Wahai hati yang sedang dirundung duka,
tenggelam dalam kepalsuan dunia sebelum kuteruskan taushiyah ini,
kuingin engkau menjawab pertanyaan ini, "Yakinkah Engkau wahai
Saudaraku, akan keberadaan Allah Azza wa Jalla yang telah menciptakan
dan mengatur alam ini serta meyakini bahwa hanya Dialah yang berhak
diibadahi dengan benar? Yakinkah Engkau wahai
Saudaraku, akan kebenaran ajaran yang dibawa Rasulullah Muhammad Shallallahu 'alaihi wa alihi wa sallam?
Yakinkah Engkau wahai Saudaraku bahwa kebahagiaan dunia dan akhirat hanyalah dengan mengamalkan Islam dengan sebenar-benarnya?" Bila Kau jawab, "Ya," maka kita berdoa, semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala senantiasa menunjuki kita ke jalan-Nya.
Kemudian aku memintamu membiarkan kedua mata itu melanjutkan tugasnya membaca taushiyah ini. Namun bila jawabanmu adalah "Tidak," maka tinggalkan nasihat ini, dan merenunglah serta biarkanlah otakmu berpikir, temukan hakikat keberadaanmu di dunia ini!
Saudaraku, ketahuilah bahwa Ia telah mengutus nabi dan rasul pilihan-Nya untuk membawa Islam bukan untuk sekedar permainan, dan Maha Suci Allah dari hal-hal sedemikian. Ketahuilah bahwa Islam itu adalah, "Keharusan bagi engkau mempersaksikan bahwasanya tiada sesembahan yang haq melainkan Allah, dan Muhammad itu utusan Allah. Hendaklah Engkau mendirikan salat, dan mengeluarkan zakat, dan hendaklah engkau berpuasa di Bulan Ramadan dan hendaklah Engkau mengerjakan haji ke Baitullah, jika engkau kuasa menjalaninya." (HR Muslim dalam Arbain an-Nawawy).
Sekarang, wahai hati, perintahkanlah mata itu untuk melihat sekelilingnya, adakah ia melihat manusia-manusia yang telah dapat dikatakan berislam sesuai defenisi ini.
Tidak, dari sekitar lima milyar manusia hanya kira-kira satu milyar yang mengaku sebagai muslim dan kebanyakan mereka melalaikan salat. Ya, mereka melalaikan salat.
Wahai hati, suruhlah mata itu membaca apa yang telah dikatakan Allah dan Rasul-Nya sehubungan dengan salat.
Allah SWT berfirman, "Maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan salat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan." (At-Taubah: 5).
"Maka apakah patut Kami menjadikan orang-orang Islam itu sama dengan orang-orang yang berdosa (orang kafir)? Mengapa kamu (berbuat demikian): bagaimanakah kamu mengambil keputusan? Atau adakah kamu mempunyai sebuah kitab (yang diturunkan Allah) yang kamu membacanya, bahwa di dalamnya kamu benar-benar boleh memilih apa yang kamu sukai untukmu. Atau apakah kamu memperoleh janji-janji yang diperkuat dengan sumpah dari Kami, yang tetap berlaku sampai hari kiamat; sesungguhnya kamu benar-benar dapat mengambil keputusan (sekehendakmu)? Tanyakanlah kepada mereka: 'Siapakah di antara mereka yang bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil itu?' Atau apakah mereka mempunyai sekutu-sekutu? Maka hendaklah mereka mendatangkan sekutu-sekutunya jika mereka adalah orang-orang yang benar. Pada hari betis disingkapkan dan mereka dipanggil untuk bersujud; maka mereka tidak kuasa, (dalam keadaan) pandangan mereka tunduk ke bawah, lagi mereka diliputi kehinaan. Dan sesungguhnya mereka dahulu (di dunia) diseru untuk bersujud, dan mereka dalam keadaan sejahtera. Maka serahkanlah (ya Muhammad) kepada-Ku (urusan) orang-orang yang mendustakan perkataan ini (Alquran). Nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui." (Al-Qalam: 35 ? 44).
"Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan salat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan." (Maryam: 59).
"Jika mereka bertaubat, mendirikan salat, dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama." (At-Taubah: 11).
"Dan ia tidak mau membenarkan (rasul dan Alquran) dan tidak mau mengerjakan salat, tetapi ia mendustakan (rasul) dan berpaling (dari kebenaran)." (Al-Qiyamah: 31 - 32).
"Dan apabila dikatakan kepada mereka, 'Ruku'lah,' niscaya mereka tidak mau ruku'. Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan." (Al-Mursalat: 48 ? 49).
Dari Jabir bin Abdullah, Rasulullah saw bersabda, "Batas antara seseorang dengan kekeafiran ialah meninggalkan salat." (HR Muslim, Ahmad, dan Ashab as-Sunan selain Nasa'i).
Diriwayatkan oleh Buraidah bin Hushaib al-Aslami ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa alihi wa sallam bersabda, 'Perjanjian antara kita dengan mereka adalah salat, maka bagi yang meninggalkan salat, sesungguhnya ia telah kafir'." (Riwayat Imam Ahmad dan Ahlus Sunan).
Dari Abdullah bin 'Amr, pada suatu hari Rasulullah saw menyebut-nyebut tentang salat, sabdanya, "Barangsiapa menjaganya, maka salat itu - baginya- menjadi cahaya, bukti keterangan dan keselamatan pada hari kiamat. Dan barangsiapa tidak mengindahkannya, ia tidak akan memperoleh cahaya, bukti keterangan dan keselamatan, sedang di hari kiamat ia akan bersama Qarun, Fir'aun, Haman, dan Ubai bin Khalaf." (HR Ahmad, Tabarani, dan Ibn Hibban dengan sanad yang cukup baik).
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa alihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa yang melakukan salat seperti kita, dan menghadap kiblat pada kiblat kita serta memakan sembelihan sembelihan kita, maka dia adalah seorang muslim. Hak dia adalah hak kita dan baginya adalah apa yang bagi kita." (HR Bukhari dan Nasa'i).
Ya Allah, tunjukilah kami ke jalan yang lurus, dan bangkitkanlah kami bersama para nabi dan rasul-Mu, para syuhada, siddiqin serta shalihin dan janganlah Engkau membangkitkan kami bersama orang-orang yang kafir, zhalim dan fasiq!
Yakinkah Engkau wahai Saudaraku bahwa kebahagiaan dunia dan akhirat hanyalah dengan mengamalkan Islam dengan sebenar-benarnya?" Bila Kau jawab, "Ya," maka kita berdoa, semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala senantiasa menunjuki kita ke jalan-Nya.
Kemudian aku memintamu membiarkan kedua mata itu melanjutkan tugasnya membaca taushiyah ini. Namun bila jawabanmu adalah "Tidak," maka tinggalkan nasihat ini, dan merenunglah serta biarkanlah otakmu berpikir, temukan hakikat keberadaanmu di dunia ini!
Saudaraku, ketahuilah bahwa Ia telah mengutus nabi dan rasul pilihan-Nya untuk membawa Islam bukan untuk sekedar permainan, dan Maha Suci Allah dari hal-hal sedemikian. Ketahuilah bahwa Islam itu adalah, "Keharusan bagi engkau mempersaksikan bahwasanya tiada sesembahan yang haq melainkan Allah, dan Muhammad itu utusan Allah. Hendaklah Engkau mendirikan salat, dan mengeluarkan zakat, dan hendaklah engkau berpuasa di Bulan Ramadan dan hendaklah Engkau mengerjakan haji ke Baitullah, jika engkau kuasa menjalaninya." (HR Muslim dalam Arbain an-Nawawy).
Sekarang, wahai hati, perintahkanlah mata itu untuk melihat sekelilingnya, adakah ia melihat manusia-manusia yang telah dapat dikatakan berislam sesuai defenisi ini.
Tidak, dari sekitar lima milyar manusia hanya kira-kira satu milyar yang mengaku sebagai muslim dan kebanyakan mereka melalaikan salat. Ya, mereka melalaikan salat.
Wahai hati, suruhlah mata itu membaca apa yang telah dikatakan Allah dan Rasul-Nya sehubungan dengan salat.
Allah SWT berfirman, "Maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan salat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan." (At-Taubah: 5).
"Maka apakah patut Kami menjadikan orang-orang Islam itu sama dengan orang-orang yang berdosa (orang kafir)? Mengapa kamu (berbuat demikian): bagaimanakah kamu mengambil keputusan? Atau adakah kamu mempunyai sebuah kitab (yang diturunkan Allah) yang kamu membacanya, bahwa di dalamnya kamu benar-benar boleh memilih apa yang kamu sukai untukmu. Atau apakah kamu memperoleh janji-janji yang diperkuat dengan sumpah dari Kami, yang tetap berlaku sampai hari kiamat; sesungguhnya kamu benar-benar dapat mengambil keputusan (sekehendakmu)? Tanyakanlah kepada mereka: 'Siapakah di antara mereka yang bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil itu?' Atau apakah mereka mempunyai sekutu-sekutu? Maka hendaklah mereka mendatangkan sekutu-sekutunya jika mereka adalah orang-orang yang benar. Pada hari betis disingkapkan dan mereka dipanggil untuk bersujud; maka mereka tidak kuasa, (dalam keadaan) pandangan mereka tunduk ke bawah, lagi mereka diliputi kehinaan. Dan sesungguhnya mereka dahulu (di dunia) diseru untuk bersujud, dan mereka dalam keadaan sejahtera. Maka serahkanlah (ya Muhammad) kepada-Ku (urusan) orang-orang yang mendustakan perkataan ini (Alquran). Nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui." (Al-Qalam: 35 ? 44).
"Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan salat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan." (Maryam: 59).
"Jika mereka bertaubat, mendirikan salat, dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama." (At-Taubah: 11).
"Dan ia tidak mau membenarkan (rasul dan Alquran) dan tidak mau mengerjakan salat, tetapi ia mendustakan (rasul) dan berpaling (dari kebenaran)." (Al-Qiyamah: 31 - 32).
"Dan apabila dikatakan kepada mereka, 'Ruku'lah,' niscaya mereka tidak mau ruku'. Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan." (Al-Mursalat: 48 ? 49).
Dari Jabir bin Abdullah, Rasulullah saw bersabda, "Batas antara seseorang dengan kekeafiran ialah meninggalkan salat." (HR Muslim, Ahmad, dan Ashab as-Sunan selain Nasa'i).
Diriwayatkan oleh Buraidah bin Hushaib al-Aslami ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa alihi wa sallam bersabda, 'Perjanjian antara kita dengan mereka adalah salat, maka bagi yang meninggalkan salat, sesungguhnya ia telah kafir'." (Riwayat Imam Ahmad dan Ahlus Sunan).
Dari Abdullah bin 'Amr, pada suatu hari Rasulullah saw menyebut-nyebut tentang salat, sabdanya, "Barangsiapa menjaganya, maka salat itu - baginya- menjadi cahaya, bukti keterangan dan keselamatan pada hari kiamat. Dan barangsiapa tidak mengindahkannya, ia tidak akan memperoleh cahaya, bukti keterangan dan keselamatan, sedang di hari kiamat ia akan bersama Qarun, Fir'aun, Haman, dan Ubai bin Khalaf." (HR Ahmad, Tabarani, dan Ibn Hibban dengan sanad yang cukup baik).
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa alihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa yang melakukan salat seperti kita, dan menghadap kiblat pada kiblat kita serta memakan sembelihan sembelihan kita, maka dia adalah seorang muslim. Hak dia adalah hak kita dan baginya adalah apa yang bagi kita." (HR Bukhari dan Nasa'i).
Ya Allah, tunjukilah kami ke jalan yang lurus, dan bangkitkanlah kami bersama para nabi dan rasul-Mu, para syuhada, siddiqin serta shalihin dan janganlah Engkau membangkitkan kami bersama orang-orang yang kafir, zhalim dan fasiq!
0 komentar :
Posting Komentar