaitu, menutup aurat, tidak memperlihatkan perhiasan, menahan pandangan, dan tidak berdesak-desakan dengan laki-laki (referensi: Manajemen Diri Muslimah)

6. Positive thinking
Orang yang selalu negative thinking akan apapun yang terjadi padanya, raut wajahnya akan selalu curiga, muram, berkeluh kesah, pokoknya gak enak dilihat dech. Tak terpancar cahaya yang menyejukkan. Orang-orang pun akan enggan melihatnya. Iya gak?

7. Tersenyumlah
Diriwayatkan oleh At Tirmidzi dari Abu Dzar, Rasulullah Besabda :”Senyumanmu di hadapan saudaramu adalah shodaqoh bagimu
Senyum itu mudah kan? Itu juga akan membuat awet muda, karena saat kita tersenyum, kita hanya menggunakan lebih sedikit otot wajah daripada saat kita cemberut. Tuh kan? Siapa yang mau awet muda, ayo senyum… ^_^



Edisi reposting artikel yang ku buat tahun 2010.
Kembali, menasihati diriku, dirimu, dan diri para muslimah yang lain...



Perkembangan Bahasa C

Bahasa C++ merupakan pengembangan dari bahasa C yang ditulis oleh Ken Thompson pada tahun 1970. Bahasa C untuk pertama kali ditulis oleh Brian W. Kernighan dan Denies M. Ricthie pada tahun 1972. Bahasa C, pada awalnya dioperasikan diatas sistem operasi UNIX

Bahasa C Merupakan bahasa pemrograman tingkat menengah yang berada di antara bahasa tingkat rendah dan bahasa tingkat tinggi yang biasa disebut dengan bahasa Assambly. Bahasa C mempunyai banyak kemampuan, di antaranya untuk membuat perangkat lunak, misalnya dBASE, Word Star, dan lain-lain. Pada tahun 1980 seorang ahli yang bernama Bjarne Stroustrup mengembangkan beberapa hal dari bahasa C yang kemudian dinamakan C with Classes, yang pada tahun 1983 berganti nama menjadi C++.

Mengenal IDE Borland C++

IDE merupakan singkatan dari Integreted Development Environment, merupakan lembar kerja terpadu untuk mengembangkan program.IDE dari Borland C++ dapat digunakan untuk :

Menulis naskah program
Mengompilasi program (compile)
Melakukan pengujian terhadap program (debugging).
Mengaitkan objek dan library ke program (linking).
Menjalankan program (running).
Untuk mengaktifkan aplikasi Borland C++ ver5.02, Anda dapat menggunakan cara yaitu :

Klik tombol start à pilih All Program à Borland C++ 5.02 à klik Borland C++
IDE dari Borland C++ adalah seperti tampak pada gambar dibawah ini


IDE pada Borland C++ terbagi menjadi 4 (empat)bagian, yaitu :

Menu Utama
Menu utama atau menu bar terdiri dari File, Edit, Search, Run, Compile, Debug, Project, Option, Window dan Help.

Jendela Text Edit
Tempat untuk menetikkan dan membuat program. Jika yang pertama kali anda membuat program, maka nama file jendela editor adalah NONAME00.CPP.

Jendela Message
Tempat untuk menampilkan pesan-pesan pada proses kompilasi dan link program.

Baris Status
Baris di mana ditampilkan keterangan-keterangan pada saat Anda mengaktifkan menu bar dan submenu.


Membuat File Editor

Langkah-langkahnya adalah :

Klik Menu File
Klik New
Pilih dan klik Text Edit


Latihahan, Ketik Perintah-perintah yang terdapat pada Gambar di bawah ini

Menyimpan File Editor

Setelah selesai mengetikkan naskah , langkah selanjutnya adalah menyimpan dengan cara :

Klik menu File à Save
Tekan hotkey Ctrl _ KS


Sebagai latihan, buatlah folder kerja anda. Sebagai berikut :

Klik ikon Up One Level sampai ke drice C:, atau klik combobox Look In kemudian pilih drive C:
Klik ikon Create New Folder sehingga akan tampil New Folder.
Tuliskan nama foldernya, LatihanCPP. Tekan tombol Enter.
Kemudian tekan tombol enter lagi, sehingga Look In, menunjukkan Folder LatihanCPP.
Tuliskan pada kotak isian file Name, dengan nama LAT-1. Tekan Enter atau klik tombol Open. Maka selanjutnya file anda telah tersimpan.


Menerjemahkan Program

Langkah yang anda ikuti adalah :

Klik Menu Project
Pilih dan klik Compile
Atau dapat menekan Hotkey Alt+F9


Menjalankan Program

Dengan Langkah sebagai berikut :

Klik Menu Debug
Pilih dan klik Run
Atau menekan Htkey Ctrl+F9
Atau dengan Command Prompt
Klik start à All Program à Accessories à Command Prompt
Ketik dimana Nama File itu disimpat dalam folder dan dalam file.
Klik nama file yang disimpan tadi seperti LAT-1 lalu enter


Membuka File Editor

Membuka atau memanggil file editor yang sudah pernah dibuat, dengan langkah sebagai berikut :

Klik Menu File
Open


Stuktur Program C++

Struktur program C++ sama seperti struktur program C dahulu. Struktur program terdiri sejumlah blok fungsi. Setiap blok fungsi terdiri dari satu atau beberapa pernyataan yang melaksanakan tugas tertentu.

Struktur Program

# include <file-include>
Main ( )

{

            Pernyataan ;

            ………..

            ………..

}



Contoh :

#include <iostream.h>

#include <conio.h>

void main ()

{

      clrscr ();

      cout <<”Hallo Agus, welcome to Borland C++.\n”;

      getch ();

}



Output :













MENGENAL MODEL DATA, KONSTANTA, VARIABEL, PERINTAH MASUKAN DAN KELUARAN



Pengenalan Tipe Data

Borland C++ memiliki 7 tipe data dasar

Tipe
Data

Ukuran
Memori

Jangkauan Nilai           Jumlah
Digit

Char    1 Byte -128 s.d 127   
Int       2 Byte -32768 s.d 32767       
Short   2 Byte -32768 s.d 32767       
Long    4 Byte -2,147,435,648 s.d 2,147,435,647     
Float    4 Byte 3.4 x 10-38 s.d 3.4 x 10+38    5 – 7
Double            8 Byte 1.7 x 10-308  s.d 1.7 x 10+308           15 – 16
Long
Double

10 Byte           3.4 x 10-4932  s.d 1.1 x 10+4932       19


Tipe Data Tambahan

Unsigned digunakan bila data yang digunakan hanya data yang positif saja

Tipe
Data

Jumlah
Memori

Jangkauan Nilai
Unsigned Integer        2 Byte 0 – 65535
Unsigned Character    1 Byte 0 – 255
Unsigned Long Integer           4 Byte 0 – 4,294,967,295




Deklarasi Konstanta

Konstanta adalah suatu nilai yang sifatnya tetap. Secara garis besar konstanta dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu :

Konstanta Bilangan
Dalam hal ini konstanta bilangan dibagi menjadi tiga kelompok, antara lain;

Konstanta Bilangan Bulat (Integer).
Konstanta Desimal Berpresisi Tunggal ( Floating Point )
Konstanta Desimal Berpresisi Ganda ( Double Precision )
Konstanta Teks
Dalam hal ini konstanta Teks dibagi menjadi dua kelompok, antara lain;

Data Karakter (Character).
Data Teks (String)
Bentuk deklarasi konstanta diawali dengan reserved word const. Bentuk penulisannya :

const nama-konstanta = nilai konstanta;

contoh : const x = 89;

Deklarasi Variabel

Suatu tempat menampung data atau konstanta dimemori yang mempunyai nilai atau data yang dapat berubah-ubah selama proses program

Dalam pemberian nama variabel, mempunyai ketentuan-ketentuan antara lain ;

Tidak boleh ada sepasi ( cth : gaji bersih ) dan dapat menggunakan tanda garis bawah ( _ ) sebagai penghubung (cth : gaji_bersih).
Tidak boleh diawali oleh angka dan menggunakan operator aritmatika
Variabel, dibagi menjadi dua jenis kelompok, yaitu :

Variabel Numerik
Bilangan Bulat atau Integer
Bilangan Desimal Berpresisi Tunggal atau Floating Point.
Bilangan Desimal Berpresisi Ganda atau Double Precision.
Variabel Text
Character ( Karakter Tunggal )
String ( Untuk Rangkaian Karakter )
Deklarasi Variabel ini meliputi tipe variabel, seperti : integer atau character dan nama variabel itu sendiri. Setiap kali pendeklarasian variabel harus diakhiri oleh tanda titik koma ( ; ).

TIPE VARIABEL      SIMBOL DEKLARASI
Integer int
Floating Point float
Double Precision         double
Karakter          char
Unsigned Integer        unsigned int
Unsigned Character    unsigned char
Long Integer   long int
Unsigned Long Integer           unsigned long int


Bentuk penulisannya :

Tipe data  nama variabel;

Contoh Deklarasi

            char nama_mahasiswa;

      char grade;

      float rata_rata ;

      int nilai;

Contoh Deklarasi pada program       

#include<stdio.h>

#include<conio.h>

#include<iostream.h>

main()

{

  float rata_rata ;

  int nilai;

  char nama_mahasiswa;

  char grade;

    …

  …

}



Perintah Keluaran

Perintah standar output yang disediakan oleh Borland C++, diantaranya adalah :

printf()
Fungsi printf() merupakan fungsi keluaran yang paling umum digunakan untuk menampilkan informasi kelayar.

Bentuk Penulisan

printf(“string-kontrol”, argumen-1, argumen-2, …);

TIPE DATA   Penentu Format Untuk printf()
Integer %d
Floating Point
Bentuk Desimal          %f
Bentuk Berpangkat     %e
Bentuk Desimal dan Pangkat %g
Double Precision         %lf
Character         %c
String  %s
Unsigned Integer        %u
Long Integer   %ld
Long Unsigned Integer           %lu
Unsigned Hexadecimal Integer          %x
Unsigned Octal Integer          %o


Printf(“%c merupakan abjad yang ke – %d”,’b’,2);

Contoh Program :

#include <stdio.h>

#include <conio.h>

main()

{

  int a = 7;

  char b = ‘G’;

  clrscr();

  printf(“%c Merupakan Abjad Yang Ke – %d”, b, a);

}

Escape Sequences

ESCAPE SEQUENCES        PENGERTIAN
\b         Backspace
\f          Formfeed
\n         Baris Baru
\r          Carriage Return
\t          Tab ( default = 8 karakter )
\’          Tanda kutip tunggal ( ‘ )
\”         Tanda Kutip Ganda ( ” )
\\          Backslash
\xaa      Kode ASCII dalam hexadecimal.(aa menunjukkan angka ASCII ybs )
\aaa      Kode ASCII dalam octal. (aaa menunjukkan angka ASCII ybs )


puts()
Perintah puts() sebenarnya sama dengan printf(), yaitu digunakan untuk mencetak string ke layar. puts() berasal dari kata PUT STRING.

putchar()
Perintah putchar() digunakan untuk menampilkan sebuah karakter ke layar. Penampilan karakter tidak diakhiri dengan pindah baris.

cout()
Fungsi cout() merupakan sebuah objeck didalam C++ digunakan untuk menampilkan suatu data kelayar. Untuk menggunakan fungsi cout() ini, harus menyertakan file header iostream.h



Perintah Masukan

scanf()
Fungsi scanf() digunakan untuk memasukkan berbagai jenis data.

Bentuk Umum dari fungsi ini adalah :

TIPE DATA   Penentu Format Untuk scanf()
Integer %d
Floating Point
Bentuk Desimal          %e atau %f
Bentuk Berpangkat     %e atau %f
Double Precision         %lf
Character         %c
String  %s
Unsigned Integer        %u
Long Integer   %ld
Long Unsigned Integer           %lu
Unsigned Hexadecimal Integer          %x
Unsigned Octal Integer          %o
gets()
Fungsi gets() digunakan untuk memasukkan data string, Bentuk umum dari fungsi ini adalah  gets(nama-variabel-array);

cin()
Fungsi cin() merupakan sebuah objeck didalam C++ digunakan untuk memasukkan suatu data. Untuk menggunakan fungsi cin() ini, harus menyertakan file header iostream.h .

getch()
Fungsi getch() (get character and echo) dipakai untuk membaca sebuah karakter dengan sifat karakter yang dimasukkan tidak perlu diakhiri dengan menekan tombol ENTER, dan karakter yang dimasukan tidak akan ditampilkan di layar. File header yang harus disertakan adalah conio.h.

getche()
Fungsi getche() dipakai untuk membaca sebuah karakter dengan sifat karakter yang dimasukkan tidak perlu diakhiri dengan menekan tombol ENTER, dan karakter yang dimasukan ditampilkan di layar. File header yang harus disertakan adalah conio.h.

Selain itu kedua fungsi ini dapat digunakan untuk menahan agar tidak langsung balik kembali kedalam listing program dan hasil dari program yang di eksekusi dapat dilihat tanpa menekan tombol ALT – F5. Karena fungsi getch() merupakan fungsi masukkan, jadi sebelum program keluar harus menginputkan satu buah karakter.





























OPERATOR PADA C++

Operator merupakan simbol atau karakter yang biasa dilibatkan dalam program untuk melakukan sesuatu operasi atau manipulasi, seperti penjumlahan, pengurangan dan lain-lain.



Operator Aritmatika

Operator untuk operasi aritmatika yang tergolong sebagai operator Binary adalah :

Operator          Keterangan      Contoh
*          Perkalian         4 * 5
/           Pembagian       8 / 2
%         Sisa Pembagian           5 % 2
+          Penjumlahan    7 + 2
−          Pengurangan   6 − 2


Operator yang tergolong sebagai operator Unary, adalah :

Operator          Keterangan      Contoh
+          Tanda Plus      −4
−          Tanda Minus   +6


Operator Assignment

Sebelumnya kita telah mengenal operator pemberi nilai ( assignment operator ) yaitu tanda “ = “. Sebagai contoh penggunaan operator pemberi nilai :

      A = A + 1

Dari penulisan ekspresi diatas, Borland C++ dapat menyederhanakan menjadi :

     A += 1

A+ = 1 atau A – = 1 ; masih dapat disederhanakan menjadi A ++ atau A –

Notasi ++ atau — dapat diletakkan di depan atau di belakang variable.

Contoh A ++ atau ++ A / A — atau — A

Kedua bentuk penulisan notasi ini mempunyai arti yang berbeda :

Jika diletakkan di depan variable, maka proses penambahan atau pengurangan akan dilakukan sesaat sebelum atau langsung pada saat menjumpai ekspresi ini sehingga nilai variabel tadi akan langsung berubah begitu ekspresi ini ditemukan, sedangkan
Jika diletakkan di belakang variable, maka proses penambahan atau pengurangan akan dilakukan setelah ekspresi ini dijumpai atau nilai variabel tadi akan tetap pada saat ekspresi ini ditemukan
Notasi “ += “ ini dikenal dengan operator majemuk. Ada beberapa operator pemberi nilai aritmatka diantaranya :

Operator          Keterangan
*=        Perkalian
/=         Pembagian
%=       Sisa Pembagian
+=        Penjumlahan
-=         Pengurangan


Operator Penambah dan Pengurang

Masih berkaitan dengan operator pemberi nilai, Borland C++ menyediakan operator penambah dan pengurang. Dari contoh penulisan operator pemberi nilai sebagai penyederhanaannya dapat digunakan operator penambah dan pengurang.

Operator          Keterangan
++        Penambahan
–          Pengurangan


Operator Relasi

Operator Relasi digunakan untuk membandingkan dua buah nilai. Hasil perbandingan operator ini menghasilkan nilai numerik 1 (True) atau 2 (False).

Operator          Keterangan
==        Sama Dengan ( bukan pemberi nilai )
!=         Tidak Sama dengan
>          Lebih Dari
<          Kurang Dari
>=        Lebih Dari sama dengan
<=        Kurang Dari sama dengan


Operator Logika

Operator          Keterangan
&&      Operator Logika AND
| |          Operator Logika OR
!           Operator Logika NOT


Operator Logika AND
Operator logika AND digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih ekspresi relasi, akan dianggap BENAR, bila semua ekspresi relasi yang dihubungkan bernilai BENAR.

Operator Logika OR
Operator logika OR digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih ekspresi relasi, akan dianggap BENAR, bila salah satu ekspresi relasi yang dihubungkan bernilai BENAR dan bila semua ekspresi relasi yang dihubungkan bernilai SALAH, maka akan bernilai SALAH.

Operator Logika NOT
Operator logika NOT akan memberikan nilai kebalikkan dari ekspresi yang disebutkan. Jika nilai yang disebutkan bernilai BENAR maka akan menghasilkan nilai SALAH, begitu pula sebaliknya



Operator Bitwise

Operator Bitwise digunakan untuk  memanipulasi data dalam bentuk bit. Borland C++ menyedikan enam buah operator bitwise.

Operator          Keterangan
~          Bitwise NOT
<<        Bitwise Shift Left
>>        Bitwise Shift Right
&         Bitwise AND
^          Bitwise XOR
|           Bitwise OR


Operator Bitwise << (Shift Left)
Operator Bitwise Shift Left digunakan untuk menggeser sejumlah bit kekiri.

Operator Bitwise >> (Shift Right)
Operator Bitwise Shift Right digunakan untuk menggeser sejumlah bit kanan.

Operator Bitwise & (And)
Operator Bitwise & ( And ) digunakan untuk membandingkan bit dari dua operand. Akan bernilai benar (1) jika semua operand yang digabungkan bernilai benar (1). Berikut anda dapat melihat ilustrasi untuk membandingkan bit dari 2 operand

Operator Bitwise | ( Or )
Operator Bitwise | ( Or ) digunakan untuk membandingkan bit dari dua operand. Akan bernilai benar jika ada salah satu operand yang digabungkan ada yang bernilai benar (1). Berikut anda dapat melihat ilustrasi untuk membandingkan bit dari 2 operand.

Operator Bitwise ^ ( eXclusive Or )
Operator Bitwise ^ ( XOr ) digunakan untuk membandingkan bit dari dua operand. Akan bernilai benar (1) jika dari dua bit yang dibadingkan hanya sebuah bernilai benar (1). Berikut anda dapat melihat ilustrasi untuk membandingkan bit dari 2 operand.

Operator Bitwise ~ ( Not )
Operator Bitwise ~ ( Not ) digunakan membalik nilai bit dari suatu operand. Berikut anda dapat melihat ilustrasi untuk membandingkan bit dari 2 operand.

Contoh Operator dalam Program :

Contoh 1 :

#include <iostream.h>

#include <conio.h>

#include <iomanip.h>

void main ( )

 {

Int a, b, c = 0, d = 0 ;

cout <<”Masukkan Nilai A : “; cin>>a;

cout <<”Masukkan Nilai B : “; cin>>b;

c = a % b;

d = a * b;

cout <<”Hasil dari C = A % B = “<<c<< endl ;

cout <<”Hasil dari D = A * B = “<<d<< endl;

   getch ( ) ;

}

Contoh 2 :

#include <iostream.h>

#include <conio.h>

#include <iomanip.h>

void main ( )

 {

Int a = 10, b = 5 ;

printf(”Nilai A = %d”, a);

printf(”\nNilai ++A = %d”, ++a);

printf(”\nNilai A = %d”, a);

printf(”\n\nNilai B = %d”, b);

printf(”\nNilai — B = %d”, –b);

printf(”\nNilai B = %d”, b);

getch ( ) ;

}

















FUNGSI

Function ( Fungsi ) merupakan blok dari kode yang dirancang untuk melaksanakan tugas khusus. Pada intinya fungsi berguna untuk :

Mengurangi pengulangan penulisan program yang berulangan atau sama.
Program menjadi terstruktur, sehingga mudah dipahami dan dikembangkan.
Fungsi-fungsi yang sudah kita kenal sebelumnya adalah fungsi main(), yang bersifat mutlak, karena fungsi ini program akan dimulai, sebagai contoh yang lainnya fungsi printf() yang mempunyai tugas untuk menampilkan informasi atau data kelayar dan masih banyak lainnya.



Struktur Fungsi

Sebuah fungsi sederhana mempunyai bentuk penulisan sebagai berikut :

nama_fungsi(argumen)

            {

                        … pernyataan / perintah;

                        … pernyataan / perintah;

                        … pernyataan / perintah;

            }

Contoh pembuatan fungsi sederhana :

/* pembuatan fungsi garis() */

garis()

{

printf(“\n———————-\n”);

}/

* program utama */

main()

{

clrscr();

garis();

cout<<“Institut Sains dan Teknologi Al-Kamal”<<endl;;

garis();

getche();

}

Prototipe Fungsi

Prototipe fungsi digunakan untuk menjelaskan kepada kompiler mengenai :

Tipe keluaran fungsi.
Jumlah parameter.
Tipe dari masing-masing parameter.
Salah satu keuntungan pemakai prototipe, kompiler akan melakukan konversi antara tipe parameter dalam definisi dan parameter saat pemanggilan fungsi tidak sama atau akan menunjukkan kesalahan jika jumlah parameter dalam definisi dan saat pemanggilan berbeda.

Contoh prototipe fungsi :

float total ( float a, float b); (menggunakan titik koma)

Jika dalam penggunaan fungsi yang dideklarasikan dengan menggunakan prototipe, maka bentuk definisi harus diubah. Sebagai contoh pada pendefinisian berikut :

float total(a, b)

float a, y;

Bentuk pendefinisian diatas harus diubah menjadi bentuk modern pendefinisian fungsi :

float total(float a, float b) (Tidak menggunakan titik koma)

Parameter Fungsi

Terdapat dua macam para parameter fungsi, yaitu :

Parameter formal adalah variabel yang ada pada daftar parameter dalam definisi fungsi.
Parameter Aktual adalah variabel yang dipakai dalam pemanggilan fungsi.
Bentuk penulisan Parameter Formal dan Parameter Aktual.

Pemanggilan dengan nilai ( Call by Value )
Pemanggilan dengan nilai merupakan cara yang dipakai untuk seluruh fungsi buatan yang telah dibahas didepan. Pada pemanggilan dengan nilai, nilai dari parameter aktual akan ditulis keparameter formal. Dengan cara ini nilai parameter aktual tidak bisa berubah, walaupun nilai parameter formal berubah. Contoh Program :

/* ———————— */

/* Penggunaan Call By Value */

/* Program Pertukaran Nilai */

/* ———————— */

#include<conio.h>

#include<stdio.h>

#include<iostream.h>

tukar(int x, int y);

main()

{

int a, b;

a = 88; b = 77;

clrscr();

cout<<”Nilai Sebelum Pemanggilan Fungsi”;

cout<<”\na = “<<a<<” b = “<<b;

tukar(a,b);

cout<<”\nNilai Setelah Pemanggilan Fungsi”;

cout<<”\na = “<<a<<” b = “<<b;

getch();

} tukar(int x, int y)

{

int z;

z = x; x = y; y = z;

cout<<”\n\nNilai di dalam Fungsi Tukar()”;

cout<<”\nx = “<<x<<” y = “<<y;

cout<<endl;

}

Pemanggilan dengan Referensi (Call by Reference)
Pemanggilan dengan reference merupakan upaya untuk melewatkan alamat dari suatu variabel kedalam fungsi. Cara ini dapat dipakai untuk mengubah isi suatu variabel diluar fungsi dengan melaksanakan pengubahan dilakukan didalam fungsi. Contoh :

/* Penggunaan Call By Reference */

/* Program Pertukaran Nilai */

/* —————————- */

#include<conio.h>

#include<stdio.h>

#include<iostream.h>

tukar(int *x, int *y);

main()

{

int a, b;

a = 88; b = 77;

clrscr();

cout<<”Nilai Sebelum Pemanggilan Fungsi”;

cout<<”\na = “<<a<<” b = “<<b;

tukar(&a,&b);

cout<<endl;

cout<<”\nNilai Setelah Pemanggilan Fungsi”;

cout<<”\na = “<<a<<” b = “<<b;

getch();

}

tukar(int *x, int *y)

{

int z;

z = *x; *x = *y; *y = z;

cout<<endl;

cout<<”\nNilai di Akhir Fungsi Tukar()”;

cout<<”\nx = “<<*x<<” y = “<<*y;

}

Pengiriman Data Ke Fungsi

Pengiriman Data Konstanta Ke Fungsi
Mengirimkan suatu nilai data konstanta ke suatu fungsi yang lain dapat dilakukan dengan cara yang mudah, dapat dilihat dari program berikut :

/* Pengriman data Konstanta */

/* ———————— */

#include<conio.h>

#include<stdio.h>

#include<iostream.h>

luas(float sisi);

main()

{

float luas_bs;

clrscr();

luas_bs = luas(4.25);

cout<<”\nLuas Bujur Sangkar = “<<luas_bs;

getch();

} luas(float sisi)

{

return(sisi*sisi);

}

Pengiriman Data Variabel Ke Fungsi
Bentuk pengiriman data Variabel, sama seperti halnya pengiriman suatu nilai data konstanta ke suatu fungsi, hanya saja nilai yang dikirimkan tersebut senantiasa dapat berubah-ubah. Bentuk pengiriman tersebut dapat dilihat dari program berikut:

/* ———————— */

/* Pengriman data Konstanta */

/* ———————— */

#include<conio.h>

#include<stdio.h>

#include<iostream.h>

luas(float sisi);

main()

{

float luas_bs, sisi_bs;

clrscr();

cout<<”\nMenghitung Luas Bujur Sangkar”<<endl;

cout<<”\nMasukan Nilai Sisi Bujur Sangkar : “;

cin>>sisi_bs;

luas_bs = luas(sisi_bs);

cout<<”\nLuas Bujur Sangkar = “<<luas_bs<<” Cm”;

getch();

} luas(float sisi)

{

return(sisi*sisi);

}

Pernyataan return().

Digunakan untuk mengirimkan nilai atau nilai dari suatu fungsi kepada fungsi yang lain yang memanggilnya. Pernyataan return() diikuti oleh argumen yang berupa nilai yang akan dikirimkan. Contoh pemakaian pernyataan return() dapatdilihat pada contoh berikut ;

/* ————————– */

/* Penggunaan Fungsi return() */

/* ————————– */

#include<conio.h>

#include<stdio.h>

#include<iostream.h>

tambah(int c); //prototype fungsi tambah

main()

{

int a, b = 5;

clrscr();

a = tambah(b);

cout<<”Nilai Setelah Pemanggilan Fungsi :”<<a;

getch();

} tambah(int c) //fungsi tambah

{

return(c+=2);

}

Inline Function

Fungsi inline ( inline function ) digunakan untuk mempercepat proses program, terutama program-program yang menggunakan sering menggunakan fungsi, terutama program-program yang menggunakan pernyataan perulangan proses seperti for, while dan do – while. Inline function dideklarasikan dengan menyisipkan kata kunci inline didepan tipe data.

/* ————————– */

/* Penggunaan inlide function */

/* ————————– */

#include<conio.h>

#include<stdio.h>

#include<iostream.h>

inline int hitung(int a, int b)

{

return(a * b);

}

main()

{

int k;

clrscr();

for(k = 1; k < 20; k++)

cout<< k <<”. “<<hitung(k, 2 * k) << endl;

getch();

}

Function Overloading

Function Overloading adalah mendefinisikan beberapa fungsi, sehingga memiliki nama yang sama. Dapat diartikan bahwa fungsi yang overload berarti menyediakan versi lain dari fungsi tersebut. Salah satu kelebihan dari C++ adalah Overloading. Sebagai contoh membentuk fungsi yang sama dengan tipe yang berbeda-beda dan dibuatkan pula nama fungsi yang berbedabeda pula.

/* ——————————- */

/* Penggunaan function overloading */

/* ——————————- */

#include<conio.h>

#include<stdio.h>

#include<iostream.h>

int hitung(int b);

long hitung(long c);

float hitung(float d);

void main()

{

clrscr();

cout<<hitung(4)<<endl;

cout<<hitung(2)<<endl;

cout<<hitung(3)<<endl;

cout<<hitung(5)<<endl;

getch();

} int hitung(int b)

{

return(b*b);

} long hitung(long c)

{

return(c*c);

}

double hitung(double d)

{

return(d*d);

}

Fungsi Untuk Operasi String

Kompiler seperti Borland C++ maupun TURBO C++ menyediakan sejumlah fungsi yang berkaitan dengan operasi string, antara lain :

Fungsi Manipulasi String
Fungsi Konversi string
Menggabungkan string dengan strcat() :
//*Contoh untuk menunjukkan efek strcat()

#include <iostream.h>

#include <conio.h>

#include <string.h>

Void main()

{

char st[128] = “satu dua”;

Clrscr();

Cout <<“Isi st semula : “<< st<< endl;

Strcat(st, “tiga empat lima”);

Cout <<“Isi st sekarang : “ << st << endl;

}

Menggabungkan dua buah string :
//*Contoh untuk menunjukkan penggunaan strcmp()

#include <iostream.h>

#include <conio.h>

#include <string.h>

Void main()

{

char st[128] = “satu dua”;

Char cpp[ ] = “c++”; Clrscr();

Cout <<“Masukkan sembarang string “<< endl;

Cin.getline(st, sizeof (st));

Int hasil = strcmp(st, cpp);

If (hasil==0)

Cout <<st << “==“<<cpp<<endl;

Else if (hasil<0)

Cout <<st << “<“<<cpp<<endl;

Else

Cout <<st << “>“<<cpp<<endl;

}

Mengetahui Panjang String dengan strlen()
//* contoh strlen() untuk memperoleh panjang string

#include <iostream.h>

#include <conio.h>

#include <string.h>

void main()

{

char bunga[15] = “mawar”;

char kosong[15] = “ “;

clrscr();

cout << strlen (bunga) << endl;

cout << strlen (kosong) << endl;

}

Mengkonversi ke huruf kecil dengan strlwr() & strupr()
//*Contoh untuk mengkonversi string ke huruf kecil atau sebalinya menggunakan strcat()

#include <iostream.h>

#include <conio.h>

#include <string.h>

Void main()

{

char st[128] = “satu dua”;

Clrscr();

Cout <<“Isi st semula : “<< st<< endl;

Strcat(st, “tiga empat lima”);

Cout <<“Isi st sekarang : “ << st << endl;

}

Membalik string dengan strrev()
//* contoh pemakaian strrev() untuk membalikstring

#include <iostream.h>

#include <conio.h>

#include <string.h>

void main()

{

char kompiler[ ] = “Borland C++”;

clrscr();

strrev(kompiler);

cout<< kompiler<<endl;

}

Contoh menyalin string dengan strcpy()
//* contoh pemakaian strrev() untuk membalikstring

#include <iostream.h>

#include <conio.h>

#include <string.h>

void main()

{

char teks[ ] = “C++ ok”;

char data[25];

clrscr();

strcpy(data, teks);

cout<<”isi data : “<< data<<endl;

}



Konversi String ke Angka atau sebaliknya.

Untuk melakukan konversi dari suatu string ke bilangan, pemrograman dapat menggunakan sejumlah fungsi bawaan.

Fungsi-fungsi yang telah tersedia dapat dilihat pada table berikut :

Fungsi Prototipe         Keterangan
atoi      stdlib.h            Mengkoversi string argument menjadi nilai bertipe INT
atof      stdlib.h            Mengkoversi string argument menjadi nilai bertipe FLOAT
atol      stdlib.h            Mengkoversi string argument menjadi nilai bertipe Long Int


Beberapa contoh hasil pengkonversian stringkebilangan :

atof(“+2.1E+02”)        è 210

atof(“+2”)                   è 2

atof(“2ABC”)                         è 2

atof(“ 20.1”)                è 20

atoi(“+2.1E+02”)        è 2

atoi“+2”)                     è 2

atoi(“2ABC”)              è 2

atoi(“ 20.1”)                è 20

atol(“+2.1E+02”)        è 2

atoll(“+2”)                   è 2

atoll(“2ABC”)             è 2

atol(“ 20000000”)       è 20000000

PENYELESAIAN KONDISI



Pernyataan IF

Pernyataan if mempunyai pengertian, “ Jika kondisi bernilai benar, maka perintah akan dikerjakan dan jika tidak memenuhi syarat maka akan diabaikan”.

Bentuk umum dari pernyataan if

if (kondisi)

pernyataan;



Pernyataan IF – ELSE
Pernyataan if -else mempunyai pengertian, “ Jika kondisi bernilai benar, maka perintah-1 akan dikerjakan dan jika tidak memenuhi syarat maka akan mengerjakan perintah-2”.

Bentuk umum dari pernyataan if

if (kondisi)

perintah-1;

else

perintah-2;

Jika if-else diikuti dengan pernyataan majemuk maka bentuk penulisannya sebagai berikut :

if (kondisi)

{

perintah-1;


}

else

{

perintah-2;


}



Pernyataan NESTED IF
Nested if merupakan pernyataan if berada didalam pernyataan if yang lainnya. Bentuk penulisan pernyataan Nested if adalah :

if(kondisi)

if(kondisi)

…perintah;

else

…perintah;

else

if(kondisi)

…perintah;

else

…perintah;





Pernyataan IF – ELSE Mejemuk
Bentuk dari if-else bertingkat sebenarnya serupa dengan nested if, keuntungan penggunanan if-else bertingkat dibanding dengan nested if adalah penggunaan bentuk penulisan yang lebih sederhana

if(kondisi1)

{

..perintah;

..perintah;

}

else if(kondisi2)

{

..perintah;

..perintah;

}



else

{

..perintah;

..perintah;

}



Pernyataan switch – case

Pernyataan switch – case ini memiliki kegunaan sama seperti if – else bertingkat, tetapi penggunaannya untuk memeriksa data yang bertipe karakter atau integer. Bentuk penulisan perintah ini sebagai berikut :

switch (ekspresi integer atau karakter )

{

case konstanta-1 :

… perintah;

… perintah;

break;

case konstanta-2 :

… perintah;

… perintah;

break;

……

……

default :

… perintah;

… perintah;

}



Pernyataan break menunjukan bahwa perintah siap keluar dari switch. Jika pernyataan ini tidak ada, maka program akan diteruskan kecabang – cabang yang lainnya.

Contoh program penyelesaian kondisi :

#include<stdio.h>

#include<conio.h>

#include<iostream.h>

main()

{

char kode;

clrscr();

cout<<”Masukkan Kode Barang [A..C]

: “;

cin>>kode

switch(kode)

{

case ‘A’ :

case ‘a’ :

cout<<”Alat Olah Raga”;

break;

case ‘B’ :

case ‘b’ :

cout<<”Alat Elelktronik”;

break;

case ‘C’ :

case ‘c’ :

cout<<”Alat Masak”;

break;

default:

cout<<”Anda Salah Memasukan kode”;

break;

}

getch();















































PROSES PERULANGAN



Pernyataan for

Perulangan yang pertama adalah for. Bentuk umum pernyataan for sebagai berikut :

for(inisialisasi;syarat pengulangan;pengubah nilai pencacah )

Bila pernyataan didalam for lebih dari satu maka pernyataan-pernyataan tersebut harus diletakan

didalam tanda kurung.

for ( inisialisasi; syarat pengulangan; pengubah nilai pencacah )

{

pernyataan / perintah;

pernyataan / perintah;

pernyataan / perintah;

}

Kegunaan dari masing-masing argumen for diatas adalah :

Inisialisasi : merupakan bagian untuk memberikan nilai awal untuk variabel-variabel tertentu.
Syarat Pengulangan : memegang control terhadap pengulangan, karena bagian ini yang akan menentukan suatu perulangan diteruskan atau dihentikan.
Pengubah Nilai Pencacah : mengatur kenaikan atau penurunan nilai pencacah.
Sebagai contoh program untuk mencetak bilangan dari 1 hingga 10 secara menaik, sebagai berikut :

/* ————————— */

/* Program for – bilangan naik */

/* ————————— */

#include<stdio.h>

#include<conio.h>

#include<iostream.h>

main()

{

int a;

clrscr();

for(a = 1; a <= 10; ++a)

cout<<a;

}

Pernyataan nested – for

Pernyataaan Nested for adalah suatu perulangan for didalam perulangan for yang lainnya. Bentuk umum pernyataan Nested for sebagai berikut :

for ( inisialisasi; syarat pengulangan; pengubah nilai pencacah )

{

for ( inisialisasi; syarat pengulangan; pengubah nilai pencacah)

{

pernyataan / perintah;

}

}

Didalam penggunaan nested-for, perulangan yang didalam terlebih dahulu dihitung hingga selesai, kemudian perulangan yang diluar diselesaikan.

/*—————————*/

/* Program for – Nested for */

/* ————————- */

#include<stdio.h>

#include<conio.h>

main()

{

int a, b;

clrscr();

for(a = 1; a <= 5; a++)

{

cout<<endl;

for(b = a; b <= 5; b++)

cout<<a;

}

}

Perulangan Tidak Berhingga

Perulangan tak berhingga merupakan perulangan ( loop ) yang tak pernah berhenti atau mengulang terus, hal ini sering terjadi disebabkan adanya kesalahan penanganan kondisi yang dipakai untuk keluar dari loop.

Sebagai contoh, jika penulisan perintah sebagai berikut :

/* ————————- */

/* Program for Tdk Berhingga */

/* ————————- */

#include<stdio.h>

#include<conio.h>

main()

{

int bil;

clrscr();

for (bil = 60; bil >=10; bil++)

cout<< bil;

}

Jika terjadi hal semacam ini, untuk menghentikan proses yang terus menerus semacam ini denan

menekan tombol CTRL – PAUSE atau CTRL – BREAK.

Pernyataan goto

Pernyataan goto merupakan instruksi untuk mengarahkan eksekusi program kepernyataan yang diawali dengan suatu label. Label merupakan suatu pengenal (identifier) yang diikuti dengan tanda titik dua ( : ). Bentuk pemakaian goto sebagai berikut :

goto label;



Contoh Penggunaan goto, dapat dilihat pada program berikut :

/* —————————— */

/* Program dengan pernyataan goto */

/* —————————— */

#include<iostream.h>

#include<stdio.h>

#include<conio.h>

main()

{

int a, b;

char lagi;

atas:

clrscr();

cout<<”Masukkan Bilangan = “;

cin>>a;

b = a % 2;

cout<<”Nilai a % 2 adalah = “,a, b);

cout<<“Ingin Hitung Lagi [Y/T] : “);

lagi = getche() ;

if (lagi == ‘Y’ || lagi == ‘y’)

goto atas;

getch();

}

Pernyataan While

Bentuk umum perulangan while, dengan lebih dari perintah / pernyataan, sebagai berikut :

while ( syarat )

{

Pernyataan / perintah ;

}



Contoh Program

/* ——————- */

/* Program while.cpp */

/* ——————- */

#include <stdio.h>

#include <conio.h>

main()

{

int bil=1;

clrscr();

while(bil<=10)

{

cout<<bil;

++bil;

}

}

Pernyataan do – while

Pernyataan perulangan do – while merupakan bentuk perulangan yang melaksanakan perulangan terlebih dahulu dan pengujian perulangan dilakukan dibelakang.

Bentuk umum perulangan do – while, sebagai berikut :

do

Pernyataan / perintah ;

while ( syarat )

Bentuk umum perulangan do – while, dengan lebih dari perintah / pernyataan, sebagai berikut :

do

{

Pernyataan / perintah ;

}

while ( syarat )



Contoh Program :

/* —————— */

/* Program do – while */

/* —————— */

#include <stdio.h>

#include <conio.h>

main()

{

int bil=2;

clrscr();

do

{

cout<<bil;

bil+=2;

}

while(bil<=10);

}

Pernyataan break

Pernyataan break telah dibahas pada pernyataan pengambilan keputusan switch. Pernyataan break ini berfungsi untuk keluar dari struktur switch. Selain itu pernyataan break berfungsi keluar dari perulangan ( for, while dan do-while ). Jika pernyataan break dikerjakan, maka eksekusi akan dilanjutkan ke pernyataan yang terletak sesudah akhir dari badan perulangan ( loop ).

Do While dengan break :

/* ——————————- */

/* Program do – while dengan break */

/* ——————————- */

#include <stdio.h>

#include <conio.h>

main()

{

int bil = 1;

clrscr();

do

{

if (bil >= 6)

break;

cout<<bil;

}

while(bil++);

}

For dengan Break

/* —————————– */

/* Perulangan FOR dengan break; */

/* —————————– */

#include <stdio.h>

#include <conio.h>

main()

{

int bil=1;

clrscr();

while (bil <= 10)

{

if (bil > 5)

break;

cout << bil<<endl;

bil++

}

}

Pernyataan continue

Pernyataan continue digunakan untuk mengarahkan eksekusi ke iterasi (proses) berikutnya pada loop yang sama, dengan kata lain mengembalikan proses yang sedang dilaksanakan ke-awal loop lagi, tanpa menjalankan sisa perintah dalam loop tersebut.

/* —————————– */

/* Perulangan FOR dengan continue */

/* —————————– */

#include <stdio.h>

#include <conio.h>

main()

{

int bil;

clrscr();

for(bil=1; bil<=10; ++bil)

{

cout << bil <<endl;

continue;

cout<< “Apa saya muncul?“<<endl;

}

}

VARIABEL ARRAY



Variabel Larik atau lebih dikenal dengan ARRAY adalah adalah Tipe terstruktur yang terdiri dari sejumlah komponenkomponen yang mempunyai tipe yang sama. Suatu Array mempunyai jumlah komponen yang banyaknya tetap. Banyaknya komponen dalam suatu larik ditunjukan oleh suatu indek untuk membedakan variabel yang satu dengan variabel yang lainnya. Variabel array dalam C++, dapat digolongkan menjadi tiga buah dimensi :

Array Berdimensi Satu.
Array Berdimensi Dua
Array Berdimensi Tiga.


Array Berdimensi Satu

Cara mendeklarasikan variabel array sama seperti deklarasi variabel yang lainnya, hanya saja diikuti oleh suatu indek yang menunjukan jumlah maksimum data yang disediakan.

Bentuk umum pendeklarasian array :

Tipe-Data Nama_Variabel[Ukuran]

Keterangan :

Type Data : Untuk menyatakan type datayang digunakan.
Ukuran : Untuk menyatakan jumlah maksimum elemen array.
Contoh Pendeklarasian Array

float Nil_Akhir[6];

float è type data, Nil_Akhir è elemen array, [6] èJumlah elemen Array

Suatu array dapat digambarkan sebagai kotak panjang yang berisi kotak-kotak kecil didalam kotak panjang tersebut.

Subscript atau Index array pada C++, selalu dimulai dari Nol ( 0 )

Bentuk umum pengaksesan dengan bentuk :

Nama_Array[Subscript/Index]

Contoh :

Nil_Akhir[3];

Nil_Akhir[1];

Nil_Akhir[0];



Inisialisasi Array Dimensi Satu

Inisialisasi adalah memberikan nilai awal terhadap suatu variabel. Bentuk pendefinisian suatu array dapat dilihat dari contoh berikut :

Tipe_data nama_array[jml_elemen] = { nilai array };

Contoah Program :

/* —————————- */

/* Program Array Satu Dimensi */

/* —————————- */

#include<conio.h>

#include<stdio.h>

#include<iostream.h>

#include<iomanip.h>

main()

{

int i;

char nama[5][20];

float nilai1[5];

float nilai2[5];

float hasil[5];

clrscr();

for(i=1;i<=2;i++)

{

cout<<”Data Ke – “<<i<<endl;

cout<<”Nama Siswa : “;

gets(nama[i]);

cout<<”Nilai Teori : “;

cin>>nilai1[i];

cout<<”Nilai Praktek : “;

cin>>nilai2[i];

hasil[i] = (nilai1[i] * 0.40)+

(nilai2[i] * 0.60);

cout<<endl;

}

cout<<”——————————————”;

cout<<”——-”<<endl;

cout<<”No. Nama Siswa Nilai Nilai “;

cout<<”Hasil”<<endl;

cout<<” Mid Tes FInal “;

cout<<”Ujian”<<endl;

cout<<”——————————————”;

cout<<”——-”<<endl;

for(i=1;i<=2;i++)

{

cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(4)<<i;

cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(20)<<nama[i];

cout<<setprecision(2)<<” “<<nilai1[i];

cout<<setprecision(2)<<” “<<nilai2[i];

cout<<setprecision(2)<<” “<<hasil[i]<<endl;

}

cout<<”————————-

—————–”;

cout<<”——-”<<endl;

getch();

}



















Array Berdimensi Dua

Array dimensi dua tersusun dalam bentuk baris dan kolom, dimana indeks pertama menunjukan baris dan indeks kedua menunjukan kolom. Array dimensi dua dapat digunakan seperti pendatan penjualan, pendataan nilai dan lain sebagainya.

Bentuk Umum pendeklarasian array :

Tipe-Data Nama_Variabel[index-1][Index-2]

Keterangan :

Type Data : Untuk menyatakan type data yang digunakan.
Index-1 : Untuk menyatakan jumlah baris
Index-2 : Untuk menyatakan jumlah kolom
Inisialisasi Array Dimensi Dua

Inisialisasi adalah memberikan nilai awal terhadap suatu variabel. Bentuk pendefinisian suatu array dapat dilihat dari contoh berikut :

Tipe_data nama_array[jml_elemen] = { nilai array };

Contoh Pendeklarasian Array

Sebagai contoh pendeklarasian yang akan kita gunakan adalah pengolahan data penjualan, berikut dapat anda lihat pada tabel berikut :

Jenis Barang    Tahun
2001    2002    2003
Printer 150      159      230
Keyboard        100      125      150
Monitor           210      125      156


Jika anda lihat dari tabel diatas maka dapat dituliskan kedalam array dimensi dua berikut :

int data_jual[3][3];

Keterangan :

[3] Jumlah Kolom, [3] Jumlah Baris, data_jual : Nama Array, int : Tipe data elemen array

Bentuk umum pengaksesan dengan bentuk :

Nama_Array[Index-1][Index-2]

Contoh Program :

/* —————- */

/* Array Dimensi 2 */

/* —————- */

#include<conio.h>

#include<stdio.h>

#include<iostream.h>

#include<iomanip.h>

main()

{

int i, j;

int data_jual[4][4];

clrscr();

for(i=1;i<=3;i++)

{

for(j=1;j<=3;j++)

{

cout<<”Data Ke – “<<i<<” “<<j<<endl;

cout<<”Jumlah Penjulan : “;

cin>>data_jual[i][j];

}

}

cout<<”Data Penjualan Pertahun”<<endl;

cout<<”———————–”<<endl;

cout<<”NO 2001 2002 2003″<<endl;

cout<<”———————–”<<endl;

for(i=1;i<=3;i++)

{

cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(5)<<i;

for(j=1;j<=3;j++)

{

cout<<setiosflags(ios::right)<<setw(4);

cout<<data_jual[i][j];

cout<<” “;

}

cout<<endl;

}

cout<<”———————–”<<endl;

getch();

}

LATIHAN-LATIHAN

Latihan 1

Soal :

Buat program menghitung suhu dan volume dengan data input Nama, NIM, Jurusan, Alamat, No HP, Email, Suhu (dalam Celcius), Panjang, Lebar, Tinggi, Jari-jari serta Alas, dan output Suhu (dalam satuan Kelvin, Reamur, Fahrenhit) serta Volume (Balok, Bola, Kerucut)

Jawaban :

#include <iostream.h>

#include <stdio.h>

#include <conio.h>

main()

{

char nama[30], nim[9], jur[3], alamat[50], hp[15], email[30];

float c, k, r, f, p, l, t, j, a, vbalok, vbola, vkerucut;

printf(“PROGRAM MENGHITUNG SUHU DAN VOLUME Oleh : \n”);

printf(“\nNama   : “);

gets(nama);

printf(“NIM                    : “);

gets(nim);

printf(“Jurusan: “);

gets(jur);

printf(“Alamat    : “);

gets(alamat);

printf(“No Hp     : “);

gets(hp);

printf(“Email      : “);

gets(email) ;

cout << “\nMasukkan suhu dalam derajat Celcius            = “;

cin >> c;

k = c+273.15;

r = c*0.8;

f = (c*1.8)+32;

cout << “\nMaka luas suhu dalam derajat Kelvin              = ” << k

<< endl;

cout << “Maka luas suhu dalam derajat Reamur              = ” << r

<< endl;

cout << “Maka luas suhu dalam derajat Fahrenheit = ” << f

<< endl;

cout << “\nMasukkan panjang    = “;

cin >> p;

cout << “Masukkan lebar                        = “;

cin >> l;

cout << “Masukkan tinggi           = “;

cin >> t;

cout << “Masukkan jari-jari= “;

cin >> j;

cout << “Masukkan alas             = “;

cin >> a;

vbalok = p*l*t;

cout << “\nMaka volume Balok   = ” << vbalok

<< endl;

vbola = (4/3)*3.14*(j*j*j);

cout << “Maka volume bola                   = ” << vbola

<< endl;

vkerucut = 0.3*3.14*(j*j)*t;

cout << “Maka volume kerucut   = ” << vkerucut

<< endl;

printf(“\n –Terima kasih Anda Telah Menggunakan Program Ini–”);

getch();

}



Output Program :

Latihan 2

Soal :

Buat program kalkulator untuk menghitung data input X dan Y, untuk menghasilkan perhitungan X x Y, X / Y, X + Y, X – Y, Akar X dan akar Y, serta Kuadrat X dan kuadrat Y

Jawab :

#include <iostream.h>

#include <stdio.h>

#include <conio.h>

#include <math.h>

main()

{

char nama[30], nim[9], jur[3], alamat[50], hp[15], email[30];

float x, y, kali, bagi, tambah, kurang, akarx, akary, kuadratx, kuadraty;

printf(“PROGRAM KALKULATOR Oleh : \n”);

printf(“\nNama   : “);

gets(nama);

printf(“NIM                    : “);

gets(nim);

printf(“Jurusan: “);

gets(jur);

printf(“Alamat    : “);

gets(alamat);

printf(“No Hp     : “);

gets(hp);

printf(“Email      : “);

gets(email) ;

cout << “\nMasukan X = “;

cin >> x;

cout << “Masukan Y = “;

cin >> y;

kali = x*y;

cout << “\nMaka X x Y = ” << kali

<< endl;

bagi = x/y;

cout << “Maka X / Y = ” << bagi

<< endl;

tambah = x+y;

cout << “Maka X + Y = ” << tambah

<< endl;

kurang = x-y;

cout << “Maka X – Y = ” << kurang

<< endl;

akarx = sqrt(x);

akary = sqrt(y);

cout << “Maka akar X dan akar Y = ” << akarx << ” dan ” << akary

<< endl;

kuadratx = x*x;

kuadraty = y*y;

cout << “Maka kuadrat X dan kuadrat Y = ” << kuadratx << ” dan ” << kuadraty

<< endl;

printf(“\n –Terima kasih Anda Telah Menggunakan Program Ini–”);

getch();

}

Output Program

Latihann 3

Soal :

Buat program untuk menghitung nilai mahasiswa dengan data input Nama, NIM, Jurusan, Nilai UTS (bobot 30%), Nilai UAS (bobot 40%), Nilai Absensi (bobot 10%), serta Nilai Tugas (bobot 20%), dengan output masing-masing nilai sesuai bobotnya serta nilai akhir.

Jawab :

#include <iostream.h>

#include <stdio.h>

#include <conio.h>

#include <math.h>

main()

{

char nama[30], nim[9], jur[3];

float uts, uas, absensi, tugas, nuts, nuas, nabsensi, ntugas, nakhir;

printf(“PROGRAM MENGHITUNG NILAI MAHASISWA \n”);

printf(“\nNama   : “);

gets(nama);

printf(“NIM                    : “);

gets(nim);

printf(“Jurusan: “);

gets(jur);

cout << “\nMasukan nilai UTS = “;

cin >> uts;

cout << “Masukan nilai UAS = “;

cin >> uas;

cout << “Masukan nilai Absensi = “;

cin >> absensi;

cout << “Masukan nilai Tugas = “;

cin >> tugas;

nuts = uts*0.3;

cout << “\nMaka Nilai UTS dari 30% adalah          = ” << nuts

<< endl;

nuas = uas*0.4;

cout << “Maka Nilai UAS dari 40% adalah                       = ” << nuas

<< endl;

nabsensi = absensi*0.2;

cout << “Maka Nilai Absensi dari 10% adalah      = ” << nabsensi

<< endl;

ntugas = tugas*0.1;

cout << “Maka Nilai Tugas dari 20% adalah                     = ” << ntugas

<< endl;

nakhir = nuts+nuas+nabsensi+ntugas;

cout << “\nJadi, Mahasiswa yang bernama ” << nama << ” mendapatkan nilai ” << nakhir

<< endl;

getch();

}

Output Program



Latihann 4

Soal :

Buatlah program untuk menghitung nilai numerik A, B, C, K, L, M. menggunakan menu pilihan (a…e), dengan ketentuan sebagai berikut :

Jika pilihan a untuk menghitung A*8<=6*M+B;

Jika pilihan b untuk menghitung K+10>A&&L-4>8*C;

Jika pilihan c untuk menghitung (4+2*B-C)/A;

Jika pilihan d untuk menghitung (A-4)*C/2+10;

Jika pilihan e untuk menghitung (K-L*M/2-10)-2*10/6

Jawab

#include<stdio.h>

#include<iostream.h>

#include<conio.h>

#include<iomanip.h>

void main()

{

            char pil;

            int A,B,C,K,L,M,hasila,hasilb,hasilc,hasild,hasile;

            cout<<”——————————–”<<endl;

            cout<<”PROGRAM MENGHITUNG NILAI NUMERIK”<<endl;

            cout<<”——————————–”<<endl;

            cout<<” “<<endl;

            cout<<” Masukkan Pilihan Anda (a…e): “,cin>>pil;

            A=6;

            B=12;

            C=4;

            K=10;

            L=4;

            M=6;

            switch(pil)

             {

             case ‘a’:

                        cout<<” Pilihan Anda a. A*8<=6*M+B “<<endl;

                         cout<<” “<<endl;

                        hasila=A*8<=6*M+B;

                        cout<<” Hasilnya adalah = “<<hasila<<” “<<endl;

            break;

            case ‘b’:

                        cout<<” Pilihan Anda b. K+10>A&&L-4>8*C = “<<endl;

                        cout<<” “<<endl;

                        hasilb=K+10>A&&L-4>8*C;

                        cout<<” Hasilnya adalah = “<<hasilb<<endl;

            break;

            case ‘c’:

                        cout<<” Pilihan Anda c. D=(4+2*B-C)/A “<<endl;

                        cout<<” “<<endl;

                        hasilc=(4+2*B-C)/A;

                        cout<<” Hasilnya adalah = “<<hasilc<<endl;

            break;

            case ‘d’:

                        cout<<” Pilihan Anda d. D=(A-4)*C/2+10 “<<endl;

                        cout<<” “<<endl;

                        hasild=(A-4)*C/2+10;

                        cout<<” Hasilnya adalah = “<<hasild<<endl;

            break;

            case ‘e’:

                        cout<<” Pilihan Anda d. D=(K-L*M/2-10)-2*10/6 “<<endl;

                        cout<<” “<<endl;

                        hasile=(K-L*M/2-10)-2*10/6;

                        cout<<” Hasilnya adalah = “<<hasile<<endl;

            break;

            default:

            cout<<” Anda belum memilih ! “<<endl;

            }

getche();

}



Output Program

Latihan 5

Soal :

Buatlah program untuk membuat aneka perhitungan yang menggunakan menu dengan ketentuan tiap menu sebagai berikut :

Menu A untuk Menghitung Suhu, dengan data input Derajat Fahrenheit dan output Derajat Celcius, Reamur serta Kelvin
Menu B untuk Menghitung Luas, dengan data input Alas, Tinggi, Panjang, Lebar, Jari-jari serta Sisi, dan output Luas Segitiga, Persegi, Lingkaran, Jajaran Genjang serta Trapesium.
Menu C untuk Menghitung Volume, dengan data input Alas, Tinggi, Panjang, Lebar serta Jari-jari, dan output Volume Balok, Bola serta Kerucut.
Menu D untuk Menghitung Keliling, dengan data input Panjang, Lebar, Tinggi, Jari-jari serta Alas, dengan output yang diinginkan berupa Keliling Persegi Panjang serta Keliling Bola.
Menu E untuk Menghitung Mata Uang, dengan data input Jumlah Uang dalam Dinar, Dollar, Yen serta Euro, dan output hasil konversi seluruh mata uang tersebut kedalam Rupiah.
Jawaban :

#include<stdio.h>

#include<iostream.h>

#include<conio.h>

#include<iomanip.h>

void line();

void main()

{

            char pil;

            float F;

            float phi_1=0.8;

            float phi_2=1.8;

            float phi_3=3.14;

            float phi_4=1.3333333;

            float phi_5=0.3333333;

float alas, tinggi, panjang, lebar, jari, sisi, dollar,dinar,yen,euro, DollartoRp, DinartoRp, YentoRp, EurotoRp;

float KBola,KPersegi,Persegi,Segitiga,Lingkaran,Jajaran,Trapesium,Balok,Bola,Kerucut, Celcius,Kelvin,Reamur;

            cout<<” SELAMAT DATANG Dl ANEKA PROGRAM MENGHITUNG “<<endl;

            line();

            cout<<” “<<endl;

            cout<<”  A. Program Menghitung Suhu     “<<endl;

            cout<<”  B. Program Menghitung Luas     “<<endl;

            cout<<”  C. Program Menghitung Volume   “<<endl;

            cout<<”  D. Program Menghitung Keliling “<<endl;

            cout<<”  E. Program Menghitung Mata Uang”<<endl;

            cout<<” “<<endl;

            cout<<” Masukan Pilihan Anda (A…E): “,cin>>pil;

            switch(pil)

            {

            case ‘A’:

                        cout<<” Pilihan Anda A. Program Menghitung Suhu “<<endl;

                        cout<<” “<<endl;

                        cout<<” Masukkan derajat Fahrenheit = “,cin>>F;

                        cout<<” “<<endl;

                        Celcius=(F-32)/phi_2;

                         Kelvin=( F-32)/phi_2+273.15;

                         Reamur=(F-32)/2.25;

                        cout<<” Maka suhu derajat Celcius  = “<<Celcius<<endl;

                        cout<<” Maka suhu derajat Reamur   = “<<Reamur<<endl;

                        cout<<” Maka suhu derajat Kelvin   = “<<Kelvin<<endl;

break;

case ‘B’:

                        cout<<” Pilihan Anda B. Program Menghitung Luas “<<endl;

                        cout<<” “<<endl;

                        cout<<” Masukkan alas     = “,cin>>alas;

                        cout<<” Masukkan tinggi   = “,cin>>tinggi;

                        cout<<” Masukkan panjang  = “,cin>>panjang;

                        cout<<” Masukkan lebar    = “,cin>>lebar;

                        cout<<” Masukkan jari-jari = “,cin>>jari;

                        cout<<” Masukkan sisi     = “,cin>>sisi;

                        cout<<” “<<endl;

                        Segitiga=(alas*tinggi)/2;

                        Persegi=panjang*lebar;

                        Lingkaran=phi_3*jari;

                        Jajaran=alas*tinggi;

                        Trapesium=(2*sisi)/2*tinggi;

                        cout<<” Maka Luas Segitiga       = “<<Segitiga<<endl;

cout<<” Maka Luas Persegi        = “<<Persegi<<endl;

            cout<<” Maka Luas Lingkaran      = “<<Lingkaran<<endl;

                        cout<<” Maka Luas Jajaran Genjang = “<<Jajaran<<endl;

                        cout<<” Maka Luas Trapesium      = “<<Trapesium<<endl;

break;

case ‘C’:

                        cout<<” Pilihan Anda C. Program Menghitung Volume “<<endl;

                        cout<<” “<<endl;

                        cout<<” Masukkan alas     = “,cin>>alas;

                        cout<<” Masukkan tinggi   = “,cin>>tinggi;

                        cout<<” Masukkan panjang  = “,cin>>panjang;

                        cout<<” Masukkan lebar    = “,cin>>lebar;

                        cout<<” Masukkan jari-jari = “,cin>>jari;

                        cout<<” “<<endl;

                        Balok=2*(panjang*lebar);

                        Bola=phi_3*phi_4*((jari*jari)*jari);

                        Kerucut=phi_3*phi_5*(jari*jari)*tinggi;

cout<<” Maka Volume Balok = “<<Balok<<endl;

cout<<” Maka Volume Bola   = “<<Bola<<endl;

cout<<” Maka Volume Kerucut = “<<Kerucut<<endl;

break;

case ‘D’:

                        cout<<” Pilihan Anda D. Program Menghitung Keliling “<<endl;

                        cout<<” “<<endl;

                        cout<<” Masukkan panjang  = “,cin>>panjang;

                        cout<<” Masukkan lebar    = “,cin>>lebar;

                        cout<<” Masukkan tinggi = “,cin>>tinggi;

            cout<<” Masukkan jari-jari = “,cin>>jari;

            cout<<” Masukkan alas = “,cin>>alas;

            cout<<” “<<endl;

                        KPersegi=(panjang*lebar)*2;

                        KBola=(2*phi_1)*jari;

                        cout<<” Maka Kelilihg Pesegi Panjang = “<<KPersegi<<endl;

                        cout<<” Maka Keliling Bola         = “<<KBola<<endl;

break;

case ‘E’:

                        cout<<” Pilihan Anda E. Program Menghitung Mata Uang “<<endl;

                        cout<<” “<<endl;

                        cout<<” Masukkan Dinar = “,cin>>dinar;

                        cout<<” Masukkan Dollar = “,cin>>dollar;

                        cout<<” Masukkan Yen   = “,cin>>yen;

                        cout<<” Masukkan Euro = “,cin>>euro;

                        cout<<” “<<endl;

                        DinartoRp=(dinar*5)*9500;

                        DollartoRp=dollar*9500;

                        EurotoRp=(euro*2)*9500;

                        YentoRp=(yen*9500)/4;

            cout<<” Maka “<<dinar;

            cout<<” Dinar = “<<DinartoRp<<” Rupiah “<<endl;

            cout<<” Maka “<<dollar;

            cout<<” Dollar = “<<DollartoRp<<” Rupiah “<<endl;

            cout<<” Maka “<<yen;

            cout<<” Yen   = “<<YentoRp<<” Rupiah “<<endl;

            cout<<” Maka “<<euro;

            cout<<” Euro  = “<<EurotoRp<<” Rupiah “<<endl;

break;

default:

            cout<<” Pilihan Anda salah ! “<<endl;

}

getche();

}

void line()

{

int i;

            for(i=0;i<80;i++)

            cout<<”=”;

      cout<<endl;

}

Output Program

Latihan 6

Soal :

Buatlah program dengan menggunakan Array untuk menghitung nilai akhir mahasiswa. Setiap mahasiswa di input data Nama, NIM, Jurusan, Nilai Tugas, Nilai UTS, Nilai UAS, proses input diulang untuk seluruh mahasiswa. Jika proses penginputan selesai, maka cetak daftar nilai mahasiswa berikut Nilai akhirnya.

Jawab :

#include<stdio.h>

#include<iostream.h>

#include<conio.h>

#include<iomanip.h>

void line();

void main()

{

int i, Tugas[5],UTS[5],UAS[5],NilaiAkhir[5];

long int NIM[8];

char NamaMahasiswa[30][30],Jurusan[20][20];

for(i=1;i<=5;i++)

            {

            cout<<” “<<endl;

            cout<<setw(55)<<” PROGRAM MENGHITUNG NILAI AKHIR “<<endl;

            cout<<setw(48)<<”         MAHASISWA ISTA “<<endl;

            cout<<setw(52)<<”  MATA KULIAH PEMROGRAMAN C++ “<<endl;

            cout<<” “<<endl;

            line();

            cout<<setiosflags(ios::right);

            cout<<” “<<endl;

            cout<<” Mahasiswa ke- “<<i<<endl;

            cout<<” Masukkan Nama Mahasiswa      : “;gets(NamaMahasiswa[i]);

            cout<<” Masukkan NIM                          : “;cin>>NIM[i];

            cout<<” Masukkan Jurusan       : “;gets(Jurusan[i]);

            cout<<” Masukkan Nilai Tugas   : “;cin>>Tugas[i];

            cout<<” Masukkan Nilai UTS                  : “;cin>>UTS[i];

            cout<<” Masukkan Nilai UAS                  : “;cin>>UAS[i];

            NilaiAkhir[i]=Tugas[i]+UTS[i]+UAS[i];

            cout<<endl;

            }

cout<<” Output : “<<endl<<endl;

cout<<setw(54)<<”    DAFTAR NILAI MAHASISWA “<<endl;

cout<<setw(56)<<” MATA KULIAH : PEMROGRAMAN C++ “<<endl;

cout<<endl;

line();

cout<<setiosflags(ios::right);

cout<<setw(5)<<”No. Nama Mahasiswa      NIM       Tugas UTS   UAS   Nilai Akhir”<<endl;

line();

for(i=1;i<=5;i++)

            {

            cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(4)<<i;

            cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(20)<<NamaMahasiswa[i];

            cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(10)<<NIM[i];

            cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(6)<<Tugas[i];

            cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(6)<<UTS[i];

            cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(6)<<UAS[i];

            cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(66)<<NilaiAkhir[i];

            cout<<endl;

            }

{

line();

cout<<setiosflags(ios::right);

getch();

}

}

void line()

{

int i;

for(i=1;i<80;i++)

cout<<’=';

cout<<endl;

}

SELESAI