Senin, 20 Agustus 2012

Agar kamu dapat terhindar dari rasa kesepian, maka pada tulisan kali ini blog Karo Cyber ingin berbagi informasi cara mengatasi kesepian. Pada tulisan ini akan disajikan 5 hal yang bisa kamu lakukan untuk mengusir rasa sepi yang sedang kamu hadapi.

Berikut adalah cara mengatasi kesepian selengkapnya:

1. Kenali apa yang hilang dalam hidup Anda. Menurut pengalaman White, membuat banyak rencana dengan teman-temannya ternyata tidak mengurangi rasa kesepiannya. “Yang saya inginkan adalah kehadiran yang tenang dari orang lain," katanya. Ia mendambakan memiliki seseorang yang menemaninya beraktivitas di rumah. Semakin Anda memahami apa yang tidak Anda miliki, semakin besar jalan keluar yang bisa Anda temukan.

2. Menyibukkan diri. Salah satu cara termudah untuk mengurangi kesepian adalah dengan menyibukkan diri. Merawat orang lain, entah itu dengan mengasuh anak atau keponakan, memelihara binatang, atau mengajar, akan membuat Anda sibuk sehingga bisa meringankan rasa sepi. Anda juga bisa menawarkan diri sebagai relawan di lingkungan tempat ibadah, sekolah khusus, rumah singgah, yayasan, dan lain sebagainya. Jika Anda gemar menulis, kenapa tak mencoba membuat blog?

3. Buat komitmen untuk berinteraksi dengan orang lain. Emosi yang negatif seperti kesepian, iri hati, dan rasa bersalah, memainkan peran penting dalam mendapatkan kehidupan yang bahagia. Emosi-emosi tersebut merupakan tanda yang penting bahwa sesuatu harus segera diubah. Sakitnya rasa sepi seharusnya mendesak Anda untuk segera berhubungan dengan orang lain. Sayangnya, kesepian itu sendiri bisa membuat kita merasa negatif, kritis, dan menghakimi. Jika Anda menyadari bahwa rasa kesepian itu memengaruhi Anda dengan cara seperti itu, ambillah langkah-langkah untuk memperbaikinya.

4. Terlibat dengan komunitas. Buat suatu tujuan, karena memiliki tujuan dan perasaan bahwa Anda terlibat dalam suatu komunitas tertentu akan membuat Anda tak sendiri. Cari tahu aktivitas yang akan melibatkan Anda ke dalam komunitas. Bacalah suratkabar dan majalah sesering mungkin, untuk mencari konser musik, pameran budaya, dan seminar-seminar yang menarik untuk dihadiri. Ada banyak cara untuk terlibat dengan komunitas tertentu, yang memungkinkan Anda mendapat teman-teman baru.

5. Bekerja lebih keras sehingga mudah tertidur. Salah satu indikator paling umum dari rasa kesepian adalah gangguan dalam tidur. Anda butuh waktu lebih lama untuk tidur, berulang kali terbangun, dan merasa mengantuk sepanjang hari. Kurang tidur, dengan sebab apapun, bisa menurunkan mood, membuat Anda lebih mudah jatuh sakit, dan menghabiskan energi. Jadi, masalah ini perlu diatasi dengan segera.

Itulah beberapa tips cara mengatasi kesepian yang bisa kamu lakukan. Semoga setelah mencoba tips-tips diatas, rasa sepi yang senantiasi membayangi hari-hari kamu kiranya dapat teratasi. Semoga bermanfaat ^_^

Minggu, 19 Agustus 2012

LOS ANGELES - Benar kata lagu Rhoma Irama, tentang larangan begadang kalau tiada perlunya. Para ilmuwan di Warwick University mengibaratkan begadang seperti tengah membakar lilin di kedua ujungnya. "Begadang meningkatkan risiko stroke dan penyakit jantung atau memicu kedua penyakit ini," demikian simpulan penelitian mereka.
Mereka menemukan bahwa kurang tidur kurang dari enam jam meningkatkan risiko kematian akibat penyakit jantung oleh hampir 50 persen, dan risiko kematian akibat stroke sebesar 15 persen.
Francesco Cappuccio, profesor kedokteran jantung dan epidemiologi, dan Dr Michelle Miller, seorang dosen dalam ilmu klinis, membuat kesimpulan setelah mengamati 470 ribu orang dari delapan negara, berusia antara tujuh hingga 25 tahun. Penelitian mereka telah dipublikasikan dalam European Heart Journal.
Prof Cappuccio menyadari, begadang kerap tak terhindarkan dalam kehidupan masyarakat modern, yang semua dituntut serba cepat. Pekerjaan kantor, kerap dibawa pulang karena harus selesai keesokan harinya.
"Tapi dalam melakukannya, kami secara signifikan meningkatkan risiko menderita stroke atau mengembangkan penyakit kardiovaskuler yang pada gilirannya akan berujung pada serangan jantung," katanya.
Jika seseorang tidur kurang dari enam jam per malam atau mengalami susah tidur, maka dia berkesempatan 48 persen lebih besar untuk mengalami kematian akibat penyakit jantung dan 15 persen kesempatan lebih besar untuk terkena serangan stroke.
"Kecenderungan untuk begadang sebenarnya merupakan bom waktu bagi kesehatan kita jadi Anda perlu bertindak sekarang untuk mengurangi resiko terkena kondisi ini yang mengancam jiwa kita," katanya.
Jumlah optimum waktu untuk tidur adalah antara tujuh hingga delapan jam, katanya. Ketika tidur lebih dari sembilan jam bisa menjadi indikator masalah kesehatan lainnya.
Para ilmuwan tidak jelas tentang bagaimana sebenarnya kurang tidur merusak sistem kardiovaskular, atau hubungan kausal keduanya. Tetapi Prof Cappuccio mengatakan ada bukti bahwa itu mempengaruhi sistem endokrin, yang mengatur produksi hormon.
Hal ini juga bisa mengakibatkan gangguan toleransi glukosa dan berkurangnya sensitifitas terhadap insulin, yang dapat mengakibatkan diabetes, serta tekanan darah tinggi.
Tahun lalu Prof Cappuccio menerbitkan sebuah review dari 16 studi melibatkan total 1,3 juta orang, yang menunjukkan bahwa orang yang tidur kurang dari enam jam 12 persen lebih mungkin meninggal sebelum usia 65, dibandingkan mereka yang tidur antara tujuh dan delapan jam.
Dr Sharlin Ahmed, dari Asosiasi Stroke, berkata tidur baik terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat merusak kesehatan kita. "Studi ini menyoroti pentingnya mendapatkan enam sampai delapan jam secara teratur untuk tidur; kurang atau lebih dari ini dapat meningkatkan risiko seseorang terkena stroke," katanya. Ia berharap ada penelitian lanjutan dalam hal ini.
Dibawah ini adalah sebagian penyakit-penyakit & solusinya yang sempat dicatat. Hampir semua penyakit dapat disembuhkan. Antara Lain:

1. Hernia Pada Bayi/Anak Kecil
Dibawah perut ada lubang kecil, salah satunya ada yang sobek. Ini terjadi biasanya karena orang tua (salah satu dari suami/isteri) punya keinginan yang kuat/keras kepala/kaku. Hernia ini mudah sembuh sebab elastis.
Solusinya :
  • bayi ditidurkan pada posisi terlentang
  • minta kesembuhan & ampunan pada Allah
  • memperbanyak sholat tahajud (dengan tidak meninggalkan sholat wajib)

2. Tidak Bisa Jalan karena Lutut Kiri Bengkak & Tangan Kanan Bagian Atas Sakit (cekot2…bhs jawanya)
Untuk lutut kiri, biasanya berhubungan dengan pekerjaan di rumah yang ingin dilakukan, tapi takut menyatakan dengan terus terang. Untuk tangan kanan yang sakit, biasanya jika menyuruh orang (baik itu pada keluarga sendiri/orang lain) untuk melakukan suatu pekerjaan sering dengan emosi/marah.
Solusinya :
  • mohon ampunan banyak-banyak pada Allah
  • berjanji merubah tabiat/perilaku
  • tidak meninggalkan sholat wajib, + sholat tahajut

3. Gatal-gatal
Lymphanya tidak bagus. Biasanya problem ini akan muncul karena keinginan yang sangat kuat khususnya dalam situasi rumah tangga/keluarga.
Solusinya:
  • banyak-banyak istighfar, dan mengubah sikap
  • tidak meninggalkan sholat wajib

4. Gondok
Biasanya ini keinginan bicara yang “ingin menang sendiri”, tapi karena takut bicara, maka kelenjar thyroid membengkak.
Solusinya:
  • banyak-banyak mohon ampun/istighfar pada Allah
  • sholat wajib tidak boleh ditinggalkan, ditambah sholat tahajud
  • mohon kesembuhan dari Allah

5. Kanker Rahim (stadium 3)
(jika bermasalah dengan hal yang berhubungan dengan “rahim/indung telur” biasanya ini menyangkut masalah terhadap orangtua, khususnya dengan IBU). Untuk kanker rahim ini, biasanya muncul karena keseringan emosi/suka marah2/jengkel khususnya pada keluarga (anak2/suami/isteri/ibu kandung), namun disimpan saja.
Solusinya :
  • minta maaf pada orang-orang yang disakiti
  • belajar untuk tidak marah-marah
  • bertobat pada Allah & mohon kesembuhannya
  • sholat wajib & tahajud.

6. Kelainan Jantung.
Klep-nya bocor/terbuka. Biasanya ini dikarenakan sering menyimpan “emosi” yang kuat.
Solusinya : seperti pada no. 4

7. Sakit Kuning
Ini empedunya bermasalah. Biasanya karena terlalu banyak ngomong sehingga cenderung menyakiti orang lain.
Solusinya : seperti pada no. 4

8. Sakit Lever
Biasanya punya dendam yang masih tersimpan.
Solusinya :
  • hilangkan dendam terlebih dahulu
  • memaafkan orang yg dianggap bersalah
  • solusi pada no.4

9. Pengapuran di Tulang Belakang & Kaki Kiri Bawah Lutut & Pinggang Sakit
Biasanya sering marah-marah/jengkel yang disimpan dan sering berobat ke dukun/paranormal.
Solusinya :
  • harus mengubah sikap
  • kalau marah-marah harus segera istighfar, dan sebaliknya memaafkan orang-orang yang menjengkelkan/membuatnya marah
  • solusi no.4

10. Sakit Ginjal (sudah 10 tahun)
Biasanya ini sering marah-marah pada isteri/suami/keluarga
Solusinya : solusi no. 4

11. Keluar Darah dari Hidung (Baik ini dikarenakan oleh polip maupun tumor)
Biasanya ini berhubungan dengan “emosi” yang berkenaan dengan lingkungan (penciuman), misalnya karena tidak menyukai sesuatu, maka emosi.
Solusinya : solusi no. 4

12. Pusing/Migraine yang Hebat
Biasanya punya pikiran banyak dan sering su’udzon (negative thinking).
Solusinya : solusi no. 4

13. Komplikasi.
(asam lambung tinggi, hati gelisah susah tidur sehingga harus menggunakan obat tidur). Biasanya karena banyak masalah, misalnya memikirkan anak-anak, kangen dengan anak yang jauh, dsb.
Solusinya :
  • banyak-banyak bersyukur pada Allah
  • minta maaf pada semuanya (keluarga & orang lain yang disakiti)
  • solusi no.4

14. Herpes (di pinggang setengah lingkar sebelah kiri) & Ginjal Sebelah Kiri Ada Kista
Secara kedokteran memang penyebab Herpes adalah virus. Namun ini berhubungan dengan permasalahan dalam keluarga. Dalam “cara melihat” permasalahan dalam keluarga, disikapi dengan kejengkelan/kekecewaan/amarah yang dipendam, dan terus menerus.
Solusinya :
  • belajar memahami masalah, dimusyawarahkan
  • solusi no.4

15. Bau Mulut.
Penyebabnya, jarang bicara. Jadi bakteri dalam mulut terus bekerja, sedang Oksigen tidak leluasa bekerja dengan baik. Biasanya mempunyai sifat yang bicaranya tidak enak/suka bikin tersinggung/menyakiti/asbun.
Solusinya : banyak-banyak istighfar & solusi no. 4

16. Bau Badan.
Biasanya orang ini gampang tersinggung, kalau dinasihati langsung “nyerang”, dan malas!
Solusinya :
  • jangan malas untuk mandi/membersihkan diri.
  • solusi no.4

17. Benjolan di Leher (sebesar telur puyuh, dan sudah 6tahun); Mata Rabun; Ada benjolan di kemaluan.
Biasanya jarang bicara, tapi sekali bicara pedas. Ketika dulu, kalau ada kata/perlakuan yang tidak baik, disimpan saja, sehingga kelenjar thyroid membesar yang akhirnya menjadi benjolan besar.
Solusinya :
  • segala sesuatu harus disikapi dengan sabar
  • sifat yg takut bicara harus dirubah, ajak musyawarah
  • jangan merasa paling benar
  • hrs lemah lembut
  • solusi no.4
Salam Sehat...!
Mayoritas umat Islam yang mengenyam pendidikan agama Islam tentu pernah mendengar kisah para nabi. Kisah yang biasa disampaikan waktu kecil itu masih mengenang di benak umat Islam setelah dewasa, namun tak banyak orang yang mengambil hikmah dari kisah tersebut.

Berbeda dengan Liem Hai Thai atau yang biasa disapa Koko Liem, kisah para nabi baginya memiliki peran penting dalam menemukan Islam yang realistis.

Koko Liem merupakan anak ketujuh dari sepuluh bersaudara. Ayahnya Liem Guan Ho, seorang suhu Budha terkenal di wilayah Dumai Riau. Beberapa klenteng di wilayah Riau telah menjadi langganan ceramahnya.

Koko Liem memulai pendidikannya di sekolah umum SDN 014 Dumai Barat Riau. Sekolah umum dipilih orangtuanya dikarenakan pemerintahan Soeharto waktu itu melarang pendirian sekolah Mandarin. Sekolah yang dihuni mayoritas umat Islam ini mau tidak mau membawa Koko liem berkenalan dengan Islam.

Rasa penasaran tumbuh dalam hatinya. Setiap pelajaran agama Islam dimulai, ia bersikukuh tidak mau keluar dari ruang sekolah. Dengan khusyuk, anak yang lahir di Dumai, 17 Januari 1979 mendengarkan satu persatu kisah nabi yang disampaikan guru agama.

Kebiasaan ini terus berlanjut hingga Koko Liem melanjutkan pendidikannya ke SMPN Syaikh Umar Dumai Barat Riau. Namun sebagai anak dari suhu Budha, setiap hari minggu Koko Liem diwajibkan oleh orangtuanya untuk berangkat ke sekolah agama Budha di Wihara Dumai Pekanbaru Riau. Diantara dua pendidikan ini ajaran Islamlah yang menurutnya sesuai dengan logika. Ibadah dalam Islam menggunakan satu bahasa berbeda dengan Budha yang menggunakan beragam bahasa sesuai dengan sukunya masing-masing.

Ketertarikan Koko Liem terhadap Islam memuncak saat Hj. Saniati guru agama Islam menceritakan kisah Nabi Ibrahim. Ibrahim dilahirkan bukan dari orangtua yang mengenal Allah. Ayahnya yang bernama Adzar seorang penyembah sekaligus pembuat patung yang dijadikan Tuhan. Akan tetapi Allah memberikan hidayah akal kepada Ibrahim. Secara logika patung yang terbuat dari batu itu tidak mungkin bisa berbicara apalagi menolong hambanya sampai akhirnya Ibrahim menemukan Islam sebagai pegangan hidupnya.

Kondisi ini sama persis dengan apa yang dialami oleh Koko Liem anak dari ayah sang penyembah patung Tao Pekong. “Disinilah akal saya berperan. Disamping Allah memberikan hidayah akal, Ia juga memberi hidayah agama” ujar peran Kyai di Sinetron Kiamat Sudah Dekat 3. Maka pada 21 Juli 1994 ia pergi diam-diam ke Duri Riau yang jaraknya 90 km dari Dumai tempat tinggalnya. Tepat di Masjid Raya Pasar Duri ia mengucapkan kalimat syahadat dihadapan H. Arwan Mahiddin dengan disaksikan oleh ribuan jamaah.

Dengan modal ilmu pengetahuan agama yang diajarkan disekolahnya ditambah dengan bimbingan dari teman-teman muslimnya, anak yang waktu itu masih menginjak kelas 2 SMP berusaha rutin melakukan ibadah salat lima waktu secara sembunyi-sembunyi di kamar atau di rumah temannya.

Suatu hari pemilik nama Islam Muhammad Utsman Anshori ini lupa mengunci pintu kamarnya, seusai Salat Isya tiba-tiba ayahnya masuk dan kaget melihat sajadah dihadapannya beserta pakaian muslim serta peci yang tidak sempat dilepas oleh Koko Liem. “Kamu masuk Islam apa tidak?” bentak ayahnya. Dengan jujur ia membenarkan keislamannya.

“Nggak mungkin saya nggak jujur, Islam mengajarkan itu” kenang lulusan S2 Konsentrasi Ilmu Tafsir, Institut Perguruan Tinggi Ilmu Alquran (PTIQ) Jakarta Selatan. Tak pelak lagi ia langsung diusir oleh ayahnya saat itu juga. Sementara sang ibu tercinta Laihwa hanya diam tidak berkutik melihat anaknya diusir oleh suaminya.

Kurang dua minggu dari keislamannya, Koko Liem dengan pakaian yang menempel di badan dan uang seratus ribu hasil tabungannya berjalan sendiri di kegelapan malam menyusuri sepanjang jalan Dumai yang ditumbuhi banyak pepohonan besar menuju Duri sejauh 90 km. Tidak ada tempat yang dituju saat itu karena ayahnya sudah menghubungi sanak keluarga di Riau untuk tidak menerima Koko Liem anak durhaka yang telah keluar dari agama Budha.

“Saya boleh tidak punya harta, saya boleh tidak punya orangtua tapi jangan sampai saya tidak punya Allah.” ujar finalis mimbar da’i di TPI. Musala demi musala ia singgahi sebagai tempat menginap sementara, sampai akhirnya dihari kedua pengembaraanya Koko Liem singgah di musala Utama Simpang Padang Duri Riau. Di tempat ini ia berkenalan dengan imam musala Ustadz Faisal sekaligus menjadi guru pertama yang mengajarkan banyak hal tentang Islam.

Musala tempat pemeran bintang iklan bersama Dedy Mizwar ini menginap suatu hari mengadakan peringatan hari besar umat Islam yang diisi oleh ustadz Ali Mukhsin pengasuh pondok pesantren Jabal Nur di Kandis Riau. Seusai acara para jamaah memperkenalkan Liem Hai Thai kepada ustadz Ali Mukhsin. Dengan kemurahan hati beliau bersedia mengangkat Koko Liem sebagai anaknya.

Koko Liem kembali menyambung pendidikannya yang terputus sejak kelas 2 SMP ke sekolah baru di kelas 3 Tsanawiyyah YLPI (Yayasan Lembaga Pendidikan Islam) Mutiara Duri Riau. Selama tiga minggu tinggal di ayah angkatnya, Koko Liem mencoba berkunjung ke rumah orangtuanya di jalan Tegalega bukit Datuk Dumai Riau.

Setiba di rumah orangtuanya Koko Liem kembali diusir oleh ayahnya. Namun tindakan ayahnya ini tidak menyurutkan nyali Koko Liem untuk terus menjalin silaturahim dengan orangtua. Tiga hari sekali Koko Liem rutin berkunjung ke rumah orangtuanya. “Kalau kamu diusir dari rumah itu masih mending, Rasul lahir di Makkah ia diusir dari negaranya, hijrah ke Madinah namun kemudian beliau jadi besar” ujar ustadz Ali Mukhsin menyemangati anak angkatnya.

Teringat dengan kisah Nabi Nuh yang disuruh oleh Allah membuat perahu. Sedangkan waktu itu di tempat nabi Nuh tidak ada pohon. Maka nabi Nuh terlebih dahulu menanam pohon. Setelah sekian lama menunggu akhirnya pohon tersebut ditebang dan dijadikan perahu. Waktu yang sangat panjang untuk memperjuangkan perintah Allah. Maka tidak heran jika usia nabi Nuh mencapai 960 tahun. Kisah ini menjadi prinsip suami dari Ima Ismawati. S.Thi ini untuk tetap memperjuangkan silaturahim dengan orangtua. Ia yakin suatu waktu usahanya akan berhasil.

Tiga bulan kemudian keinginan pengasuh Pondok Pesantren Pembinaan Muallaf Shengho Budaya Sentul Selatan Jawa Barat ini terwujud. Ayahnya menerima dengan ikhlas keislaman anaknya. Tapi masalah baru kemudian muncul Bibi dari ayahnya Ako Kotiu memanggil Koko Liem ke rumahnya dan memaksa untuk kembali menyembah Tao Pekong dengan iming-iming uang tiga juta rupiah.

“Bi, jangankan uang tiga juta! andaikan rumah bibi yang besar ini bisa bibi jadikan emas kemudian diberikan kepada saya untuk mengajak saya masuk Budha maka demi Tuhan saya tidak akan meninggalkan agama Islam” tegas penceramah yang pernah mengisi di berbagai televisi dan radio nasional ini sambil meninggalkan bibinya yang terdiam seribu bahasa dan uang yang pada waktu itu jumlahnya sangat besar.

Setelah menyelesaikan pendidikannya di Tsanawiyyah YLPI Riau tahun 1995, Koko Liem merantau ke Banten Jawa Barat untuk mendalami Islam di Pondok Pesantren Daar el Qolam Gintung. Di pondok ini pula Koko Liem berkenalan dengan ustadz Jefry sahabat dekatnya. Selanjutnya pada tahun 1999 Koko Liem merantau kembali.

Kali ini Jawa Timur menjadi tempat pilihannya yaitu di Pondok Pesantren Tahfizhul Quran Raudhatul Muchsinin. Dengan waktu hanya 1 tahun 8 bulan Koko Liem berhasil menghafal Alquran 30 juz. Bekal dari hafalan ini memberi kesempatan Koko Liem untuk menerima beasiswa S1 dan S2 di Institut Perguruan Tinggi Ilmu Alquran (PTIQ) Jakarta Selatan.

IM : ungkapan koko liem untuk tetap memilih islam daripada rumah emas sesuai dengan sabda Nabi Muhammad saw bahwa sholat 2 rakaat jauh lebih berharga daripada dunia dan seisinya. Bahwa keimanan lebih berharga daripada kekayaan dunia seluruhnya.

Sabtu, 18 Agustus 2012

Wahai hati yang sedang dirundung duka, tenggelam dalam kepalsuan dunia sebelum kuteruskan taushiyah ini, kuingin engkau menjawab pertanyaan ini, "Yakinkah Engkau wahai Saudaraku, akan keberadaan Allah Azza wa Jalla yang telah menciptakan dan mengatur alam ini serta meyakini bahwa hanya Dialah yang berhak diibadahi dengan benar? Yakinkah Engkau wahai
Saudaraku, akan kebenaran ajaran yang dibawa Rasulullah Muhammad Shallallahu 'alaihi wa alihi wa sallam?

Yakinkah Engkau wahai Saudaraku bahwa kebahagiaan dunia dan akhirat hanyalah dengan mengamalkan Islam dengan sebenar-benarnya?" Bila Kau jawab, "Ya," maka kita berdoa, semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala senantiasa menunjuki kita ke jalan-Nya.

Kemudian aku memintamu membiarkan kedua mata itu melanjutkan tugasnya membaca taushiyah ini. Namun bila jawabanmu adalah "Tidak," maka tinggalkan nasihat ini, dan merenunglah serta biarkanlah otakmu berpikir, temukan hakikat keberadaanmu di dunia ini!

Saudaraku, ketahuilah bahwa Ia telah mengutus nabi dan rasul pilihan-Nya untuk membawa Islam bukan untuk sekedar permainan, dan Maha Suci Allah dari hal-hal sedemikian. Ketahuilah bahwa Islam itu adalah, "Keharusan bagi engkau mempersaksikan bahwasanya tiada sesembahan yang haq melainkan Allah, dan Muhammad itu utusan Allah. Hendaklah Engkau mendirikan salat, dan mengeluarkan zakat, dan hendaklah engkau berpuasa di Bulan Ramadan dan hendaklah Engkau mengerjakan haji ke Baitullah, jika engkau kuasa menjalaninya." (HR Muslim dalam Arbain an-Nawawy).

Sekarang, wahai hati, perintahkanlah mata itu untuk melihat sekelilingnya, adakah ia melihat manusia-manusia yang telah dapat dikatakan berislam sesuai defenisi ini.

Tidak, dari sekitar lima milyar manusia hanya kira-kira satu milyar yang mengaku sebagai muslim dan kebanyakan mereka melalaikan salat. Ya, mereka melalaikan salat.

Wahai hati, suruhlah mata itu membaca apa yang telah dikatakan Allah dan Rasul-Nya sehubungan dengan salat.

Allah SWT berfirman, "Maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan salat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan." (At-Taubah: 5).

"Maka apakah patut Kami menjadikan orang-orang Islam itu sama dengan orang-orang yang berdosa (orang kafir)? Mengapa kamu (berbuat demikian): bagaimanakah kamu mengambil keputusan? Atau adakah kamu mempunyai sebuah kitab (yang diturunkan Allah) yang kamu membacanya, bahwa di dalamnya kamu benar-benar boleh memilih apa yang kamu sukai untukmu. Atau apakah kamu memperoleh janji-janji yang diperkuat dengan sumpah dari Kami, yang tetap berlaku sampai hari kiamat; sesungguhnya kamu benar-benar dapat mengambil keputusan (sekehendakmu)? Tanyakanlah kepada mereka: 'Siapakah di antara mereka yang bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil itu?' Atau apakah mereka mempunyai sekutu-sekutu? Maka hendaklah mereka mendatangkan sekutu-sekutunya jika mereka adalah orang-orang yang benar. Pada hari betis disingkapkan dan mereka dipanggil untuk bersujud; maka mereka tidak kuasa, (dalam keadaan) pandangan mereka tunduk ke bawah, lagi mereka diliputi kehinaan. Dan sesungguhnya mereka dahulu (di dunia) diseru untuk bersujud, dan mereka dalam keadaan sejahtera. Maka serahkanlah (ya Muhammad) kepada-Ku (urusan) orang-orang yang mendustakan perkataan ini (Alquran). Nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui." (Al-Qalam: 35 ? 44).

"Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan salat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan." (Maryam: 59).

"Jika mereka bertaubat, mendirikan salat, dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama." (At-Taubah: 11).

"Dan ia tidak mau membenarkan (rasul dan Alquran) dan tidak mau mengerjakan salat, tetapi ia mendustakan (rasul) dan berpaling (dari kebenaran)." (Al-Qiyamah: 31 - 32).

"Dan apabila dikatakan kepada mereka, 'Ruku'lah,' niscaya mereka tidak mau ruku'. Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan." (Al-Mursalat: 48 ? 49).

Dari Jabir bin Abdullah, Rasulullah saw bersabda, "Batas antara seseorang dengan kekeafiran ialah meninggalkan salat." (HR Muslim, Ahmad, dan Ashab as-Sunan selain Nasa'i).

Diriwayatkan oleh Buraidah bin Hushaib al-Aslami ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa alihi wa sallam bersabda, 'Perjanjian antara kita dengan mereka adalah salat, maka bagi yang meninggalkan salat, sesungguhnya ia telah kafir'." (Riwayat Imam Ahmad dan Ahlus Sunan).

Dari Abdullah bin 'Amr, pada suatu hari Rasulullah saw menyebut-nyebut tentang salat, sabdanya, "Barangsiapa menjaganya, maka salat itu - baginya- menjadi cahaya, bukti keterangan dan keselamatan pada hari kiamat. Dan barangsiapa tidak mengindahkannya, ia tidak akan memperoleh cahaya, bukti keterangan dan keselamatan, sedang di hari kiamat ia akan bersama Qarun, Fir'aun, Haman, dan Ubai bin Khalaf." (HR Ahmad, Tabarani, dan Ibn Hibban dengan sanad yang cukup baik).

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa alihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa yang melakukan salat seperti kita, dan menghadap kiblat pada kiblat kita serta memakan sembelihan sembelihan kita, maka dia adalah seorang muslim. Hak dia adalah hak kita dan baginya adalah apa yang bagi kita." (HR Bukhari dan Nasa'i).

Ya Allah, tunjukilah kami ke jalan yang lurus, dan bangkitkanlah kami bersama para nabi dan rasul-Mu, para syuhada, siddiqin serta shalihin dan janganlah Engkau membangkitkan kami bersama orang-orang yang kafir, zhalim dan fasiq!
Lebaran adalah hari yang tidak asing bagi kaum muslimin di seluruh penjuru dunia. Hari yang penuh suka cita, di mana kaum muslimin dibolehkan kembali makan dan minum di siang hari setelah satu bulan penuh berpuasa. Namun, jika kita tinjau perayaan lebaran (’Iedul Fitri) yang telah kita laksanakan, sudah sesuaikah apa yang kita lakukan dengan keinginan Alloh dan Rosul-Nya? Atau malah kita melakukan hal-hal yang bertentangan dengan perintah-Nya, dengan sekedar ikut-ikutan kebanyakan manusia? Untuk mengetahui perihal ini, mari kita simak bersama bahasan berikut. Perayaan ‘Iedul Fitri maupun ‘Iedul Adha merupakan salah satu bentuk ibadah kepada Alloh. Dan ibadah tidak terlepas dari dua hal, yang semestinya harus ada, yaitu: (1) Ikhlas ditujukan hanya untuk Alloh semata dan (2) Sesuai dengan tuntunan Rosululloh shollallohu’alaihi wa sallam.

Ada beberapa hal yang dituntunkan Rosululloh shollallohu’alaihi wa sallam terkait dengan pelaksanaan hari raya, di antaranya:

Mandi Sebelum ‘Ied: Disunnahkan bersuci dengan mandi untuk hari raya karena hari itu adalah tempat berkumpulnya manusia untuk sholat. Namun, apabila hanya berwudhu saja, itu pun sah. (Ahkamul Iedain, Dr. Abdulloh At Thoyyar – edisi Indonesia). Dari Nafi’, bahwasanya Ibnu Umar mandi pada saat ‘Iedul fitri sebelum pergi ke tanah lapang untuk sholat (HR. Malik, sanadnya shohih). Berkata pula Imam Sa’id bin Al Musayyib, “Hal-hal yang disunnahkan saat Iedul Fitri (di antaranya) ada tiga: Berjalan menuju tanah lapang, makan sebelum sholat ‘Ied, dan mandi.” (Diriwayatkan oleh Al Firyabi dengan sanad shohih, Ahkamul Iedain, Syaikh Ali bin Hasan).

Makan di Hari Raya: Disunnahkan makan saat ‘Iedul Fitri sebelum melaksanakan sholat dan tidak makan saat ‘Iedul Adha sampai kembali dari sholat dan makan dari daging sembelihan kurbannya. Hal ini berdasarkan hadits dari Buroidah, bahwa beliau berkata: “Rosululloh dahulu tidak keluar (berangkat) pada saat Iedul Fitri sampai beliau makan dan pada Iedul Adha tidak makan sampai beliau kembali, lalu beliau makan dari sembelihan kurbannya.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah, sanadnya hasan). Imam Al Muhallab menjelaskan bahwa hikmah makan sebelum sholat saat ‘Iedul Fitri adalah agar tidak ada sangkaan bahwa masih ada kewajiban puasa sampai dilaksanakannya sholat ‘Iedul Fitri. Seakan-akan Rosululloh mencegah persangkaan ini. (Ahkamul Iedain, Syaikh Ali bin Hasan).

Memperindah (berhias) Diri pada Hari Raya: Dalam suatu hadits, dijelaskan bahwa Umar pernah menawarkan jubah sutra kepada Rosululloh shollallohu’alaihi wa sallam agar dipakai untuk berhias dengan baju tersebut di hari raya dan untuk menemui utusan. (HR. Bukhori dan Muslim). Rosululloh shollallohu’alaihi wa sallam tidak mengingkari apa yang ada dalam persepsi Umar, yaitu bahwa saat hari raya dianjurkan berhias dengan pakaian terbaik, hal ini menunjukkan tentang sunnahnya hal tersebut. (Ahkamul Iedain, Syaikh Ali bin Hasan). Perlu diingat, anjuran berhias saat hari raya ini tidak menjadikan seseorang melanggar yang diharamkan oleh Alloh, di antaranya larangan memakai pakaian sutra bagi laki-laki, emas bagi laki-laki, dan minyak wangi bagi kaum wanita.

Berbeda Jalan antara Pergi ke Tanah Lapang dan Pulang darinya: Disunnahkan mengambil jalan yang berbeda tatkala berangkat dan pulang, berdasarkan hadits dari Jabir, beliau berkata, “Rosululloh membedakan jalan (saat berangkat dan pulang) saat iedul fitri.” (HR. Al Bukhori). Hikmahnya sangat banyak sekali di antaranya, agar dapat memberi salam pada orang yang ditemui di jalan, dapat membantu memenuhi kebutuhan orang yang ditemui di jalan, dan agar syiar-syiar Islam tampak di masyarakat. (Ahkamul Iedain, Syaikh Ali bin Hasan). Disunnahkan pula bertakbir saat berjalan menuju tanah lapang, karena sesungguhnya Nabi apabila berangkat saat Iedul Fitri, beliau bertakbir hingga ke tanah lapang, dan sampai dilaksanakan sholat, jika telah selesai sholat, beliau berhenti bertakbir. (HR. Ibnu Abi Syaibah dengan sanad yang shohih).

Diperbolehkan saling mengucapkan selamat tatkala ‘Iedul Fitri dengan “taqobbalalloohu minnaa wa minkum” (Semoga Alloh menerima amal kita dan amal kalian) atau dengan “a’aadahulloohu ‘alainaa wa ‘alaika bil khoiroot war rohmah” (Semoga Alloh membalasnya bagi kita dan kalian dengan kebaikan dan rahmat) sebagaimana diriwayatkan dari beberapa sahabat. (Ahkamul Iedain, Dr. Abdulloh At Thoyyar)
اللهُ اكبَر كَبيْرًا والحَمدُ للهِ كثِيرًا وَسُبحَانَ اللهِ بُكرَةً واَصِيلا, لااله اِلااللهُ ولانعْبدُ الاإيّاه, مُخلِصِينَ لَه الدّ يْن, وَلَو كَرِهَ الكَا فِرُون, وَلَو كرِهَ المُنَافِقوْن, وَلَوكرِهَ المُشْرِكوْن, لاالهَ اِلا اللهَ وَحدَه, صَدَق ُوَعْدَه, وَنَصَرَ عبْدَه, وَأعَزّجُندَهُ وَهَزَمَ الاحْزَابَ وَاحْدَه, لاالهَ اِلاالله وَاللهُ اَكبر, اللهُ اكبَرُ وَللهِ الحَمْد

Allaahu akbar kabiiraa walhamdulillaahi katsiiraa,...
wasubhaanallaahi bukrataw - wa ashillaa.
Laa - ilaaha illallallahu walaa na'budu illaa iyyaahu mukhlishiina lahuddiin walau karihal - kaafiruun, walau karihal munafiqun, walau karihal musyrikun. Laa - ilaaha - illallaahu wahdah, shadaqa wa'dah, wanashara 'abdah, - wa - a'azza - jundah, wahazamal - ahzaaba wahdah. Laa - ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar walillaahil - hamd.

Artinya:
Allah maha besar dengan segala kebesaran,
Segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya,
Dan maha suci Allah sepanjang pagi dan sore.
Tiada Tuhan selain Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya dengan memurnikan agama Islam meskipun orang kafir, munafiq dan musyrik membencinya.
Tiada Tuhan selain Allah dengan ke Esaan-Nya. Dia menepati janji, menolong hamba dan memuliakan bala tentara-Nya serta melarikan musuh dengan ke Esaan-Nya.
Tiada Tuhan selain Allah, Allah maha besar. Allah maha besar dan segala puji bagi Allah.

semoga bermanfaat dan selamat hari Raya idul fitri

Rabu, 15 Agustus 2012

assalamualaikum.. ^^

Suatu peringatan sebenarnya bagi kita semua
Mari kita renungkan bersama
Pikirkan bersama.. Jika suatu hari nanti kita mati,
Akun facebook ini hanya kita yang tau passwordnya..
Hanya kita yang bisa acces..
...
Dan..

Selepas kita meninggal
Apa yang terjadi pada akun fb kita..??
Mungkin ada yang akan ucapkan takziah
Mungkin ada yang selalu menjenguk bagi obat rindu
Tetapi..
Sadarkah kita....??
Gambar-gambar kita..
Akan terus membuat kita tersiksa di Alam kubur..
Gambar2 yang tidak ditutupi auratnya dengan sempurna
Bagaimana nanti.....??
Para lelaki terus menerus melihat.
Dan kadang ada gambar kita yang di tag-kan ke teman2 kita
Walaupun sudah bertahun-tahun kita mati, gambar itu terus ada
SAHAM DOSA TERUS MENINGKAT...

Bagaimana...??
Pernah berpikir tidak..??
Lengging dan jeans ketat, bisakah menyelamatkan kita...??
Baju yang tidak membalut aurat itu, bagaimana...??

mungkin kini kita masih merasa tak sabar ingin berbagi cerita
Dengan gambar-gambar yang cantik
Tempat-tempat yang sudah kita lewati di muka bumi-NYA.

Tapi di akhirat nanti
Semua itu tidak akan membawa arti
Semua hanya tinggal kenangan bagi yang masih hidup..
Di alam kubu, semua itu tidak sedikitpun dapat menyelamatkan kita

Mari kita bersama-sama renungkan
Saham dosa yang terus meningkat walau setelah ketiadaan kita di muka bumi
Sampai kita di akhirat.

Tutupilah auratmu sebelum auratmu ditutupkan
Peliharalah dirimu sebelum dirimu di kafankan
Jagalah harga diri sebagai seorang muslim sejati..
Mati itu pasti..
Persiapkan diri untuk mati itu perlu.. ^^

Semoga Allah swt ridho dengan renungan ini..
Amiiiin...
Wassalam .

Selasa, 14 Agustus 2012

MENATA HATI DI PENGHUJUNG RAMADHAN - Umur atau usia jatah kita adalah bekal kita. Siapa yang menyia-nyiakann
ya, maka sia-sialah hidupnya. Dan kelak dapat menemuinya hasil-hasil apa yang telah disia-siakan selama hidupnya. Keyakinan dengan membenarkan sebenar-benarny
a akan tugas hidup akan datang dan di saat kedatangannya itu tiada berguna karena sudah berlalu masanya. Selanjutnya hadapilah keadaan hidup yang tiada batas akhirnya nan abadi dengan imbalan setimpal sesuai hasil yang diperolehnya tatkala itu. Oleh karena itu, tidak sepantasnya kita sebagai seorang Muslim yang beriman menyambut hari raya. Seharusnya kita merayakannya dengan introspeksi diri, bertaubat, kemudian berbenah diri untuk perbaikan tahun kedepan, karena keberhasilan Ramadhan keberhasilan lailatul qadar adalah mutlak ditandai perubahan dalam kepribadian sebagai seorang Muslim.

Adapun rasa kegembiraan sebagai sifat dasar yang umum sebagai manusia, maka cukuplah dengan mengungkapkan kegembiraan yang tidak berlebihan apalagi sampai berlomba memamerkan perhiasan, status diri ketika berkumpul bersama, hingga yang ada dengki, iri hati, berbangga diri, riya dalam takdir kehidupan sesaat, yang semuanya akan hilang saat diliang lahat.

Iman dan Amal yang kita bawa, introspeksi diri menyikapi kehidupan ini sesuai sunnah Nabi dan Para Shahabatnya sebagai manusia Muttaqien, Generasi merekalah generasi taqwa dan yang kita bisa adalah meniru sebaik-baiknya .

Perbaikan diri adalah kesungguhan hati dalam memilih, apakah porsi kesungguhan kita selama ini cenderung dijalan Allah atau sebaliknya ?.

Apakah hidup yang diberikan Allah SWT sebagai amanah ini akan dijalankan sesuai Dienul Islam, apakah semaunya sendiri atau berdasarkan orang lain yang tidak aman dari jaminan kebenarannya ?

Semua keberhasilan Ramadhan akan terlihat dalam kepribadian kita diluar Ramadhan.

Allah SWT berfirman, yang artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah sesungguhnya Allah Mahamengetahui apa yang kamu kerjakan." (Q. S. Al-Hasyr: 18).

Dengan berganti tahun maka semakin bertambah umur kita, akan tetapi sesungguhnya semakin berkurang jatah hidup kita di dunia. Dari seolah kita menatap pada ujung usia dan merasakan langkah demi langkah kita setiap detik menuju ke sana, kita rasakan dalam getaran hati dan jiwa ini, sungguh semakin dekat seakan ajal menyongsong. Lalu, apakah yang telah kita perbuat selama ini dihadapan Allah. Sudah siapkah kita jika sewaktu-waktu Allah mengambil kita.

Allah SWT Berfirman, artinya, "Dan (alangkah ngerinya), jika sekiranya kamu melihat orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata): 'Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal saleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin'." (Q. S. As-Sajdah: 12)

Orang yang cerdik adalah orang yang berjuang keras mempergunakan umurnya dengan berbakti kepada Allah SWT. Tiada jalan lain selain mengisi umur kita dengan berbagai macam kebaikan dan kemuliaan. Dengan demikian kita telah menempuh hidup atau mengisi usia ini dengan tidak sia-sia. Agama ini menganjurkan agar hidup kita di hari ini lebih baik daripada kemarin dalam konteks iman dan amal. Jika tidak demikian, maka kita termasuk orang yang merugi (Q. S. Al-'Ashr: 1-3)

Menjelang Ramadhan mari saling mengingatkan jangan lupa zakat fitrah, dan sedekah terbaik silahkan keluarkan selagi masih ada waktu, salurkan disentra2 sedekah yang anda jumpai dan bisa dilakukan, baik Masjid dan Syiar Islam dipedalaman, pelosok, baik tetangga sebelah yang menjadi dhuafa, baik kerabat keluarga yang miskin, ustadz-ustadz yang hidupnya pas-pasan disekitar rumah anda, wah dahsyat tuh, pokoknya silahkan siapa saja asalkan ikhlas dengan catatan penting tidak terlalu lama mengulur waktu sampai diluar Ramadhan, karena kebaikan amal disisi Allah SWT semua berbalik kediri kita sendiri, demi keselamatan kita didunia apalagi dinegeri akhirat yang kekal abadi, seperti hadist poluler = Bersedekahlah untuk menghindar dari api neraka, walau hanya separuh biji kurma.

Apalagi hari-hari ini menjelang 10 akhir sebagai pembebasan dari api neraka, jadi sambutlah.

( Doa Bersama satu dan Semuanya )

Jazakumullah khair donasi Fahmi Fauzi Islam bagian dari tim ustadz dengan keberkahan wira usahanya, ia sumbang sebesar 200 juta yang ia sumbangkan kepada saudara seiman sebagian lansia dhuafa plus syiar dakwah kepada mereka, jadi tidak sekedar bantuan materi semata, tetapi dakwah secara rutin kepada mereka dan juga sebagian saudara seiman diluar negeri yang merupakan korban intimidasi kaum yang zhalim sebagai mana pemberitaan yang marak akhir-akhir ini. Semoga dapat diteladani seperti halnya manusia terbaik dari umat ini yaitu Abu Bakar Shiddiq, dan Umar yang pernah bersedekah besar-besaran secara terbuka atas perintah Rasulullah SAW saat perang tabuk menjelang Ramadhan.

BISMILLAHIRROHM
AANIRROHIIM...Yaa Rabb terimalah Infaq hamba-Mu Fahmi Fauzi Islam, berkahi usaha dan penghidupannya didunia terlebih lagi diakhirat, ia bersedekah terbaik dibulan terbaik, dimasa-masa hari terakhir yang terbaik selama Ramadhan, Yaa Rohmaan, Yaa Rohiim, Berkahilah rizki mereka yang mengaminkan dengan ikhlas dan hati yang tulus nan bersih agar bisa bersedekah terbaik kepada siapapun dan kapanpun, rangkumkan hati kami menuju keikhlasan beramal shaleh terbaik kepada-Mu, Engkaulah Penolong Kami, Mampukan kami semua dalam menegakkan Dien-Mu, mengikuti sunnah para Rosul-Mu, Wali-Mu para Sholihin, Shiddiqin, Syuhada, Amiin Yaa Mujiib, Yaa Fattah Yaa Rozzaaq, Yaa Ghoniyyu, Yaa Hamiid, Yaa Mughni.

( Terbaik dibulan Terbaik )

Allah SWT Berfirman artinya : Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara TERSEMBUNYI dan TERANG-TERANGAN
, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka BERSEDIH HATI. ( QS Al Baqarah : 274 )

Allah SWT Berfirman artinya : Maka BERLOMBA-LOMBAL
AH (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu ( QS Al Baqarah : 148 )

Allah SWT Berfirman artinya : Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman TERBAIK menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan MELIPATGANDAKAN
pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah MENYEMPITKAN dan MELAPANGKAN (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan. ( QS Al Baqarah : 245 )

Allah SWT Berfirman artinya : Sesungguhnya orang-orang yang membenarkan (Allah dan Rasul- Nya) baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan DILIPATGANDAKAN
(pembayarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak ( QS Al Hadid : 18 )

Allah SWT Berfirman artinya : Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah melipat gandakan balasannya kepadamu dan mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pembalas Jasa lagi Maha Penyantun.Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah melipat gandakan balasannya kepadamu dan mengampuni kamu. Dan Allah Maha PEMBALAS JASA lagi MAHA PENYANTUN. ( QS At Taghaabun : 17 )
Umur atau usia jatah kita adalah bekal kita. Siapa yang menyia-nyiakann
ya, maka sia-sialah hidupnya. Dan kelak dapat menemuinya hasil-hasil apa yang telah disia-siakan selama hidupnya. Keyakinan dengan membenarkan sebenar-benarny
a akan tugas hidup akan datang dan di saat kedatangannya itu tiada berguna karena sudah berlalu masanya. Selanjutnya hadapilah keadaan hidup yang tiada batas akhirnya nan abadi dengan imbalan setimpal sesuai hasil yang diperolehnya tatkala itu. Oleh karena itu, tidak sepantasnya kita sebagai seorang Muslim yang beriman menyambut hari raya. Seharusnya kita merayakannya dengan introspeksi diri, bertaubat, kemudian berbenah diri untuk perbaikan tahun kedepan, karena keberhasilan Ramadhan keberhasilan lailatul qadar adalah mutlak ditandai perubahan dalam kepribadian sebagai seorang Muslim.

Adapun rasa kegembiraan sebagai sifat dasar yang umum sebagai manusia, maka cukuplah dengan mengungkapkan kegembiraan yang tidak berlebihan apalagi sampai berlomba memamerkan perhiasan, status diri ketika berkumpul bersama, hingga yang ada dengki, iri hati, berbangga diri, riya dalam takdir kehidupan sesaat, yang semuanya akan hilang saat diliang lahat.

Iman dan Amal yang kita bawa, introspeksi diri menyikapi kehidupan ini sesuai sunnah Nabi dan Para Shahabatnya sebagai manusia Muttaqien, Generasi merekalah generasi taqwa dan yang kita bisa adalah meniru sebaik-baiknya .

Perbaikan diri adalah kesungguhan hati dalam memilih, apakah porsi kesungguhan kita selama ini cenderung dijalan Allah atau sebaliknya ?.

Apakah hidup yang diberikan Allah SWT sebagai amanah ini akan dijalankan sesuai Dienul Islam, apakah semaunya sendiri atau berdasarkan orang lain yang tidak aman dari jaminan kebenarannya ?

Semua keberhasilan Ramadhan akan terlihat dalam kepribadian kita diluar Ramadhan.

Allah SWT berfirman, yang artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah sesungguhnya Allah Mahamengetahui apa yang kamu kerjakan." (Q. S. Al-Hasyr: 18).

Dengan berganti tahun maka semakin bertambah umur kita, akan tetapi sesungguhnya semakin berkurang jatah hidup kita di dunia. Dari seolah kita menatap pada ujung usia dan merasakan langkah demi langkah kita setiap detik menuju ke sana, kita rasakan dalam getaran hati dan jiwa ini, sungguh semakin dekat seakan ajal menyongsong. Lalu, apakah yang telah kita perbuat selama ini dihadapan Allah. Sudah siapkah kita jika sewaktu-waktu Allah mengambil kita.

Allah SWT Berfirman, artinya, "Dan (alangkah ngerinya), jika sekiranya kamu melihat orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata): 'Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal saleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin'." (Q. S. As-Sajdah: 12)

Orang yang cerdik adalah orang yang berjuang keras mempergunakan umurnya dengan berbakti kepada Allah SWT. Tiada jalan lain selain mengisi umur kita dengan berbagai macam kebaikan dan kemuliaan. Dengan demikian kita telah menempuh hidup atau mengisi usia ini dengan tidak sia-sia. Agama ini menganjurkan agar hidup kita di hari ini lebih baik daripada kemarin dalam konteks iman dan amal. Jika tidak demikian, maka kita termasuk orang yang merugi (Q. S. Al-'Ashr: 1-3)

Menjelang Ramadhan mari saling mengingatkan jangan lupa zakat fitrah, dan sedekah terbaik silahkan keluarkan selagi masih ada waktu, salurkan disentra2 sedekah yang anda jumpai dan bisa dilakukan, baik Masjid dan Syiar Islam dipedalaman, pelosok, baik tetangga sebelah yang menjadi dhuafa, baik kerabat keluarga yang miskin, ustadz-ustadz yang hidupnya pas-pasan disekitar rumah anda, wah dahsyat tuh, pokoknya silahkan siapa saja asalkan ikhlas dengan catatan penting tidak terlalu lama mengulur waktu sampai diluar Ramadhan, karena kebaikan amal disisi Allah SWT semua berbalik kediri kita sendiri, demi keselamatan kita didunia apalagi dinegeri akhirat yang kekal abadi, seperti hadist poluler = Bersedekahlah untuk menghindar dari api neraka, walau hanya separuh biji kurma.

Apalagi hari-hari ini menjelang 10 akhir sebagai pembebasan dari api neraka, jadi sambutlah.

( Doa Bersama satu dan Semuanya )

Jazakumullah khair donasi Fahmi Fauzi Islam bagian dari tim ustadz dengan keberkahan wira usahanya, ia sumbang sebesar 200 juta yang ia sumbangkan kepada saudara seiman sebagian lansia dhuafa plus syiar dakwah kepada mereka, jadi tidak sekedar bantuan materi semata, tetapi dakwah secara rutin kepada mereka dan juga sebagian saudara seiman diluar negeri yang merupakan korban intimidasi kaum yang zhalim sebagai mana pemberitaan yang marak akhir-akhir ini. Semoga dapat diteladani seperti halnya manusia terbaik dari umat ini yaitu Abu Bakar Shiddiq, dan Umar yang pernah bersedekah besar-besaran secara terbuka atas perintah Rasulullah SAW saat perang tabuk menjelang Ramadhan.

BISMILLAHIRROHM
AANIRROHIIM...Yaa Rabb terimalah Infaq hamba-Mu Fahmi Fauzi Islam, berkahi usaha dan penghidupannya didunia terlebih lagi diakhirat, ia bersedekah terbaik dibulan terbaik, dimasa-masa hari terakhir yang terbaik selama Ramadhan, Yaa Rohmaan, Yaa Rohiim, Berkahilah rizki mereka yang mengaminkan dengan ikhlas dan hati yang tulus nan bersih agar bisa bersedekah terbaik kepada siapapun dan kapanpun, rangkumkan hati kami menuju keikhlasan beramal shaleh terbaik kepada-Mu, Engkaulah Penolong Kami, Mampukan kami semua dalam menegakkan Dien-Mu, mengikuti sunnah para Rosul-Mu, Wali-Mu para Sholihin, Shiddiqin, Syuhada, Amiin Yaa Mujiib, Yaa Fattah Yaa Rozzaaq, Yaa Ghoniyyu, Yaa Hamiid, Yaa Mughni.

( Terbaik dibulan Terbaik )

Allah SWT Berfirman artinya : Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara TERSEMBUNYI dan TERANG-TERANGAN
, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka BERSEDIH HATI. ( QS Al Baqarah : 274 )

Allah SWT Berfirman artinya : Maka BERLOMBA-LOMBAL
AH (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu ( QS Al Baqarah : 148 )

Allah SWT Berfirman artinya : Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman TERBAIK menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan MELIPATGANDAKAN
pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah MENYEMPITKAN dan MELAPANGKAN (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan. ( QS Al Baqarah : 245 )

Allah SWT Berfirman artinya : Sesungguhnya orang-orang yang membenarkan (Allah dan Rasul- Nya) baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan DILIPATGANDAKAN
(pembayarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak ( QS Al Hadid : 18 )

Allah SWT Berfirman artinya : Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah melipat gandakan balasannya kepadamu dan mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pembalas Jasa lagi Maha Penyantun.Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah melipat gandakan balasannya kepadamu dan mengampuni kamu. Dan Allah Maha PEMBALAS JASA lagi MAHA PENYANTUN. ( QS At Taghaabun : 17 )
Umur atau usia jatah kita adalah bekal kita. Siapa yang menyia-nyiakann
ya, maka sia-sialah hidupnya. Dan kelak dapat menemuinya hasil-hasil apa yang telah disia-siakan selama hidupnya. Keyakinan dengan membenarkan sebenar-benarnya akan tugas hidup akan datang dan di saat kedatangannya itu tiada berguna karena sudah berlalu masanya. Selanjutnya hadapilah keadaan hidup yang tiada batas akhirnya nan abadi dengan imbalan setimpal sesuai hasil yang diperolehnya tatkala itu. Oleh karena itu, tidak sepantasnya kita sebagai seorang Muslim yang beriman menyambut hari raya. Seharusnya kita merayakannya dengan introspeksi diri, bertaubat, kemudian berbenah diri untuk perbaikan tahun kedepan, karena keberhasilan Ramadhan keberhasilan lailatul qadar adalah mutlak ditandai perubahan dalam kepribadian sebagai seorang Muslim.

Adapun rasa kegembiraan sebagai sifat dasar yang umum sebagai manusia, maka cukuplah dengan mengungkapkan kegembiraan yang tidak berlebihan apalagi sampai berlomba memamerkan perhiasan, status diri ketika berkumpul bersama, hingga yang ada dengki, iri hati, berbangga diri, riya dalam takdir kehidupan sesaat, yang semuanya akan hilang saat diliang lahat.

Iman dan Amal yang kita bawa, introspeksi diri menyikapi kehidupan ini sesuai sunnah Nabi dan Para Shahabatnya sebagai manusia Muttaqien, Generasi merekalah generasi taqwa dan yang kita bisa adalah meniru sebaik-baiknya .

Perbaikan diri adalah kesungguhan hati dalam memilih, apakah porsi kesungguhan kita selama ini cenderung dijalan Allah atau sebaliknya ?.

Apakah hidup yang diberikan Allah SWT sebagai amanah ini akan dijalankan sesuai Dienul Islam, apakah semaunya sendiri atau berdasarkan orang lain yang tidak aman dari jaminan kebenarannya ?

Semua keberhasilan Ramadhan akan terlihat dalam kepribadian kita diluar Ramadhan.

Allah SWT berfirman, yang artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah sesungguhnya Allah Mahamengetahui apa yang kamu kerjakan." (Q. S. Al-Hasyr: 18).

Dengan berganti tahun maka semakin bertambah umur kita, akan tetapi sesungguhnya semakin berkurang jatah hidup kita di dunia. Dari seolah kita menatap pada ujung usia dan merasakan langkah demi langkah kita setiap detik menuju ke sana, kita rasakan dalam getaran hati dan jiwa ini, sungguh semakin dekat seakan ajal menyongsong. Lalu, apakah yang telah kita perbuat selama ini dihadapan Allah. Sudah siapkah kita jika sewaktu-waktu Allah mengambil kita.

Allah SWT Berfirman, artinya, "Dan (alangkah ngerinya), jika sekiranya kamu melihat orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata): 'Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal saleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin'." (Q. S. As-Sajdah: 12)

Orang yang cerdik adalah orang yang berjuang keras mempergunakan umurnya dengan berbakti kepada Allah SWT. Tiada jalan lain selain mengisi umur kita dengan berbagai macam kebaikan dan kemuliaan. Dengan demikian kita telah menempuh hidup atau mengisi usia ini dengan tidak sia-sia. Agama ini menganjurkan agar hidup kita di hari ini lebih baik daripada kemarin dalam konteks iman dan amal. Jika tidak demikian, maka kita termasuk orang yang merugi (Q. S. Al-'Ashr: 1-3)

Menjelang Ramadhan mari saling mengingatkan jangan lupa zakat fitrah, dan sedekah terbaik silahkan keluarkan selagi masih ada waktu, salurkan disentra2 sedekah yang anda jumpai dan bisa dilakukan, baik Masjid dan Syiar Islam dipedalaman, pelosok, baik tetangga sebelah yang menjadi dhuafa, baik kerabat keluarga yang miskin, ustadz-ustadz yang hidupnya pas-pasan disekitar rumah anda, wah dahsyat tuh, pokoknya silahkan siapa saja asalkan ikhlas dengan catatan penting tidak terlalu lama mengulur waktu sampai diluar Ramadhan, karena kebaikan amal disisi Allah SWT semua berbalik kediri kita sendiri, demi keselamatan kita didunia apalagi dinegeri akhirat yang kekal abadi, seperti hadist poluler = Bersedekahlah untuk menghindar dari api neraka, walau hanya separuh biji kurma.

Apalagi hari-hari ini menjelang 10 akhir sebagai pembebasan dari api neraka, jadi sambutlah.

( Doa Bersama satu dan Semuanya )

Jazakumullah khair donasi Fahmi Fauzi Islam bagian dari tim ustadz dengan keberkahan wira usahanya, ia sumbang sebesar 200 juta yang ia sumbangkan kepada saudara seiman sebagian lansia dhuafa plus syiar dakwah kepada mereka, jadi tidak sekedar bantuan materi semata, tetapi dakwah secara rutin kepada mereka dan juga sebagian saudara seiman diluar negeri yang merupakan korban intimidasi kaum yang zhalim sebagai mana pemberitaan yang marak akhir-akhir ini. Semoga dapat diteladani seperti halnya manusia terbaik dari umat ini yaitu Abu Bakar Shiddiq, dan Umar yang pernah bersedekah besar-besaran secara terbuka atas perintah Rasulullah SAW saat perang tabuk menjelang Ramadhan.

BISMILLAHIRROHMAANIRROHIIM...Yaa Rabb terimalah Infaq hamba-Mu Fahmi Fauzi Islam, berkahi usaha dan penghidupannya didunia terlebih lagi diakhirat, ia bersedekah terbaik dibulan terbaik, dimasa-masa hari terakhir yang terbaik selama Ramadhan, Yaa Rohmaan, Yaa Rohiim, Berkahilah rizki mereka yang mengaminkan dengan ikhlas dan hati yang tulus nan bersih agar bisa bersedekah terbaik kepada siapapun dan kapanpun, rangkumkan hati kami menuju keikhlasan beramal shaleh terbaik kepada-Mu, Engkaulah Penolong Kami, Mampukan kami semua dalam menegakkan Dien-Mu, mengikuti sunnah para Rosul-Mu, Wali-Mu para Sholihin, Shiddiqin, Syuhada, Amiin Yaa Mujiib, Yaa Fattah Yaa Rozzaaq, Yaa Ghoniyyu, Yaa Hamiid, Yaa Mughni.

( Terbaik dibulan Terbaik )

Allah SWT Berfirman artinya : Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara TERSEMBUNYI dan TERANG-TERANGAN, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka BERSEDIH HATI. ( QS Al Baqarah : 274 )

Allah SWT Berfirman artinya : Maka BERLOMBA-LOMBALAH (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu ( QS Al Baqarah : 148 )

Allah SWT Berfirman artinya : Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman TERBAIK menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan MELIPATGANDAKAN pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah MENYEMPITKAN dan MELAPANGKAN (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan. ( QS Al Baqarah : 245 )

Allah SWT Berfirman artinya : Sesungguhnya orang-orang yang membenarkan (Allah dan Rasul- Nya) baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan DILIPATGANDAKAN (pembayarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak ( QS Al Hadid : 18 )

Allah SWT Berfirman artinya : Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah melipat gandakan balasannya kepadamu dan mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pembalas Jasa lagi Maha Penyantun.Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah melipat gandakan balasannya kepadamu dan mengampuni kamu. Dan Allah Maha PEMBALAS JASA lagi MAHA PENYANTUN. ( QS At Taghaabun : 17 )

Minggu, 12 Agustus 2012

Dalam buku-buku mengenai penjualan, saya sering menemukan tentang istilah berkaca ini. Pada intinya ketika 2 orang terkoneksi dan melakukan hubungan pembicaraan yang positif, mereka secara tidak sadar akan saling berkaca satu sama lain. Dalam arti anda akan sedikit meniru bahasa tubuh lawan bicara anda, begitu juga sebaliknya.
Anda dapat juga melakukan teknik berkaca yang proaktif (dengan sadar) untuk lebih meningkatkan kualitas hubungan anda dan lawan bicara anda. Sebagai contoh, jika lawan bicara anda sedikit mencondongkan badannya ke depan, anda dapat juga mencondongkan badan anda ke depan. Jika lawan bicara anda menaruh satu tangannya di atas meja, anda juga dapat melakukan hal yang sama. Namun tetap perlu diingat, jangan melakukan gerakan tiruan dengan jeda waktu yang sangat singkat dan hampir semua gerakan ditiru. Lawan bicara anda akan melihat suatu keanehan dan tampak seperti sirkus. :)
16. Jagalah selalu sikap anda.
Apa yang anda rasakan akan tersalur lewat bahasa tubuh dan dapat menjadi perbedaan yang besar terhadap kualitas hubungan anda dan lawan bicara anda. Tetaplah jaga sikap yang positif, terbuka dan santai.
Perlu diingat bahwa anda dapat merubah bahasa tubuh yang kurang baik, tentu saja selama anda memahami bahwa untuk menciptakan kebiasaan yang baru memerlukan sebuah proses. Jangan juga mencoba melakukan semua dengan sekaligus karena akan membuat anda bingung dan penat.
Fokus saja pada 2-3 bahasa tubuh yang menjadi prioritas anda dan perbaiki terus menerus selama 3-4 minggu. Setelah waktu tersebut anda akan menciptakan suatu kebiasaan yang baru. Kemudian anda dapat melanjutkannya lagi untuk 2-3 bahasa tubuh berikutnya.

Berkomunikasi dengan orang lain memang perlu sebuah teknik dan cara yang benar, karena tidak semua orang tahu bagaimana cara berkomunikasi yang baik dan bersahabat dengan orang lain agar maksud anda tercapai. Kali ini saya mencoba mengulas 5 tips sederhana agar anda mampu berkomunikasi dengan baik dan bersahabat (komunikasi yang bersahabat;red) dengan orang lain, apa saja tips sederhana tersebut?. Ini dia penjelasannya.

1. Pastikan anda berkenalan dengan ramah dan sopan dengan orang yang baru saja anda kenal, karena dengan berkenalan dengan sopan dan santun, anda akan membangun citra anda di mata lawan bicara anda, sehingga lawan bicara anda akan merasa respek dengan anda, atau minimal anda sudah kenal dengan lawan bicara anda, sehingga anda bisa maju ke tahap bagaimana berkomunikasi yang baik selanjutnya

2. Biasanya kebanyakan orang akan sering mempertanyakan dua hal yang pertama ketika mereka akan memulai pembicaraan/obrolan yang sederhana, yaitu pertama adalah menanyakan nama, yang kedua adalah alamat dan setelah itu berkembang kepada hobi, pekerjaan dan lain-lain. Jadi pastikan anda mengatakan nama anda dengan jelas dan baik, karena lawan anda akan mendengar nama untuk pertama kalinya dan pastinya orang akan lebih bersahabat jika sudah mengenal nama anda, bukan?

3. Pastikan pandangan anda tertuju kepada mata lawan bicara anda, pandanglah dia dengan penuh percaya diri seolah-olah anda memang membutuhkan informasi yang penting tentang dirinya dan tentang apa saja yang anda ingin tahu. Pandangan yang sopan yang diselingi dengan senyum yang ramah akan membuat lawan bicara kita merasa nyaman berkomunikasi dengan kita.

4. Berikan rasa empati/welas kasih ketika lawan bicara anda mulai berbicara seputar masalah pribadinya. Rasa empati akan mudah memberikan kita keleluasaan untuk mengeksplor lebih jauh untuk bagaimana cara berkomunikasi yang baik dengan orang lain.

5. Gunakan kosa kata dan artikulasi yang jelas, nada yang pas dan intonasi yang baik ketika anda berkomunikasi yang baik dan bersahabat dengan orang lain. Pengucapan kata memang bagi sebagian orang tidak terlalu penting, namun ketika anda mulai berkomunikasi dengan orang lain, pastikan suara anda terdengar jelas dengan orang lain, jangan sungkan-sungkan ketika mulai untuk berbicara.

6. Berikan waktu kepada lawan bicara anda untuk mengakhiri pembicaraannya dan jangan pernah sekali-kali memotong ketika lawan bicara anda sedang berbicara. Ini sangat penting karena anda pasti memiliki giliran untuk bicara dan lawan bicara anda akan lebih menghormati anda.

7. Jika komunikasi anda sudah lancar dengan orang lain, anda akan bebas untuk memilih topik yang lain untuk dibicarakan seperti hobi, anak, pekerjaaan dan lain-lain. Pastikan topik anda berhubungan erat dengan lawan bicara anda, setidaknya anda tahu tentang topik yang di buka oleh lawan bicara anda.

8. Akhiri pembicaraan/komunikasi dengan orang lain yang sudah anda kenal dengan salam yang sopan dan santun. Salam penutup biasanya akan memberikan kesan yang positif bagi lawan bicara anda, sehingga tidak tertutup kemungkinan akan ada lagi pertemuan-pertemuan berikutnya.

Sabtu, 11 Agustus 2012

DI TENGAH krisis bangsa Indonesia yang berkepanjangan dewasa ini, bangsa Indonesia membutuhkan lahirnya “Kyai Syafi’ie yang baru” untuk memandu moral rakyat Indonesia yang tengah sakit parah. Masyarakat dan bangsa sangat membutuhkan ulama kharismatik yang mewarisi semangat juang Rasulullah Muhammad SAW sehingga dapat diteladani dalam sikap dan perjuangan untuk membangun masa depan yang lebih baik. KH Abdullah Syafi’ie, ulama Betawi yang lahir di Kampung Bali Matraman, Jakarta pada 16 Sya’ban 1329 Hijriyah bertepatan dengan 10 Agustus 1910 Miladiyah. Ayahnya Haji Syafi’ie bin Sairan dan ibunya Nona binti Asy’ari, beliau memiliki dua saudara perempuan yakni Hajjah Siti Rogayah dan Hajjah Siti Aminah.

Ketika berusia 17 tahun, Abdullah Syafi’ie memperoleh pemberitahuan untuk belajar di langgar partikelir dan ketika berusia 23 tahun mulai membangun Masjid Al Barkah di Kampung Bali Matraman, di sana pula beliau menekuni ajaran Islam, membangun masyarakat.

Beliau pernah berguru kepada Habib Alawy bin Tohir Alhaddad di Bogor dan sekitar tahun 1940-an mulai membangun madrasah ibtidaiyah meski sederhana namun mampu menampung santri di sekitarnya. Tahun 1957 membangun aula As Syafiiyah untuk Madrasah Tsanawiyah lilmuballighin wa muallimin. Disusul tahun 1965 mendirikan Akademi Pendidikan Islam As Syafiiyah, tahun 1967 mendirikan Radio As Syafiiyah, dan tahun 1968 merintis pengembangan As Syafiiyah di kawasan pinggiran Jatiwaringin.

Radio Assafi’iyah memberitakan KH Abdullah Syafi’ie meninggal dunia tanggal 3 September 1985 dalam usia 75 tahun. dari radio Islam itu bergema ayat-ayat suci Alquran diselingi berita-berita duka cita.rumah duka di Kampung Balimatraman, Tebet Selatan, Jakarta Selatan. ribuan orang yang tengah ber-takziah. Suara tahlil, takbir dan tahmid bergema tiada henti. KH Abdullah Syafi’ie memang dikenal luas oleh masyarakat.dari
rumah duka di Kampung Balimatraman ke peristirahatan terakhir di Pesantren Asyafi’iyah, Jatiwaringin, mesin mobil dimatikan. Karena, ribuan pelayat rela untuk saling rebutan mendorongnya sejauh 17 km.

Subhanallah…. begitu memuliakannya engkau, kepada hambamu yang benar-benar beriman dan bertaqwa kepadamu, hingga orang-orang rela berduyun-duyun untuk ikut mengantarkan jenazah hambamu yang mulia ini hingga berpuluh-puluh kilometer. Ada yang ingin menambahkan mengenai beliau dipersilahkan.
 
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10151015418758790&id=203914683789&refid=7&ref=stream&_ft_=qid.5775553792792446593%3Amf_story_key.-8831633803903365242
Istriku, kenapa kau menangis?
Apa kau menyesal menikah denganku?
(Istriku menggeleng)
Lalu kenapa kau alirkan air mata itu?
Aku ingin melihat senyum diwajahmu
(Istriku diam, ku tatap wajahnya, dan dia memelukku)

Apa kau merindukanku?
(Istriku mengangguk dalam pelukanku, aku tersenyum)
Aku pun merasakan yang sama,
Maafkan aku karena lama menjemputmu, istriku
Ketahuilah, aku bukan sengaja melakukannya,
Hanya saja aku harus mempersiapkan diriku,
dengan ilmu, agar aku bisa menjadi suami yang baik untukmu,
menjagamu, menjadi tempat bermanjamu,

Aku tahan rinduku padamu,
Aku tau, kau pun sangat merindukanku,
Tapi lihatlah sekarang, aku disini
bersamamu untuk saling melepas rindu

Ketahuilah istriku,
aku sangat bahagia akhirnya bisa bertemu denganmu,
Kaulah yang akan menemaniku
menyempurnakan separuh agamaku ini,
Janganlah kau sia-siakan air mata itu untukku,
Oleh karena itu Istriku, Janganlah Menangis,
Terikatnya jalinan cinta dua orang insan dalam sebuah pernikahan adalah perkara yang sangat diperhatikan dalam syariat Islam yang mulia ini. Bahkan kita dianjurkan untuk serius dalam permasalahan ini dan dilarang menjadikan hal ini sebagai bahan candaan atau main-main.

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

ثلاث جدهن جد وهزلهن جد: النكاح والطلاق والرجعة

“Tiga hal yang seriusnya dianggap benar-benar serius dan bercandanya dianggap serius: nikah, cerai dan ruju.’” (Diriwayatkan oleh Al Arba’ah kecuali An Nasa’i. Dihasankan oleh Al Albani dalam Ash Shahihah)

Salah satunya dikarenakan menikah berarti mengikat seseorang untuk menjadi teman hidup tidak hanya untuk satu-dua hari saja bahkan seumur hidup, insya Allah. Jika demikian, merupakan salah satu kemuliaan syariat Islam bahwa orang yang hendak menikah diperintahkan untuk berhati-hati, teliti dan penuh pertimbangan dalam memilih pasangan hidup.

Sungguh sayang, anjuran ini sudah semakin diabaikan oleh kebanyakan kaum muslimin. Sebagian mereka terjerumus dalam perbuatan maksiat seperti pacaran dan semacamnya, sehingga mereka pun akhirnya menikah dengan kekasih mereka tanpa memperhatikan bagaimana keadaan agamanya. Sebagian lagi memilih pasangannya hanya dengan pertimbangan fisik. Mereka berlomba mencari wanita cantik untuk dipinang tanpa peduli bagaimana kondisi agamanya. Sebagian lagi menikah untuk menumpuk kekayaan. Mereka pun meminang lelaki atau wanita yang kaya raya untuk mendapatkan hartanya. Yang terbaik tentu adalah apa yang dianjurkan oleh syariat, yaitu berhati-hati, teliti dan penuh pertimbangan dalam memilih pasangan hidup serta menimbang anjuran-anjuran agama dalam memilih pasangan.

Setiap muslim yang ingin beruntung dunia akhirat hendaknya mengidam-idamkan sosok suami dan istri dengan kriteria sebagai berikut:

1. Taat kepada Allah dan Rasul-Nya

Ini adalah kriteria yang paling utama dari kriteria yang lain. Maka dalam memilih calon pasangan hidup, minimal harus terdapat satu syarat ini. Karena Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ

“Sesungguhnya yang paling mulia di antara kalian adalah yang paling bertaqwa.” (QS. Al Hujurat: 13)

Sedangkan taqwa adalah menjaga diri dari adzab Allah Ta’ala dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Maka hendaknya seorang muslim berjuang untuk mendapatkan calon pasangan yang paling mulia di sisi Allah, yaitu seorang yang taat kepada aturan agama. Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam pun menganjurkan memilih istri yang baik agamanya,

تنكح المرأة لأربع: لمالها ولحسبها وجمالها ولدينها، فاظفر بذات الدين تربت يداك

“Wanita biasanya dinikahi karena empat hal: karena hartanya, karena kedudukannya, karena parasnya dan karena agamanya. Maka hendaklah kamu pilih wanita yang bagus agamanya (keislamannya). Kalau tidak demikian, niscaya kamu akan merugi.” (HR. Bukhari-Muslim)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

إذا جاءكم من ترضون دينه وخلقه فزوجوه إلا تفعلوه تكن فتنة في الأرض وفساد كبير

“Jika datang kepada kalian seorang lelaki yang kalian ridhai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia. Jika tidak, maka akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang besar.” (HR. Tirmidzi. Al Albani berkata dalam Adh Dho’ifah bahwa hadits ini hasan lighoirihi)

Jika demikian, maka ilmu agama adalah poin penting yang menjadi perhatian dalam memilih pasangan. Karena bagaimana mungkin seseorang dapat menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, padahal dia tidak tahu apa saja yang diperintahkan oleh Allah dan apa saja yang dilarang oleh-Nya? Dan disinilah diperlukan ilmu agama untuk mengetahuinya.

Maka pilihlah calon pasangan hidup yang memiliki pemahaman yang baik tentang agama. Karena salah satu tanda orang yang diberi kebaikan oleh Allah adalah memiliki pemahaman agama yang baik. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

من يرد الله به خيرا يفقهه في الدين

“Orang yang dikehendaki oleh Allah untuk mendapat kebaikan akan dipahamkan terhadap ilmu agama.” (HR. Bukhari-Muslim)

2. Al Kafa’ah (Sekufu)

Yang dimaksud dengan sekufu atau al kafa’ah -secara bahasa- adalah sebanding dalam hal kedudukan, agama, nasab, rumah dan selainnya (Lisaanul Arab, Ibnu Manzhur). Al Kafa’ah secara syariat menurut mayoritas ulama adalah sebanding dalam agama, nasab (keturunan), kemerdekaan dan pekerjaan. (Dinukil dari Panduan Lengkap Nikah, hal. 175). Atau dengan kata lain kesetaraan dalam agama dan status sosial. Banyak dalil yang menunjukkan anjuran ini. Di antaranya firman Allah Ta’ala,

الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ

“Wanita-wanita yang keji untuk laki-laki yang keji. Dan laki-laki yang keji untuk wanita-wanita yang keji pula. Wanita-wanita yang baik untuk laki-laki yang baik. Dan laki-laki yang baik untuk wanita-wanita yang baik pula.” (QS. An Nur: 26)

Al Bukhari pun dalam kitab shahihnya membuat Bab Al Akfaa fid Diin (Sekufu dalam agama) kemudian di dalamnya terdapat hadits,

تنكح المرأة لأربع: لمالها ولحسبها وجمالها ولدينها، فاظفر بذات الدين تربت يداك

“Wanita biasanya dinikahi karena empat hal: karena hartanya, karena kedudukannya, karena parasnya dan karena agamanya. Maka hendaklah kamu pilih karena agamanya (keislamannya), sebab kalau tidak demikian, niscaya kamu akan merugi.” (HR. Bukhari-Muslim)

Salah satu hikmah dari anjuran ini adalah kesetaraan dalam agama dan kedudukan sosial dapat menjadi faktor kelanggengan rumah tangga. Hal ini diisyaratkan oleh kisah Zaid bin Haritsah radhiyallahu ‘anhu, seorang sahabat yang paling dicintai oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dinikahkan dengan Zainab binti Jahsy radhiyallahu ‘anha. Zainab adalah wanita terpandang dan cantik, sedangkan Zaid adalah lelaki biasa yang tidak tampan. Walhasil, pernikahan mereka pun tidak berlangsung lama. Jika kasus seperti ini terjadi pada sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, apalagi kita?

3. Menyenangkan jika dipandang

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits yang telah disebutkan, membolehkan kita untuk menjadikan faktor fisik sebagai salah satu kriteria memilih calon pasangan. Karena paras yang cantik atau tampan, juga keadaan fisik yang menarik lainnya dari calon pasangan hidup kita adalah salah satu faktor penunjang keharmonisan rumah tangga. Maka mempertimbangkan hal tersebut sejalan dengan tujuan dari pernikahan, yaitu untuk menciptakan ketentraman dalam hati.

Allah Ta’ala berfirman,

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجاً لِّتَسْكُنُوا إِلَيْهَا

“Dan di antara tanda kekuasaan Allah ialah Ia menciptakan bagimu istri-istri dari jenismu sendiri agar kamu merasa tenteram denganya.” (QS. Ar Ruum: 21)

Dalam sebuah hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menyebutkan 4 ciri wanita sholihah yang salah satunya,

وان نظر إليها سرته

“Jika memandangnya, membuat suami senang.” (HR. Abu Dawud. Al Hakim berkata bahwa sanad hadits ini shahih)

Oleh karena itu, Islam menetapkan adanya nazhor, yaitu melihat wanita yang yang hendak dilamar. Sehingga sang lelaki dapat mempertimbangkan wanita yang yang hendak dilamarnya dari segi fisik. Sebagaimana ketika ada seorang sahabat mengabarkan pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa ia akan melamar seorang wanita Anshar. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أنظرت إليها قال لا قال فاذهب فانظر إليها فإن في أعين الأنصار شيئا

“Sudahkah engkau melihatnya?” Sahabat tersebut berkata, “Belum.” Beliau lalu bersabda, “Pergilah kepadanya dan lihatlah ia, sebab pada mata orang-orang Anshar terdapat sesuatu.” (HR. Muslim)

4. Subur (mampu menghasilkan keturunan)

Di antara hikmah dari pernikahan adalah untuk meneruskan keturunan dan memperbanyak jumlah kaum muslimin dan memperkuat izzah (kemuliaan) kaum muslimin. Karena dari pernikahan diharapkan lahirlah anak-anak kaum muslimin yang nantinya menjadi orang-orang yang shalih yang mendakwahkan Islam. Oleh karena itulah, Rasullullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan untuk memilih calon istri yang subur,

تزوجوا الودود الولود فاني مكاثر بكم الأمم

“Nikahilah wanita yang penyayang dan subur! Karena aku berbangga dengan banyaknya ummatku.” (HR. An Nasa’I, Abu Dawud. Dihasankan oleh Al Albani dalam Misykatul Mashabih)

Karena alasan ini juga sebagian fuqoha (para pakar fiqih) berpendapat bolehnya fas-khu an nikah (membatalkan pernikahan) karena diketahui suami memiliki impotensi yang parah. As Sa’di berkata: “Jika seorang istri setelah pernikahan mendapati suaminya ternyata impoten, maka diberi waktu selama 1 tahun, jika masih dalam keadaan demikian, maka pernikahan dibatalkan (oleh penguasa)” (Lihat Manhajus Salikin, Bab ‘Uyub fin Nikah hal. 202)

Kriteria Khusus untuk Memilih Calon Suami

Khusus bagi seorang muslimah yang hendak memilih calon pendamping, ada satu kriteria yang penting untuk diperhatikan. Yaitu calon suami memiliki kemampuan untuk memberi nafkah. Karena memberi nafkah merupakan kewajiban seorang suami. Islam telah menjadikan sikap menyia-nyiakan hak istri, anak-anak serta kedua orang tua dalam nafkah termasuk dalam kategori dosa besar. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كفى بالمرء إثما أن يضيع من يقوت

“Cukuplah seseorang itu berdosa bila ia menyia-nyiakan orang yang menjadi tanggungannya.” (HR. Ahmad, Abu Dawud. Al Hakim berkata bahwa sanad hadits ini shahih).

Oleh karena itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun membolehkan bahkan menganjurkan menimbang faktor kemampuan memberi nafkah dalam memilih suami. Seperti kisah pelamaran Fathimah binti Qais radhiyallahu ‘anha:

عن فاطمة بنت قيس رضي الله عنها قالت: أتيت النبي صلى الله عليه وسلم، فقلت: إن أبا الجهم ومعاوية خطباني؟ فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم:”أما معاوية، فصعلوك لا مال له ، وأما أبوالجهم، فلا يضع العصا عن عاتقه

“Dari Fathimah binti Qais radhiyallahu ‘anha, ia berkata: ‘Aku mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu aku berkata, “Sesungguhnya Abul Jahm dan Mu’awiyah telah melamarku”. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Adapun Mu’awiyah adalah orang fakir, ia tidak mempunyai harta. Adapun Abul Jahm, ia tidak pernah meletakkan tongkat dari pundaknya”.” (HR. Bukhari-Muslim)

Dalam hadits ini Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak merekomendasikan Muawiyah radhiyallahu ‘anhu karena miskin. Maka ini menunjukkan bahwa masalah kemampuan memberi nafkah perlu diperhatikan.

Namun kebutuhan akan nafkah ini jangan sampai dijadikan kriteria dan tujuan utama. Jika sang calon suami dapat memberi nafkah yang dapat menegakkan tulang punggungnya dan keluarganya kelak itu sudah mencukupi. Karena Allah dan Rasul-Nya mengajarkan akhlak zuhud (sederhana) dan qana’ah (menyukuri apa yang dikarunai Allah) serta mencela penghamba dan pengumpul harta. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

تعس عبد الدينار، والدرهم، والقطيفة، والخميصة، إن أعطي رضي، وإن لم يعط لم يرض

“Celakalah hamba dinar, celakalah hamba dirham, celakalah hamba khamishah dan celakalah hamba khamilah. Jika diberi ia senang, tetapi jika tidak diberi ia marah.” (HR. Bukhari).

Selain itu, bukan juga berarti calon suami harus kaya raya. Karena Allah pun menjanjikan kepada para lelaki yang miskin yang ingin menjaga kehormatannya dengan menikah untuk diberi rizki.

وَأَنكِحُوا الْأَيَامَى مِنكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِن يَكُونُوا فُقَرَاء يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِن فَضْلِهِ

“Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kalian. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya.” (QS. An Nur: 32)

Kriteria Khusus untuk Memilih Istri

Salah satu bukti bahwa wanita memiliki kedudukan yang mulia dalam Islam adalah bahwa terdapat anjuran untuk memilih calon istri dengan lebih selektif. Yaitu dengan adanya beberapa kriteria khusus untuk memilih calon istri. Di antara kriteria tersebut adalah:

1. Bersedia taat kepada suami

Seorang suami adalah pemimpin dalam rumah tangga. Sebagaimana firman Allah Ta’ala,

الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاء

“Kaum laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita.” (QS. An Nisa: 34)

Sudah sepatutnya seorang pemimpin untuk ditaati. Ketika ketaatan ditinggalkan maka hancurlah ‘organisasi’ rumah tangga yang dijalankan. Oleh karena itulah, Allah dan Rasul-Nya dalam banyak dalil memerintahkan seorang istri untuk taat kepada suaminya, kecuali dalam perkara yang diharamkan. Meninggalkan ketaatan kepada suami merupakan dosa besar, sebaliknya ketaatan kepadanya diganjar dengan pahala yang sangat besar.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا صَلَتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَصَنَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ بَعْلَهَا، دَخَلَتْ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شَاءَتْ

“Apabila seorang wanita mengerjakan shalat lima waktunya, mengerjakan puasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan menaati suaminya, maka ia akan masuk surga dari pintu mana saja yang ia inginkan.” (HR. Ibnu Hibban. Dishahihkan oleh Al Albani)

Maka seorang muslim hendaknya memilih wanita calon pasangan hidupnya yang telah menyadari akan kewajiban ini.

2. Menjaga auratnya dan tidak memamerkan kecantikannya kecuali kepada suaminya

Berbusana muslimah yang benar dan syar’i adalah kewajiban setiap muslimah. Seorang muslimah yang shalihah tentunya tidak akan melanggar ketentuan ini. Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُل لِّأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاء الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَن يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُوراً رَّحِيماً

“Wahai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’” (QS. Al Ahzab: 59)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun mengabarkan dua kaum yang kepedihan siksaannya belum pernah beliau lihat, salah satunya adalah wanita yang memamerkan auratnya dan tidak berbusana yang syar’i. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

نساء كاسيات عاريات مميلات مائلات رؤسهن كأسنة البخت المائلة لا يدخلن الجنة ولا يجدن ريحها وإن ريحها ليوجد من مسيرة كذا وكذا

“Wanita yang berpakaian namun (pada hakikatnya) telanjang yang berjalan melenggang, kepala mereka bergoyang bak punuk unta. Mereka tidak akan masuk surga dan bahkan mencium wanginya pun tidak. Padahal wanginya surga dapat tercium dari jarak sekian dan sekian.” (HR. Muslim)

Berdasarkan dalil-dalil yang ada, para ulama merumuskan syarat-syarat busana muslimah yang syar’i di antaranya: menutup aurat dengan sempurna, tidak ketat, tidak transparan, bukan untuk memamerkan kecantikan di depan lelaki non-mahram, tidak meniru ciri khas busana non-muslim, tidak meniru ciri khas busana laki-laki, dll.

Maka pilihlah calon istri yang menyadari dan memahami hal ini, yaitu para muslimah yang berbusana muslimah yang syar’i.

3. Gadis lebih diutamakan dari janda

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan agar menikahi wanita yang masih gadis. Karena secara umum wanita yang masih gadis memiliki kelebihan dalam hal kemesraan dan dalam hal pemenuhan kebutuhan biologis. Sehingga sejalan dengan salah satu tujuan menikah, yaitu menjaga dari penyaluran syahawat kepada yang haram. Wanita yang masih gadis juga biasanya lebih nrimo jika sang suami berpenghasilan sedikit. Hal ini semua dapat menambah kebahagiaan dalam pernikahan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

عليكم بالأبكار ، فإنهن أعذب أفواها و أنتق أرحاما و أرضى باليسير

“Menikahlah dengan gadis, sebab mulut mereka lebih jernih, rahimnya lebih cepat hamil, dan lebih rela pada pemberian yang sedikit.” (HR. Ibnu Majah. Dishahihkan oleh Al Albani)

Namun tidak mengapa menikah dengan seorang janda jika melihat maslahat yang besar. Seperti sahabat Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu yang menikah dengan janda karena ia memiliki 8 orang adik yang masih kecil sehingga membutuhkan istri yang pandai merawat anak kecil, kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun menyetujuinya (HR. Bukhari-Muslim)

4. Nasab-nya baik

Dianjurkan kepada seseorang yang hendak meminang seorang wanita untuk mencari tahu tentang nasab (silsilah keturunan)-nya.

Alasan pertama, keluarga memiliki peran besar dalam mempengaruhi ilmu, akhlak dan keimanan seseorang. Seorang wanita yang tumbuh dalam keluarga yang baik lagi Islami biasanya menjadi seorang wanita yang shalihah.

Alasan kedua, di masyarakat kita yang masih awam terdapat permasalahan pelik berkaitan dengan status anak zina. Mereka menganggap bahwa jika dua orang berzina, cukup dengan menikahkan keduanya maka selesailah permasalahan. Padahal tidak demikian. Karena dalam ketentuan Islam, anak yang dilahirkan dari hasil zina tidak di-nasab-kan kepada si lelaki pezina, namun di-nasab-kan kepada ibunya. Berdasarkan hadits,

الوَلَدُ لِلْفِرَاشِ ، وَلِلْعَاهِرِ الْحَجْرُ

“Anak yang lahir adalah milik pemilik kasur (suami) dan pezinanya dihukum.” (HR. Bukhari)

Dalam hadits yang mulia ini, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam hanya menetapkan anak tersebut di-nasab-kan kepada orang yang berstatus suami dari si wanita. Me-nasab-kan anak zina tersebut kepada lelaki pezina menyelisihi tuntutan hadits ini.

Konsekuensinya, anak yang lahir dari hasil zina, apabila ia perempuan maka suami dari ibunya tidak boleh menjadi wali dalam pernikahannya. Jika ia menjadi wali maka pernikahannya tidak sah, jika pernikahan tidak sah lalu berhubungan intim, maka sama dengan perzinaan. Iyyadzan billah, kita berlindung kepada Allah dari kejadian ini.

Oleh karena itulah, seorang lelaki yang hendak meminang wanita terkadang perlu untuk mengecek nasab dari calon pasangan.

Demikian beberapa kriteria yang perlu dipertimbangkan oleh seorang muslim yang hendak menapaki tangga pernikahan. Nasehat kami, selain melakukan usaha untuk memilih pasangan, jangan lupa bahwa hasil akhir dari segala usaha ada di tangan Allah ‘Azza Wa Jalla. Maka sepatutnya jangan meninggalkan doa kepada Allah Ta’ala agar dipilihkan calon pasangan yang baik. Salah satu doa yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan shalat Istikharah. Sebagaimana hadits dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata,

إذا هم أحدكم بأمر فليصلِّ ركعتين ثم ليقل : ” اللهم إني أستخيرك بعلمك…”

“Jika kalian merasa gelisah terhadap suatu perkara, maka shalatlah dua raka’at kemudian berdoalah: ‘Ya Allah, aku beristikharah kepadamu dengan ilmu-Mu’… (dst)” (HR. Bukhari)

Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush shaalihat. Wa shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammadin wa ‘ala alihi wa shahbihi ajma’in.

http://anisachipit.blogspot.com/2010/04/memilih-pasangan-idaman.html